Sabtu, 23 Januari 2010

polimer

BAB I PENDAHULUAN 
            Perkembangan ilmu pengetahuan khususnya perkembangan yang sangat pesat dari industri polimer sintetik membuat kehidupan kita selalu dimanjakan oleh kepraktisan dan kenyamanan dari produk yang mereka hasilkan. Bahkan beberapa bahan dianggap sebagai salah satu ciri kemunculan zaman modern yang ditandai dengan kehidupan yang serba praktis dan nyaman. Namun, beberapa laporan penting telah menguak sisi lain dari kemudahan yang diberikan oleh bahan-bahan yang terbuat dari polimer sintetis. Kebanyakan bahan misalkan saja plastik seperti PVC, agar tidak bersifat kaku dan rapuh ditambahkan dengan suatu bahan pelembut (plasticizers). Bahan pelembut ini kebanyakannya terdiri atas kumpulan ftalat (ester turunan dari asam ftalat). Beberapa contoh pelembut adalah epoxidized soybean oil (ESBO), di(2-ethylhexyl)adipate (DEHA), dan bifenil poliklorin (PCB) yang digunakan dalam industri pengepakan dan pemrosesan makanan, acetyl tributyl citrate (ATBC) dan di(-2ethylhexyl) phthalate (DEHP) yang digunakan dalam industri pengepakan film (Sheftel, 2000). Namun, penggunaan bahan pelembut ini yang justru dapat menimbulkan masalah kesehatan. Sebagai contoh, penggunaan bahan pelembut seperti PCB sekarang sudah dilarang pemakaiannya karena dapat menimbulkan kematian jaringan dan kanker pada manusia (karsinogenik). Di Jepang, keracunan PCB menimbulkan penyakit yang dikenal sebagai yusho. Tanda dan gejala dari keracunan ini berupa pigmentasi pada kulit dan benjolan-benjolan, gangguan pada perut, serta tangan dan kaki lemas. Sedangkan pada wanita hamil, mengakibatkan kematian bayi dalam kandungan serta bayi lahir cacat. Bukan itu saja, dampak berlebihan dari bahan-bahan polimer ini selain terhadap kesehatan ternyata sangat merugikan bagi lingkungan sekitar. Pencemaran yang terjadi ternyata mengakibatkan rusaknya habitat dan ekosistem makhluk hidup. Bahkan pencemaran berkelanjutan telah mengakibatkan hilangnya tingkat kesuburan tanah karena terhalnagnya proses penyerapan unsur hara dan hal ini menjadi perhatian penting bagi pemerintah maupun para peneliti yang kahirnya harus dikembangkan solusi baru untuk penyelesainnya. Dan akhirnya saat ini telah mulai dikembangkan bahan-bahan polimer yang dapat teruarai dengan mudah serta memiliki efek yang sehat yaitu polimer terdegradabilitas 
BAB II PEMBAHASAN II.
1 Bahan Polimer dengan Ketahanan yang Tinggi Polimer (makromolekul) merupakan molekul besar yang terbentuk dari unit – unit berulang sederhana. Nama ini diturunkan dari bahasa yunani, yaitu : Poly yang berarti banyak, dan mer yang berarti bagian (Malcom Steven, 2004). Dan polimer juga merupakan bahan yang penting dalam pembuatan bahan-bahan tertentu. Beberapa contoh bahan polimer yaitu resin phenolformaldehyde, urea formaldehyde, poliester, epoksi dan lainnya. Pada umumnya polimer memiliki sifat yang menguntungkan karena massa jenisnya kecil, mudah dibentuk, tahan karat (Hyer, 1998). Akan tetapi polimer memiliki kekurangan seperti beberapa bahan yang berbahaya bagi kesehatan, lingkungan , dan juga beberapa sifat mekanis seperi kekakuan dan kekuatan rendah. Oleh karena itu agar diperoleh bahan yang lebih baik, maka polimer tersebut dipadukan dengan bahan yang lain yang berfungsi sebagai bahan penguat seperti: serat (fiber), partikel (particulate), lapisan (lamina) dan serpihan (flakes). Pada saat ini berbagai industri telah menggunakan bahan-bahan yang diperkuat oleh bahan cmpuran mulai dari industri perabot rumah tangga (panel, kursi, meja), industri kimia (pipa, tangki, selang), alat-alat olah raga, bagian-bagian mobil yang salah satunya bumper mobil, alat-alat listrik, industri pesawat terbang (badan pesawat, roda pendarat, sayap dan baling baling helikopter) dan industri perkapalan (salah satunya body speed boat). Karena hal-hal yang kurang meguntungkan tadi sehingg harus dilakukan penelitian-penelitian yang baru untuk mencegah masalah-masalah khusuh terutama pada industri-industri besar. Tidak semua bahan memiliki stabilitas hidrolik yang baik, dan mereka yang melapisi dasar bahan jelas akan memilih suatu polimer yang terbukti sangat tahan terhadap air maupun bahan kimia dan sinar matahari. Sehingga secara umum bahan polimer yang memiliki ketahanan kimia yang tinggi diartikan sebagai bahan-bahan polimer yang memiliki ketahanan tertentu dikarenakan adanya penambahan zat kimia tertentu ataupun adanya rekayasa terhadap rantai dan gugus dari polimer tersebut. Dengan poliester-poliester, terdapat dua pendekatan yang telah dicapai untuk menaikkan ketahanan kimia, yaitu : 1. Untuk menikkan rintangan sterik di sekitar gugus-gugus ester. 2. Untuk mengurangi jumlah gugus-gugus ester per satuan panjang rantai. Kedua pendekatan ini akan menaikkan sifat hidrofobik dari poliester-poliester tersebut. Sebagai contoh misalnya Fluor, sebenar yang memberikan lapisan tahan air untuk melindungi rangka fosfor-nitrogen. Suatu kopolimer etilena-klorotifluoroetilena dipasarkan sebagai pelapis yang tahan kimia untuk kabel-kabel bawah tanah. Ozon, yang terbentuk oleg aksi sinar ultraviolet atau pelepasan arus listriik ke oksigen, menguraikan polmer yang menganhdung ikatan rangkap dua dalam rangkanya melalui proses ozonalis yang diikuti dengna hidraolisis. Morfologi juga merupakan suatu variabel penting dalam ketahanan kimia. Polimer-polimer Kristal pada prinsipnya lebih tahan daripada polimer-polimer amorfus karena susunan rantai yang rapat akan mengurangi permeabilitas. Demikian pula, ikat silang menaikkan ketahanan pekarut. Salah satu industri dimana ikat silang penting dilihat dari sudut ketahanan kimia adalah mikroelektronika. Suatu tahap dalam pembuatan sirkuit-sirkuit cetak melibatkan koting substrat dengan suatu polimer yang berikat silang di bawah pengaruh chaya atau radiasi pengion. Suatu cetakan yang membawa pola untuk ditransfer ke substrat diletakkan di atas permukaan yang terkoting, kemudian permukaannya diradiasi. Pola tersebut memungkinkan radiasi lewat dan bagian-bagian polimernya yang terekspos akan mengalami ikat silang. Ketika cetakan larut tersebut larut dalam pelarut, yang meninggalkan dibelakangnya poal yang diinginkan. Contoh produk maupun penelitian yang telah dilakukan misalnya : • Koting semprot pada tangki-tangki minyak dengan poliester dan penambahan serat gelas memberikan tangki minyak yang sangat tahan lama dan sulit sekali korosi. • Penambahan antioksidan pada plastik yang mengakibatkan plastik tidak rapuh dan tahan lama. Gbr. 1 Plastik tahan lama Gbr.2 Tangki dengan koting semprot II.2 Penggunaan Bahan Polimer di Masyarakat. Berbicara mengenai pemakaian bahan-bahan polimer di masyarakat baik yang berbahaya maupun tidak maka dapat dipastikan pemakaian telah total digunakan diseluruh bentuk kegiatan dan setiap produk. Tidak dipungkiri mulai dari bagian terkecil rumah seperti kamar atau dapar sampai bagian terbesar kehidupan yaitu lingkungan semuanya menggunakan bahan polimer. Alat-alat rumah tangga, bahan kemasan, kendaraan sampai kosmetik semuanya menggunakan bahan-bahan polimer. Tingkat penggunaan ini sangat besar karena setiap pabrik misalnya harus menggunakan bahan polimer tertentu dan dengan campuran tertentu juga untuk menghasilkan produk unggul. Tidak jauh-jauh Hotel Ciputra, Jakarta menggunakan plastik secara total untuk bahan kemasan maupun pembungkus. Hal ini wajar karena plastik merupakan bahan yang murah dan memiliki keunggulan-keunggulan tertentu. Mengapa harus menggunakan bahan-bahan polimer? Hal ini memang akan dipertanyakan tetapi jawabannya sudah jelas, yaitu bahan-bahan polimer memiliki sejuta keunggulan yang luar biasa misalnya sangat praktis, murah, efektif, dan kuat. Selain itu apabila telah ditambahkan dengan zat-zat kimia tertentu maka dapat dihasilkan sifat-sifat yang luar biasa seperti ; lapisan yang flexibel, tidak korosif, tidak mudah terlarut, tidak licin jika basah, tahan air (waterprof), tidak bau, tahan terhadap sinar matahari (UV) dan alkali, dan masih banyak sifat yang lain lagi. Sifat-sifat inilah yang menjadikan bahan-bahan polimer menjadi sangat dibutuhkan, apalagi didukung dengan perkembangan teknologi dan meningkatnya kebutuahan masyarakat akan produk-produk tersebut, terlebih lagi keragaman permintaan pasar global akan jenis dan bentuk serta sifat-sifat produk polimer. Mulai dari produk sederhana sampai yang sangat rumit, dari yang sangat kecil sampai paling besar, dan dari berkapasitas ringan samapai produk yang berton-ton bobotnya dapat diciptakan dan memang membutuhkan bahan polimer. Gbr.3 Contoh bahan-bahan polimer yang sering digunakan di masyarakat Sifat-sifat yang menguntungkan tersebut menjadikan bahan polimer telah menjamur dimasyarakat dan sudah merupakan salah satu prioritas utama tanpa memperhatikan adanya bahaya yang mengancam baik secara individual maupun global. Hal ini akan terus berkembang jika tidak diperhatikan dan akibatnya adalah kerugian total dimana-mana. II.3 Pengaruh Penggunaan Bahan-Bahan Polimer di Masyarakat. Jika ditinjau dari penggunaan bahan-bahan polimer dimasyarakat maka kerugian yang ditimbulkannya sangat besar, bukan Cuma terhadap kesehatan tetapi berakibat fatal juga terhadap lingkungan. Sebelum kita bahas secara terperinci kerugian tersebut berikut salah satu ungkapan Ir Lanjar Sumarno, peneliti pada Pusat Pengkajian dan Penerapan Bioteknologi Industri dan Pertanian (PPP Biotek) BPPT, Serpong berupa : “Bahan untuk menyerap air seni pada popok bayi, pembalut wanita, dan pengental dalam industri makanan, umumnya memakai bahan-bahan polimer kimia yang berbahaya dan merusak lingkungan. Padahal, kebutuhan zat penyerap untuk pelbagai kebutuhan masyarakat dan industri tiap tahun jumlahnya makin meningkat. Jika tidak ada penggantinya yang ramah lingkungan, dampaknya akan sangat berbahaya” Jadi hendaknya kita lebih memperhatikan pemakian bahan-bahan polimer di kehidupan sehari-hari. a. Terhadap Kesehatan Jika ditinjau dari segi kesehatan maka banyak bahan polimer yang sangat berbahaya atau produk polmer yang didalamnya terjkandung zat berbahaya. Berikut beberapa penjabarannya : Kebanyakan bahan polimer seperti PVC, agar tidak bersifat kaku dan rapuh ditambahkan dengan suatu bahan pelembut (plasticizers). Bahan pelembut ini kebanyakannya terdiri atas kumpulan ftalat (ester turunan dari asam ftalat). Beberapa contoh pelembut adalah epoxidized soybean oil (ESBO), di(2-ethylhexyl)adipate (DEHA), dan bifenil poliklorin (PCB) yang digunakan dalam industri pengepakan dan pemrosesan makanan, acetyl tributyl citrate (ATBC) dan di(-2ethylhexyl) phthalate (DEHP) yang digunakan dalam industri pengepakan film (Sheftel, 2000). Namun, penggunaan bahan pelembut ini yang justru dapat menimbulkan masalah kesehatan. Sebagai contoh, penggunaan bahan pelembut seperti PCB sekarang sudah dilarang pemakaiannya karena dapat menimbulkan kematian jaringan dan kanker pada manusia (karsinogenik). Di Jepang, keracunan PCB menimbulkan penyakit yang dikenal sebagai yusho. Tanda dan gejala dari keracunan ini berupa pigmentasi pada kulit dan benjolan-benjolan, gangguan pada perut, serta tangan dan kaki lemas. Sedangkan pada wanita hamil, mengakibatkan kematian bayi dalam kandungan serta bayi lahir cacat. Contoh lain bahan pelembut yang dapat menimbulkan masalah adalah DEHA. Berdasarkan penelitian di Amerika Serikat, plastik PVC yang menggunakan bahan pelembut DEHA dapat mengkontaminasi makanan dengan mengeluarkan bahan pelembut ini ke dalam makanan. Data di AS pada tahun 1998 menunjukkan bahwa DEHA dengan konsentrasi tinggi (300 kali lebih tinggi dari batas maksimal DEHA yang ditetapkan oleh FDA/ badan pengawas obat makanan AS) terdapat pada keju yang dibungkus dengan plastik PVC (Awang MR, 1999). DEHA mempunyai aktivitas mirip dengan hormon estrogen (hormon kewanitaan pada manusia). Berdasarkan hasil uji pada hewan, DEHA dapat merusakkan sistem peranakan dan menghasilkan janin yang cacat, selain mengakibatkan kanker hati (Awang MR, 1999). Meskipun dampak DEHA pada manusia belum diketahui secara pasti, hasil penelitian yang dilakukan pada hewan sudah sepantasnya membuat kita berhati-hati. Bahaya lain yang dapat mengancam kesehatan kita adalah jika kita membakar bahan yang terbuat dari plastik. Seperti kita ketahui, plastik memiliki tekstur yang kuat dan tidak mudah terdegradasi oleh mikroorganisme tanah. Oleh karena itu seringkali kita membakarnya untuk menghindari pencemaran terhadap tanah dan air di lingkungan kita (Plastik dari sektor pertanian saja, di dunia setiap tahun mencapai 100 juta ton. Jika sampah plastik ini dibentangkan, maka dapat membungkus bumi sampai sepuluh kali lipat). Namun pembakaran plastik ini justru dapat mendatangkan masalah tersendiri bagi kita. Plastik yang dibakar akan mengeluarkan asap toksik yang apabila dihirup dapat menyebabkan sperma menjadi tidak subur dan terjadi gangguan kesuburan. Pembakaran PVC akan mengeluarkan DEHA yang dapat mengganggu keseimbangan hormon estrogen manusia. Selain itu juga dapat mengakibatkan kerusakan kromosom dan menyebabkan bayi-bayi lahir dalam kondisi cacat. Pekerja-pekerja wanita dalam industri getah, plastik dan tekstil seringkali mengalami kejadian bayi mati dalam kandungan dan ukuran bayi yang kecil. Kajian terhadap 2,096 orang ibu dan 3,170 orang bapak di Malaysia pada tahun 2002 menunjukkan bahwa 80% wanita menghadapi bahaya kematian anak dalam kandungan jika bekerja di industri getah dan plastik dan 90% wanita yang suaminya bekerja di industri pewarna tekstil, plastik dan formaldehida. Satu lagi yang perlu diwaspadai dari penggunaan bahan polimer dalam industri makanan adalah kontaminasi zat warna plastik dalam makanan. Sebagai contoh adalah penggunaan kantong plastik hitam (kresek) untuk membungkus makanan seperti gorengan dan lain-lain. Menurut Made Arcana, ahli kimia dari Institut Teknologi Bandung yang dikutip Gatra edisi Juli 2003, zat pewarna hitam ini kalau terkena panas (misalnya berasal dari gorengan), bisa terurai, terdegradasi menjadi bentuk radikal. Zat racun itu bisa bereaksi dengan cepat, seperti oksigen dan makanan. Kalaupun tak beracun, senyawa tadi bisa berubah jadi racun bila terkena panas. Bentuk radikal ini karena memiliki satu elektron tak berpasangan menjadi sangat reaktif dan tidak stabil sehingga dapat berbahaya bagi kesehatan terutama dapat menyebabkan sel tubuh berkembang tidak terkontrol seperti pada penyakit kanker. Namun, apakah munculnya kanker ini disebabkan plastik itu atau karena mengkonsumsi makanan tercemar kantong plastik beracun, harus dibuktikan. Sebab, banyak faktor yang menentukan terjadinya kanker, misalnya kekerapan orang mengonsumsi makanan yang tercemar, sistem kekebalan, faktor genetik, kualitas plastik, dan makanan. Bila terakumulasi, bisa menimbulkan kanker. Styrofoam yang sering digunakan orang untuk membungkus makanan atau untuk kebutuhan lain juga dapat menimbulkan masalah. Menurut Prof Dr Hj Aisjah Girindra, ahli biokimia Departemen Biokimia FMIPA-IPB, hasil survei di AS pada tahun 1986 menunjukkan bahwa 100% jaringan lemak orang Amerika mengandung styrene yang berasal dari styrofoam. Penelitian dua tahun kemudian menyebutkan kandungan styrene sudah mencapai ambang batas yang bisa memunculkan gejala gangguan saraf. Lebih mengkhawatirkan lagi bahwa pada penelitian di New Jersey ditemukan 75% ASI (air susu ibu) terkontaminasi styrene. Hal ini terjadi akibat si ibu menggunakan wadah styrofoam saat mengonsumsi makanan. Penelitian yang sama juga menyebutkan bahwa styrene bisa bermigrasi ke janin melalui plasenta pada ibu-ibu yang sedang mengandung. Terpapar dalam jangka panjang, tentu akan menyebabkan penumpukan styrene dalam tubuh. Akibatnya bisa muncul gejala saraf, seperti kelelahan, gelisah, sulit tidur, dan anemia. Selain menyebabkan kanker, sistem reproduksi seseorang bisa terganggu. Berdasarkan hasil penelitian, styrofoam bisa menyebabkan kemandulan atau menurunkan kesuburan. Anak yang terbiasa mengonsumsi styrene juga bisa kehilangan kreativitas dan pasif. Mainan anak yang terbuat dari plastik yang diberi zat tambahan ftalat agar mainan menjadi lentur juga dapat menimbulkan masalah. Hasil penelitian ilmiah yang dilakukan para pakar kesehatan di Uni Eropa menyebutkan bahwa bahan kimia ftalat banyak menyebabkan infeksi hati dan ginjal. Oleh karena itu Komisi Eropa melarang penggunaan ftalat untuk bahan pembuatan mainan anak. Asbes, merupakan serat mineral silika yang bersifat fleksibel, tahan lama dan tidak mudah terbakar. Asbes banyak digunakan sebagai penghantar listrik dan penghantar panas yang baik. Asbes banyak digunakan sebagai isolator panas dan pada pipa saluran pembuangan limbah rumah tangga, dan bahan material atap rumah. Asbes banyak digunakan dalam bahan-bahan bangunan. Jika ikatan asbes dalam senyawanya lepas, maka serat asbes akan masuk ke udara dan bertahan dalam waktu yang lama. Serat yang terlepas ini akan menyebabkan keracunan pada anak-anak, remaja dan manula. Selain itu bahan kemasan berupa bahan yang mengandung senyawa organik volatil, fenil isosianat, dan banyak bahan lain sangat berbahaya jika masuk kedalam pencernaan. Penyakit yang timbul dari penggunaan bahan-bahan ini mulai dari diare, keracunan, muntaber, penggunaan bahan yana melibatkan liqnin sulfonate dapat menyebabkan kanker, dan masih banyak lagi. Ancaman kesehatan yang terakhir (sebenarnya masih cukup banyak contoh lainnya) datang dari kegiatan yang sering tidak sadar kita lakukan (atau mungkin karena ketidaktahuan kita). Seperti yang lazim kita lakukan apabila kita hendak memakan suatu makanan yang panas (misalnya gorengan) atau mencegah tangan terkotori oleh minyak dari gorengan tersebut, maka kita melapisi makanan tersebut dengan kertas tisu. Padahal hal tersebut sebenarnya dapat mengancam kesehatan kita. Kenapa bisa begitu? Ternyata, zat kimia yang terkandung dalam kertas tisu yang kita gunakan dapat bermigrasi ke makanan yang kita lapisi. Zat ini biasanya sering disebut pemutih klor yang memang ditambahkan dalam pembuatan kertas tisu agar terlihat lebih putih bersih. Zat ini bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker). Oleh karena itu jangan menggunakan bahan ini untuk melapisi makanan yang panas atau berlemak. b. Terhadap Lingkungan Selain terhadap kesehatan terhadap lingkungan juga sangat merugikan untuk itu berikut beberapa penjabarannya : Jika ditinjau dari segi lingkungan sudah di pastikan akan mengakibatkan pencemaran tanah, air, udara dan rusaknya ekosistem alami dan buatan sehingga di butuhkan solusi lebih lanjt terhadap masalah masyarakat ini. Polimer emulsi, terutama dari jenis poly (vinyl acetate co acrylic) atau poly (vinil acetate co veova), dapat berfungsi sebagai soil stabilizer. Polimer jenis ini akan meningkatkan ikatan partikel-partikel tanah sehingga akan mencegah pergerakan dari partikel-partikel tersebut serta akan mencegah terdispersinya partikel-partikel tanah oleh air dan udara. Gbr.4 Ployvinil Acetate co Acrylic pada Cat dan Bahan Dasar Gbr.5 Polyvinil Acetate co Veova Lapisan film polimer yang akan merusak bibit-bibit (seeds) tanaman, bahkan akan memprecepat terlarutnya atau hilangnya pupuk dari tanah. Kedalaman film yang hanya dua cm dari permukaan tanah dapat mengganggu unsur-unsur hara di dalam tanah dan air tanah (ground water). Gbr.6 Lapisan Film Polimer Selain bahan-bahan di atas salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup di Indonesia adalah factor pembuangan limbah sampah plastik.Kantong plastik telah menjadi sampah yang berbahaya dan sulit dikelola. Dibutuhkan waktu 1000 tahun agar plastik dapat terurai oleh tanah secara terdekomposisi atau terurai dengan sempurna.Ini adalah sebuah waktu yang sangat lama.Saat terurai,partikel-partikel akan mencemari tanah dan air tanah. Dampak negatif limbah plastik antara lain: 1. Limbah plastik yang berserakan dijalan,ditempat-tempat umum membuat pemandangan menjadi tidak nyaman. 2. Dapat mengurangi kesuburan tanah, karena apabila limbah plastik dikubur didalam tanah. 3. Limbah plastik dapat menyebabkan banjir apabila sampah kantong plastik itu dibuang dikali,karena menyumbat saluran-saluran air,tanggul. Sampah plastik dapat juga menyebabkan perubahan iklim. Mengapa? Karena tumpukan sampah di udara terbuka mengeluarkan metana, salah satu gas yang bertanggung jawab atas pemanasan global.Selain itu juga pembuangan plastik di lahan penimbunan (TPA), sampah plastik juga mengeluarkan gas rumah kaca. Gbr.7 Pencemaran akibat bahan-bahan polimer II.4 Jalan Keluar Banyak hal telah dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah yang telah ditimbulkan bahan-bahan polimer ini dan salah satunya adalah pengembangan bahan-bahan polimer yang biodegradabel etapi perlu juga ditingkatkan tingkat kewaspadaan terhadap produk-produk berbahaya terutama terhadap kesehatan . a. Pembuatan Polimer Terdegradasi Sebagian besar polimer mempunyai sifat sangat tahan lama, ini merupakan sofat yang memungkinkannya berkompetisi dengan bahan-bahan awet lainnya seperti gelas, dan logam. Akan tetapi, keawetan bisa menghasilkan masalah-masalah. Para konservasionis makin meningkatkan perhatiannya terhadap sampah polimer yang nerusak pemandangan. Polimer-polimer bisa dibuat terurai secara fotokimia dengan menginkorporasi gugus-gugus karbonil yang menyrap radiasi unltraviolet (UV) untuk membentuk keadaan-keadaan terekstitasi yang cukup berenergi untuk melakukan pembelahan ikatan. Proses-prose demikian (dinyatakan sebagai reaksi-reaksi Norrish Tipe II). Bahan-bahan pengemas fotodegradabel yang tersedia secara komersial mempekerjakan teknologi ini. Reaksi-reaksi degradasi serupa terjadi dengan polyester dan poliketoamin. Mikroorganisme menguraikan polimer-polimer dengan mengkatalis hidrolisis dan oksidasi. Semakin rendah berat molekul maka polimer terdegradasi semakin cepat. Suatu kombinasi antara gugus fungsional sensitive menguraikan polimer-polimer berat molekul tinggi dalam lingkungan alam. Meskipun motivasi awal untuk mensintesis polimer-polimer degradable timbul dari pertimbangan-pertimbangan ekologis, sekarang ini banyak penelitian diarahkan ke teknologi resis dan aplikasi-aplikasi pelepasan terkontrol (controlled release). Pada teknologi resisi, polimer-polimer degradable dipakai untuk resis positif, yang bekerja dengan cara yang berlawana dengan resis-resis; yakni radiasi meningkatakan degradasi resis yang terekspos oleh cetakan, yang meninggalkan kotinh utuh yang tidak terekspos. Pelepasan terkontrol mengacu ke pemakaian baha-bahan yang mengandung polimer dengan aktivitas pertanian, kedokteran, atau farmasi, yang dilepaskan ke lingkuangan pada laju yang relative konstan utnuk menjaga waktu yang lama. Dalam bidang pertanian, jerami-jerami yang dapat terurai untuk meninggalkan hasil panen terkomposisi dari kombinasi polimer-polimer sintesis. Aplikasi lainnya melibatkan pengiktan bahan-bahan kimia pertanian dam formulasi-formulasi polimer untuk pelepasa yang lambat pada suatu klaju yang efektif untuk tujuan dari pereaksi-pereaksi yang hilang oleh hujan atau irigasi. Karena dengan dikembangkannya program ini diharapkan lingkungan dan kesehatan akan lebih terjaga dan terawat, dan setidaknya mampu menekan pencemaran di berbagai tempat. Hal ini sudah mulai di laksanakan misalnya : - Singkong, jagung dan minyak sawit mentah bisa diproduksi menjadi plastik ramah lingkungan. - Bahan pertanian beuap kelat dengan besi di inkorporasikan dengan Herbisida asam. - Bidang kesehatan yaitu kapsul dan poliester sebagai bahan jahitan di tambahkan asam-asam amino, ester, dan steroida sehingga dalam jangka waktu singkat sudah tercerna. Dan masih banyak contoh lainnya. Contoh-contoh bahan polimer yang degradabel b. Peningkatan tingkat kewaspadaan Selain pengembangan polimer yang degradabel, peningkatan kewaspadaan akan bahan-bahan berbahaya juga diperlukan, berikut beberapa penjelasan tentang tanda-tanda bahan yang berbahaya : Sumber artikel ini di publish tahun 2008, tetapi dilihat dari content-nya masih layak untuk di publish kembali karena berisi informasi yang sampai saat ini masih up to date untuk menjadi referensi dan terdapat juga tanggapan/ sanggahan dari beberapa pembaca, sehingga menambah wawasan kita dalam memahami baik buruknya penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari, sehingga kita bisa lebih arif dan bijak dalam memanfaatkan plastic untuk kehidupan sehari-hari, selamat membaca . Sudah banyak orang yang memberi peringatan, rumor, gosip bahkan artikel majalah tentang bahaya bahan polimer. Tetapi tetap saja hanya segelintir orang yang menggubris, peduli atau sampai meneliti lebih lanjut. Plastik adalah salah satu bahan yang dapat kita temui di hampir setiap barang. Mulai dari botol minum, TV, kulkas, pipa pralon, plastik laminating, gigi palsu, compact disk (CD), kutex (pembersih kuku), mobil, mesin, alat-alat militer hingga pestisida. Oleh karena itu kita bisa hampir dipastikan pernah menggunakan dan memiliki barang-barang yang mengandung Bisphenol-A. Salah satu barang yang memakai plastik dan mengandung Bisphenol A adalah industri makanan dan minuman sebagai tempat penyimpan makanan, plastik penutup makanan, botol air mineral, dan botol bayi walaupun sekarang sudah ada botol bayi dan penyimpan makanan yang tidak mengandung Bisphenol A sehingga aman untuk dipakai makan. Satu tes membuktikan 95% orang pernah memakai barang mengandung Bisphenol-A. Plastik dipakai karena ringan, tidak mudah pecah, dan murah. Akan tetapi plastik juga beresiko terhadap lingkungan dan kesehatan keluarga kita. Oleh karena itu kita harus mengerti plastik-plastik yang aman untuk kita pakai. PETE atau PET (polyethylene terephthalate) biasa dipakai untuk botol plastik yang jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya. Boto-botol dengan bahan #1 dan #2 direkomendasikan hanya untuk sekali pakai. Jangan pakai untuk air hangat apalagi panas. Buang botol yang sudah lama atau terlihat baret-baret. HDPE (high density polyethylene) biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu. Sama seperti #1 PET, #2 juga direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian. V atau PVC (polyvinyl chloride) adalah plastik yang paling sulit di daur ulang. Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol. Kandungan dari PVC yaitu DEHA yang terdapat pada plastik pembungkus dapat bocor dan masuk ke makanan berminyak bila dipanaskan. PVC berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan. LDPE (low density polyethylene) biasa dipakai untuk tempat makanan dan botol-botol yang lembek. Barang-barang dengan kode #4 dapat di daur ulang dan baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat. Barang dengan #4 bisa dibilang tidak dapat di hancurkan tetapi tetap baik untuk tempat makanan. PP (polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama untuk yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Cari simbol ini bila membeli barang berbahan plastik. PS (polystyrene) biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dll. Bahan Polystyrene bisa membocorkan bahan styrine ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Bahan Styrine berbahaya untuk otak dan sistem syaraf. Selain tempat makanan, styrine juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Bahan ini harus dihindari dan banyak negara bagian di Amerika sudah melarang pemakaian tempat makanan berbahan styrofoam termasuk negara China. Other (biasanya polycarbonate) bisa didapatkan di tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga. Polycarbonate bisa mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon. Hindari bahan plastik Polycarbonate. Masih banyak sekali barang plastik yang tidak mencantumkan simbol-simbol ini, terutama barang plastik buatan lokal di Indonesia. Oleh karena itu, kalau anda ragu lebih baik tidak membeli. Kalaupun barang bersimbol lebih mahal, harga tersebut lebih berharga dibandingkan kesehatan keluarga kita. Pada akhirnya. Hindari penggunaan plastik apapun di Microwave. Gunakan bahan keramik, gelas atau pyrex sebagai gantinya. Hindari juga membuang sampah plastik terutama yang mengandung Bisphenol-A sembarangan karena bahan tersebut pun bisa mencemari air tanah yang pada akhirnya pun bisa mencemari air minum banyak orang. Semoga informasi ini bermanfaat.
BAB III KESIMPULAN 
         Secara umum perkembangan teknologi polimer sudah sangat maju, hal ini dipicu oleh kebutuhan manusia yang beraneka ragam dan juga semakin meningkat sehingga menyebabkan industri bahan polimer mengglobal. Hal ini memang diperlukan tetapi dilain pihak bahan ini sangat merugikan manusia mulai dari kesehatan sampai pada lingkungan dan ini menjadi perhatian penting bagi setiap orang Dengan dampak yang sudah meluas maka telah dicari solusi-solusi untuk mengatasi masalah tersebut dan diantaranya adalah pembuatan bahan-bahan polimer yang terdegradasi, selain itu adalah peningkatan kewaspadaan akan bahan-bahan yang berbahaya juga sangat dibutuhkan agar tidak terjadi kesalahan penggunaan. Tinggal bagaimana kemauan masyarakat untuk menggunakannya , karena memang harus disadari bahwa bahan-bahan ini relatif lebih mahal, misalnya saja Harga plastik ramah lingkungan ini berkisar Rp 45-60 ribu per 50 pcs, atau untuk membuat bioabsorbent (bahan biodegradabel) membutuhkan penelitian yang lama.

komputer


polimer


BAB I
PENDAHULUAN

Perkembangan ilmu pengetahuan khususnya perkembangan yang sangat pesat dari industri polimer sintetik membuat kehidupan kita selalu dimanjakan oleh kepraktisan dan kenyamanan dari produk yang mereka hasilkan. Bahkan beberapa bahan dianggap sebagai salah satu ciri kemunculan zaman modern yang ditandai dengan kehidupan yang serba praktis dan nyaman. Namun, beberapa laporan penting telah menguak sisi lain dari kemudahan yang diberikan oleh bahan-bahan yang terbuat dari polimer sintetis.
Kebanyakan bahan misalkan saja plastik seperti PVC, agar tidak bersifat kaku dan rapuh ditambahkan dengan suatu bahan pelembut (plasticizers). Bahan pelembut ini kebanyakannya terdiri atas kumpulan ftalat (ester turunan dari asam ftalat). Beberapa contoh pelembut adalah epoxidized soybean oil (ESBO), di(2-ethylhexyl)adipate (DEHA), dan bifenil poliklorin (PCB) yang digunakan dalam industri pengepakan dan pemrosesan makanan, acetyl tributyl citrate (ATBC) dan di(-2ethylhexyl) phthalate (DEHP) yang digunakan dalam industri pengepakan film (Sheftel, 2000).
Namun, penggunaan bahan pelembut ini yang justru dapat menimbulkan masalah kesehatan. Sebagai contoh, penggunaan bahan pelembut seperti PCB sekarang sudah dilarang pemakaiannya karena dapat menimbulkan kematian jaringan dan kanker pada manusia (karsinogenik). Di Jepang, keracunan PCB menimbulkan penyakit yang dikenal sebagai yusho. Tanda dan gejala dari keracunan ini berupa pigmentasi pada kulit dan benjolan-benjolan, gangguan pada perut, serta tangan dan kaki lemas. Sedangkan pada wanita hamil, mengakibatkan kematian bayi dalam kandungan serta bayi lahir cacat.
Bukan itu saja, dampak berlebihan dari bahan-bahan polimer ini selain terhadap kesehatan ternyata sangat merugikan bagi lingkungan sekitar.  Pencemaran yang terjadi ternyata mengakibatkan rusaknya habitat dan ekosistem makhluk hidup. Bahkan pencemaran berkelanjutan telah mengakibatkan hilangnya tingkat kesuburan tanah karena terhalnagnya proses penyerapan unsur hara dan hal ini menjadi perhatian penting bagi pemerintah maupun para peneliti yang kahirnya harus dikembangkan solusi baru untuk penyelesainnya. Dan akhirnya saat ini telah mulai dikembangkan bahan-bahan polimer yang dapat teruarai dengan mudah serta memiliki efek yang sehat yaitu polimer terdegradabilitas


BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Bahan Polimer dengan Ketahanan yang Tinggi

    Polimer (makromolekul) merupakan molekul besar yang terbentuk dari unit – unit berulang sederhana. Nama ini diturunkan dari bahasa yunani, yaitu : Poly yang berarti banyak, dan mer yang berarti bagian (Malcom Steven, 2004). Dan  polimer juga merupakan bahan yang penting dalam pembuatan bahan-bahan tertentu. Beberapa contoh bahan polimer yaitu resin phenolformaldehyde, urea formaldehyde, poliester, epoksi dan lainnya.
Pada umumnya polimer memiliki sifat yang menguntungkan karena massa jenisnya kecil, mudah dibentuk, tahan karat (Hyer, 1998). Akan tetapi polimer memiliki kekurangan seperti beberapa bahan yang berbahaya bagi kesehatan, lingkungan , dan juga beberapa sifat mekanis seperi kekakuan dan kekuatan rendah. Oleh karena itu agar diperoleh bahan yang lebih baik, maka polimer tersebut dipadukan dengan bahan yang lain yang berfungsi sebagai bahan penguat seperti: serat (fiber), partikel (particulate), lapisan (lamina) dan serpihan (flakes). Pada saat ini berbagai industri telah menggunakan bahan-bahan  yang diperkuat oleh bahan cmpuran mulai dari industri perabot rumah tangga (panel, kursi, meja), industri kimia (pipa, tangki, selang), alat-alat olah raga, bagian-bagian mobil yang salah satunya bumper mobil, alat-alat listrik, industri pesawat terbang (badan pesawat, roda pendarat, sayap dan baling baling helikopter) dan industri perkapalan (salah satunya body speed boat).
Karena hal-hal yang kurang meguntungkan tadi sehingg harus dilakukan  penelitian-penelitian yang baru untuk mencegah masalah-masalah khusuh terutama pada industri-industri besar. Tidak semua bahan memiliki stabilitas hidrolik yang baik, dan mereka yang melapisi dasar bahan jelas akan memilih suatu polimer yang terbukti sangat tahan terhadap air maupun bahan kimia dan sinar matahari. Sehingga secara umum bahan polimer yang memiliki ketahanan kimia yang tinggi diartikan sebagai bahan-bahan polimer yang memiliki ketahanan tertentu dikarenakan adanya penambahan zat kimia tertentu ataupun adanya rekayasa terhadap rantai dan gugus dari polimer tersebut.
Dengan poliester-poliester, terdapat dua pendekatan yang telah dicapai untuk menaikkan ketahanan kimia, yaitu :
  1. Untuk menikkan rintangan sterik di sekitar gugus-gugus ester.
  2. Untuk mengurangi jumlah gugus-gugus ester per satuan panjang rantai.
Kedua pendekatan ini akan menaikkan sifat hidrofobik dari poliester-poliester tersebut.
 Sebagai contoh misalnya Fluor, sebenar yang memberikan lapisan tahan air untuk melindungi rangka fosfor-nitrogen. Suatu kopolimer etilena-klorotifluoroetilena dipasarkan sebagai pelapis yang tahan kimia untuk kabel-kabel bawah tanah. Ozon, yang terbentuk oleg aksi sinar ultraviolet atau pelepasan arus listriik ke oksigen, menguraikan polmer yang menganhdung ikatan rangkap dua dalam rangkanya melalui proses ozonalis yang diikuti dengna hidraolisis.
Morfologi juga merupakan suatu variabel penting dalam ketahanan kimia. Polimer-polimer Kristal pada prinsipnya lebih tahan daripada polimer-polimer amorfus karena susunan rantai yang rapat akan mengurangi permeabilitas. Demikian pula, ikat silang menaikkan ketahanan pekarut. Salah satu industri dimana ikat silang penting dilihat dari sudut ketahanan kimia adalah mikroelektronika. Suatu tahap dalam pembuatan sirkuit-sirkuit cetak melibatkan koting substrat dengan suatu polimer yang berikat silang di bawah pengaruh chaya atau radiasi pengion. Suatu cetakan yang membawa pola untuk ditransfer ke substrat diletakkan di atas permukaan yang terkoting, kemudian permukaannya diradiasi. Pola tersebut memungkinkan radiasi lewat dan bagian-bagian polimernya yang terekspos akan mengalami ikat silang. Ketika cetakan larut tersebut larut dalam pelarut, yang meninggalkan dibelakangnya poal yang diinginkan.




Contoh produk maupun penelitian yang telah dilakukan misalnya :
  • Koting semprot pada tangki-tangki minyak dengan poliester dan penambahan serat gelas memberikan tangki minyak yang sangat tahan lama dan sulit sekali korosi.
  • Penambahan antioksidan pada plastik yang mengakibatkan plastik tidak rapuh dan tahan lama.

   

                    Gbr. 1 Plastik tahan lama                          Gbr.2 Tangki dengan koting semprot

II.2 Penggunaan Bahan Polimer di Masyarakat.

            Berbicara mengenai pemakaian bahan-bahan polimer di masyarakat baik yang berbahaya maupun tidak maka dapat dipastikan pemakaian telah total digunakan diseluruh bentuk kegiatan dan setiap produk. Tidak dipungkiri mulai dari bagian terkecil rumah seperti kamar atau dapar sampai bagian terbesar kehidupan yaitu lingkungan semuanya menggunakan bahan polimer. Alat-alat rumah tangga, bahan kemasan, kendaraan sampai kosmetik semuanya menggunakan bahan-bahan polimer.
            Tingkat penggunaan ini sangat besar karena setiap pabrik misalnya harus menggunakan bahan polimer tertentu dan dengan campuran tertentu juga untuk menghasilkan produk unggul. Tidak jauh-jauh Hotel Ciputra, Jakarta menggunakan plastik secara total untuk bahan kemasan maupun pembungkus. Hal ini wajar karena plastik merupakan bahan yang murah dan memiliki keunggulan-keunggulan tertentu.
            Mengapa harus menggunakan bahan-bahan polimer? Hal ini memang akan dipertanyakan tetapi jawabannya sudah jelas, yaitu bahan-bahan polimer memiliki sejuta keunggulan yang luar biasa misalnya sangat praktis, murah, efektif, dan kuat. Selain itu apabila telah ditambahkan dengan zat-zat kimia tertentu maka dapat dihasilkan sifat-sifat yang luar biasa seperti ; lapisan yang flexibel, tidak korosif,  tidak mudah terlarut, tidak licin jika basah, tahan air (waterprof), tidak bau, tahan terhadap sinar matahari (UV) dan alkali, dan masih banyak sifat yang lain lagi.
            Sifat-sifat inilah yang menjadikan bahan-bahan polimer menjadi sangat dibutuhkan, apalagi didukung dengan perkembangan teknologi dan meningkatnya kebutuahan masyarakat akan produk-produk tersebut, terlebih lagi keragaman permintaan pasar global akan jenis dan bentuk serta sifat-sifat produk polimer. Mulai dari produk sederhana sampai yang sangat rumit, dari yang sangat kecil sampai paling besar, dan dari berkapasitas ringan samapai produk yang berton-ton bobotnya dapat diciptakan dan memang membutuhkan bahan polimer.
     
       Gbr.3 Contoh bahan-bahan polimer yang sering digunakan di masyarakat

Sifat-sifat yang menguntungkan tersebut menjadikan bahan polimer telah menjamur dimasyarakat dan sudah merupakan salah satu prioritas utama tanpa memperhatikan adanya bahaya yang mengancam baik secara individual maupun global. Hal ini akan terus berkembang jika tidak diperhatikan dan akibatnya adalah kerugian total dimana-mana.

II.3 Pengaruh Penggunaan Bahan-Bahan Polimer di Masyarakat.

            Jika ditinjau dari penggunaan bahan-bahan polimer dimasyarakat maka kerugian yang ditimbulkannya sangat besar, bukan Cuma terhadap kesehatan tetapi berakibat fatal juga terhadap lingkungan. Sebelum kita bahas secara terperinci kerugian tersebut berikut salah satu ungkapan Ir Lanjar Sumarno, peneliti pada Pusat Pengkajian dan Penerapan Bioteknologi Industri dan Pertanian (PPP Biotek) BPPT, Serpong berupa :
“Bahan untuk menyerap air seni pada popok bayi, pembalut wanita, dan pengental dalam industri makanan, umumnya memakai bahan-bahan polimer kimia yang berbahaya dan merusak lingkungan. Padahal, kebutuhan zat penyerap untuk pelbagai kebutuhan masyarakat dan industri tiap tahun jumlahnya makin meningkat. Jika tidak ada penggantinya yang ramah lingkungan, dampaknya akan sangat  berbahaya”
Jadi hendaknya kita lebih memperhatikan pemakian bahan-bahan polimer di kehidupan sehari-hari.

  1. Terhadap Kesehatan
Jika ditinjau dari segi kesehatan maka banyak bahan polimer yang sangat berbahaya atau produk polmer yang didalamnya terjkandung zat berbahaya. Berikut beberapa penjabarannya :
Kebanyakan bahan polimer seperti PVC, agar tidak bersifat kaku dan rapuh ditambahkan dengan suatu bahan pelembut (plasticizers). Bahan pelembut ini kebanyakannya terdiri atas kumpulan ftalat (ester turunan dari asam ftalat). Beberapa contoh pelembut adalah epoxidized soybean oil (ESBO), di(2-ethylhexyl)adipate (DEHA), dan bifenil poliklorin (PCB) yang digunakan dalam industri pengepakan dan pemrosesan makanan, acetyl tributyl citrate (ATBC) dan di(-2ethylhexyl) phthalate (DEHP) yang digunakan dalam industri pengepakan film (Sheftel, 2000).
Namun, penggunaan bahan pelembut ini yang justru dapat menimbulkan masalah kesehatan. Sebagai contoh, penggunaan bahan pelembut seperti PCB sekarang sudah dilarang pemakaiannya karena dapat menimbulkan kematian jaringan dan kanker pada manusia (karsinogenik). Di Jepang, keracunan PCB menimbulkan penyakit yang dikenal sebagai yusho. Tanda dan gejala dari keracunan ini berupa pigmentasi pada kulit dan benjolan-benjolan, gangguan pada perut, serta tangan dan kaki lemas. Sedangkan pada wanita hamil, mengakibatkan kematian bayi dalam kandungan serta bayi lahir cacat. Contoh lain bahan pelembut yang dapat menimbulkan masalah adalah DEHA. Berdasarkan penelitian di Amerika Serikat, plastik PVC yang menggunakan bahan pelembut DEHA dapat mengkontaminasi makanan dengan mengeluarkan bahan pelembut ini ke dalam makanan. Data di AS pada tahun 1998 menunjukkan bahwa DEHA dengan konsentrasi tinggi (300 kali lebih tinggi dari batas maksimal DEHA yang ditetapkan oleh FDA/ badan pengawas obat makanan AS) terdapat pada keju yang dibungkus dengan plastik PVC (Awang MR, 1999).
DEHA mempunyai aktivitas mirip dengan hormon estrogen (hormon kewanitaan pada manusia). Berdasarkan hasil uji pada hewan, DEHA dapat merusakkan sistem peranakan dan menghasilkan janin yang cacat, selain mengakibatkan kanker hati (Awang MR, 1999). Meskipun dampak DEHA pada manusia belum diketahui secara pasti, hasil penelitian yang dilakukan pada hewan sudah sepantasnya membuat kita berhati-hati.
Bahaya lain yang dapat mengancam kesehatan kita adalah jika kita membakar bahan yang terbuat dari plastik. Seperti kita ketahui, plastik memiliki tekstur yang kuat dan tidak mudah terdegradasi oleh mikroorganisme tanah. Oleh karena itu seringkali kita membakarnya untuk menghindari pencemaran terhadap tanah dan air di lingkungan kita (Plastik dari sektor pertanian saja, di dunia setiap tahun mencapai 100 juta ton. Jika sampah plastik ini dibentangkan, maka dapat membungkus bumi sampai sepuluh kali lipat). Namun pembakaran plastik ini justru dapat mendatangkan masalah tersendiri bagi kita. Plastik yang dibakar akan mengeluarkan asap toksik yang apabila dihirup dapat menyebabkan sperma menjadi tidak subur dan terjadi gangguan kesuburan. Pembakaran PVC akan mengeluarkan DEHA yang dapat mengganggu keseimbangan hormon estrogen manusia. Selain itu juga dapat mengakibatkan kerusakan kromosom dan menyebabkan bayi-bayi lahir dalam kondisi cacat.
Pekerja-pekerja wanita dalam industri getah, plastik dan tekstil seringkali mengalami kejadian bayi mati dalam kandungan dan ukuran bayi yang kecil. Kajian terhadap 2,096 orang ibu dan 3,170 orang bapak di Malaysia pada tahun 2002 menunjukkan bahwa 80% wanita menghadapi bahaya kematian anak dalam kandungan jika bekerja di industri getah dan plastik dan 90% wanita yang suaminya bekerja di industri pewarna tekstil, plastik dan formaldehida.
Satu lagi yang perlu diwaspadai dari penggunaan bahan polimer dalam industri makanan adalah kontaminasi zat warna plastik dalam makanan. Sebagai contoh adalah penggunaan kantong plastik hitam (kresek) untuk membungkus makanan seperti gorengan dan lain-lain. Menurut Made Arcana, ahli kimia dari Institut Teknologi Bandung yang dikutip Gatra edisi Juli 2003, zat pewarna hitam ini kalau terkena panas (misalnya berasal dari gorengan), bisa terurai, terdegradasi menjadi bentuk radikal. Zat racun itu bisa bereaksi dengan cepat, seperti oksigen dan makanan. Kalaupun tak beracun, senyawa tadi bisa berubah jadi racun bila terkena panas. Bentuk radikal ini karena memiliki satu elektron tak berpasangan menjadi sangat reaktif dan tidak stabil sehingga dapat berbahaya bagi kesehatan terutama dapat menyebabkan sel tubuh berkembang tidak terkontrol seperti pada penyakit kanker. Namun, apakah munculnya kanker ini disebabkan plastik itu atau karena mengkonsumsi makanan tercemar kantong plastik beracun, harus dibuktikan. Sebab, banyak faktor yang menentukan terjadinya kanker, misalnya kekerapan orang mengonsumsi makanan yang tercemar, sistem kekebalan, faktor genetik, kualitas plastik, dan makanan. Bila terakumulasi, bisa menimbulkan kanker.
Styrofoam yang sering digunakan orang untuk membungkus makanan atau untuk kebutuhan lain juga dapat menimbulkan masalah. Menurut Prof Dr Hj Aisjah Girindra, ahli biokimia Departemen Biokimia FMIPA-IPB, hasil survei di AS pada tahun 1986 menunjukkan bahwa 100% jaringan lemak orang Amerika mengandung styrene yang  berasal dari styrofoam. Penelitian dua tahun kemudian menyebutkan kandungan styrene sudah mencapai ambang batas yang bisa memunculkan gejala gangguan saraf.
Lebih mengkhawatirkan lagi bahwa pada penelitian di New Jersey ditemukan 75% ASI (air susu ibu) terkontaminasi styrene. Hal ini terjadi akibat si ibu menggunakan wadah styrofoam saat mengonsumsi makanan. Penelitian yang sama juga menyebutkan bahwa styrene bisa bermigrasi ke janin melalui plasenta pada ibu-ibu yang sedang mengandung. Terpapar dalam jangka panjang, tentu akan menyebabkan penumpukan styrene dalam tubuh. Akibatnya bisa muncul gejala saraf, seperti kelelahan, gelisah, sulit tidur, dan anemia.
Selain menyebabkan kanker, sistem reproduksi seseorang bisa terganggu. Berdasarkan hasil penelitian, styrofoam bisa menyebabkan kemandulan atau menurunkan kesuburan. Anak yang terbiasa mengonsumsi styrene juga bisa kehilangan kreativitas dan pasif. Mainan anak yang terbuat dari plastik yang diberi zat tambahan ftalat agar mainan menjadi lentur juga dapat menimbulkan masalah. Hasil penelitian ilmiah yang dilakukan para pakar kesehatan di Uni Eropa menyebutkan bahwa bahan kimia ftalat banyak menyebabkan infeksi hati dan ginjal. Oleh karena itu Komisi Eropa melarang penggunaan ftalat untuk bahan pembuatan mainan anak.
Asbes, merupakan serat mineral silika yang bersifat fleksibel, tahan lama dan tidak mudah terbakar. Asbes banyak digunakan sebagai penghantar listrik dan penghantar panas yang baik. Asbes banyak digunakan sebagai isolator panas dan pada pipa saluran pembuangan limbah rumah tangga, dan bahan material atap rumah. Asbes banyak digunakan dalam bahan-bahan bangunan. Jika ikatan asbes dalam senyawanya lepas, maka serat asbes akan masuk ke udara dan bertahan dalam waktu yang lama. Serat yang terlepas ini akan menyebabkan keracunan pada anak-anak, remaja dan manula. Selain itu bahan kemasan berupa bahan yang mengandung senyawa organik volatil, fenil isosianat, dan banyak bahan lain sangat berbahaya jika masuk kedalam pencernaan.
Penyakit yang timbul  dari penggunaan bahan-bahan ini  mulai dari diare, keracunan, muntaber, penggunaan bahan yana melibatkan liqnin sulfonate dapat menyebabkan kanker, dan masih banyak lagi.
Ancaman kesehatan yang terakhir (sebenarnya masih cukup banyak contoh lainnya) datang dari kegiatan yang sering tidak sadar kita lakukan (atau mungkin karena ketidaktahuan kita). Seperti yang lazim kita lakukan apabila kita hendak memakan suatu makanan yang panas (misalnya gorengan) atau mencegah tangan terkotori oleh minyak dari gorengan tersebut, maka kita melapisi makanan tersebut dengan kertas tisu. Padahal hal tersebut sebenarnya dapat mengancam kesehatan kita. Kenapa bisa begitu? Ternyata, zat kimia yang terkandung dalam kertas tisu yang kita gunakan dapat bermigrasi ke makanan yang kita lapisi. Zat ini biasanya sering disebut pemutih klor yang memang ditambahkan dalam pembuatan kertas tisu agar terlihat lebih putih bersih. Zat ini bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker). Oleh karena itu jangan menggunakan bahan ini untuk melapisi makanan yang panas atau berlemak.

  1. Terhadap Lingkungan
Selain terhadap kesehatan terhadap lingkungan juga sangat merugikan untuk itu berikut beberapa penjabarannya :
Jika ditinjau dari segi lingkungan sudah di pastikan akan mengakibatkan pencemaran tanah, air, udara dan rusaknya ekosistem alami dan buatan sehingga di butuhkan solusi lebih lanjt terhadap  masalah masyarakat ini.
Polimer emulsi, terutama dari jenis poly (vinyl acetate co acrylic) atau poly (vinil acetate co veova), dapat berfungsi sebagai soil stabilizer. Polimer jenis ini akan meningkatkan ikatan partikel-partikel tanah sehingga akan mencegah pergerakan dari partikel-partikel tersebut serta akan mencegah terdispersinya partikel-partikel tanah oleh air dan udara.
  
             

Gbr.4 Ployvinil Acetate co Acrylic pada Cat dan Bahan Dasar








                                                  Gbr.5 Polyvinil Acetate co Veova

                   Lapisan film polimer yang akan merusak bibit-bibit (seeds) tanaman, bahkan akan memprecepat terlarutnya atau hilangnya pupuk dari tanah. Kedalaman film yang hanya dua cm dari permukaan tanah dapat  mengganggu unsur-unsur hara di dalam tanah dan air tanah (ground water).

                                
Gbr.6 Lapisan Film Polimer
Selain bahan-bahan di atas salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup di Indonesia adalah factor pembuangan limbah sampah plastik.Kantong plastik telah menjadi sampah yang berbahaya dan sulit dikelola. Dibutuhkan waktu 1000 tahun agar plastik dapat terurai oleh tanah secara terdekomposisi atau terurai dengan sempurna.Ini adalah sebuah waktu yang sangat lama.Saat terurai,partikel-partikel akan mencemari tanah dan air tanah. Dampak negatif limbah plastik antara lain:
1.      Limbah plastik yang berserakan dijalan,ditempat-tempat umum membuat pemandangan menjadi tidak nyaman.
2.      Dapat mengurangi kesuburan tanah, karena apabila limbah plastik dikubur didalam tanah.
3.      Limbah plastik dapat menyebabkan banjir apabila sampah kantong plastik itu dibuang dikali,karena menyumbat saluran-saluran air,tanggul.
              Sampah plastik dapat juga menyebabkan perubahan iklim. Mengapa? Karena tumpukan sampah di udara terbuka mengeluarkan metana, salah satu gas yang bertanggung jawab atas pemanasan global.Selain itu juga pembuangan plastik di lahan penimbunan (TPA), sampah plastik juga mengeluarkan gas rumah kaca.
         
Gbr.7 Pencemaran akibat bahan-bahan polimer


II.4 Jalan Keluar
            Banyak hal telah dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah yang telah ditimbulkan bahan-bahan polimer ini dan salah satunya adalah pengembangan bahan-bahan polimer yang biodegradabel etapi perlu juga ditingkatkan tingkat kewaspadaan terhadap produk-produk berbahaya terutama terhadap kesehatan .

a.        Pembuatan Polimer Terdegradasi 
Sebagian besar polimer mempunyai sifat sangat tahan lama, ini merupakan sofat yang memungkinkannya berkompetisi dengan bahan-bahan awet lainnya seperti gelas, dan logam. Akan tetapi, keawetan bisa menghasilkan masalah-masalah. Para konservasionis makin meningkatkan perhatiannya terhadap sampah polimer yang nerusak pemandangan.
Polimer-polimer bisa dibuat terurai secara fotokimia dengan menginkorporasi gugus-gugus karbonil yang menyrap radiasi unltraviolet (UV) untuk membentuk keadaan-keadaan terekstitasi yang cukup berenergi untuk melakukan pembelahan ikatan. Proses-prose demikian (dinyatakan sebagai reaksi-reaksi Norrish Tipe II).
            Bahan-bahan pengemas fotodegradabel yang tersedia secara komersial mempekerjakan teknologi ini. Reaksi-reaksi degradasi serupa terjadi dengan polyester dan poliketoamin. Mikroorganisme menguraikan polimer-polimer dengan mengkatalis hidrolisis dan oksidasi. Semakin rendah berat molekul maka polimer terdegradasi semakin cepat. Suatu kombinasi antara gugus fungsional sensitive menguraikan polimer-polimer berat molekul tinggi dalam lingkungan alam.
Meskipun motivasi awal untuk mensintesis polimer-polimer degradable timbul dari pertimbangan-pertimbangan ekologis, sekarang ini banyak penelitian diarahkan ke teknologi resis dan aplikasi-aplikasi pelepasan terkontrol (controlled release). Pada teknologi resisi, polimer-polimer degradable dipakai untuk resis positif, yang bekerja dengan cara yang berlawana dengan resis-resis; yakni radiasi meningkatakan degradasi resis yang terekspos oleh cetakan, yang meninggalkan kotinh utuh yang tidak terekspos.
Pelepasan terkontrol mengacu ke pemakaian baha-bahan yang mengandung polimer dengan aktivitas pertanian, kedokteran, atau farmasi, yang dilepaskan ke lingkuangan pada laju yang relative konstan utnuk menjaga waktu yang lama. Dalam bidang pertanian, jerami-jerami yang dapat terurai untuk meninggalkan hasil panen terkomposisi dari kombinasi polimer-polimer sintesis. Aplikasi lainnya melibatkan pengiktan bahan-bahan kimia pertanian dam formulasi-formulasi polimer untuk pelepasa yang lambat pada suatu klaju yang efektif untuk tujuan dari pereaksi-pereaksi yang hilang oleh hujan atau irigasi.
Karena dengan dikembangkannya program ini diharapkan lingkungan dan kesehatan akan lebih terjaga dan terawat, dan setidaknya mampu menekan pencemaran di berbagai tempat.
Hal ini sudah mulai di laksanakan misalnya :
- Singkong, jagung dan minyak sawit mentah bisa diproduksi menjadi plastik ramah lingkungan.
- Bahan pertanian beuap kelat dengan   besi di inkorporasikan dengan Herbisida asam.
- Bidang kesehatan yaitu kapsul dan poliester sebagai bahan jahitan di tambahkan asam-asam amino, ester, dan steroida sehingga dalam jangka waktu singkat sudah tercerna. Dan masih banyak contoh lainnya.



                       








                     Contoh-contoh  bahan polimer yang degradabel

b.        Peningkatan tingkat kewaspadaan
Selain pengembangan polimer yang degradabel, peningkatan kewaspadaan akan bahan-bahan berbahaya juga diperlukan, berikut beberapa penjelasan tentang tanda-tanda bahan yang berbahaya :
Sumber artikel ini di publish tahun 2008, tetapi dilihat dari content-nya masih layak untuk di publish kembali karena berisi informasi yang sampai saat ini masih up to date untuk menjadi referensi dan terdapat juga tanggapan/ sanggahan dari beberapa pembaca, sehingga menambah wawasan kita dalam memahami baik buruknya penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari, sehingga kita bisa lebih arif dan bijak dalam memanfaatkan plastic untuk kehidupan sehari-hari, selamat membaca .
Sudah banyak orang yang memberi peringatan, rumor, gosip bahkan artikel majalah tentang bahaya bahan polimer. Tetapi tetap saja hanya segelintir orang yang menggubris, peduli atau sampai meneliti lebih lanjut.
Plastik adalah salah satu bahan yang dapat kita temui di hampir setiap barang. Mulai dari botol minum, TV, kulkas, pipa pralon, plastik laminating, gigi palsu, compact disk (CD), kutex (pembersih kuku), mobil, mesin, alat-alat militer hingga pestisida. Oleh karena itu kita bisa hampir dipastikan pernah menggunakan dan memiliki barang-barang yang mengandung Bisphenol-A. Salah satu barang yang memakai plastik dan mengandung Bisphenol A adalah industri makanan dan minuman sebagai tempat penyimpan makanan, plastik penutup makanan, botol air mineral, dan botol bayi walaupun sekarang sudah ada botol bayi dan penyimpan makanan yang tidak mengandung Bisphenol A sehingga aman untuk dipakai makan. Satu tes membuktikan 95% orang pernah memakai barang mengandung Bisphenol-A. Plastik dipakai karena ringan, tidak mudah pecah, dan murah. Akan tetapi plastik juga beresiko terhadap lingkungan dan kesehatan keluarga kita. Oleh karena itu kita harus mengerti plastik-plastik yang aman untuk kita pakai.
PETE atau PET (polyethylene terephthalate) biasa dipakai untuk botol plastik yang jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya. Boto-botol dengan bahan #1 dan #2 direkomendasikan hanya untuk sekali pakai. Jangan pakai untuk air hangat apalagi panas. Buang botol yang sudah lama atau terlihat baret-baret.
HDPE (high density polyethylene) biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu. Sama seperti #1 PET, #2 juga direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian.
V atau PVC (polyvinyl chloride) adalah plastik yang paling sulit di daur ulang. Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol. Kandungan dari PVC yaitu DEHA yang terdapat pada plastik pembungkus dapat bocor dan masuk ke makanan berminyak bila dipanaskan. PVC berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan.
LDPE (low density polyethylene) biasa dipakai untuk tempat makanan dan botol-botol yang lembek. Barang-barang dengan kode #4 dapat di daur ulang dan baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat. Barang dengan #4 bisa dibilang tidak dapat di hancurkan tetapi tetap baik untuk tempat makanan.
 PP (polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama untuk yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Karakteristik adalah biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Cari simbol ini bila membeli barang berbahan plastik.
 PS (polystyrene) biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dll. Bahan Polystyrene bisa membocorkan bahan styrine ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Bahan Styrine berbahaya untuk otak dan sistem syaraf. Selain tempat makanan, styrine juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Bahan ini harus dihindari dan banyak negara bagian di Amerika sudah melarang pemakaian tempat makanan berbahan styrofoam termasuk negara China.
Other (biasanya polycarbonate) bisa didapatkan di tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga. Polycarbonate bisa mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon. Hindari bahan plastik Polycarbonate.
Masih banyak sekali barang plastik yang tidak mencantumkan simbol-simbol ini, terutama barang plastik buatan lokal di Indonesia. Oleh karena itu, kalau anda ragu lebih baik tidak membeli. Kalaupun barang bersimbol lebih mahal, harga tersebut lebih berharga dibandingkan kesehatan keluarga kita. Pada akhirnya. Hindari penggunaan plastik apapun di Microwave. Gunakan bahan keramik, gelas atau pyrex sebagai gantinya. Hindari juga membuang sampah plastik terutama yang mengandung Bisphenol-A sembarangan karena bahan tersebut pun bisa mencemari air tanah yang pada akhirnya pun bisa mencemari air minum banyak orang. Semoga informasi ini bermanfaat.


BAB III
KESIMPULAN

            Secara umum perkembangan teknologi polimer sudah sangat maju, hal ini dipicu oleh kebutuhan manusia yang beraneka ragam dan juga semakin meningkat sehingga menyebabkan industri bahan polimer mengglobal. Hal ini memang diperlukan tetapi dilain pihak bahan ini sangat merugikan manusia mulai dari kesehatan sampai pada lingkungan dan ini menjadi perhatian penting bagi setiap orang

            Dengan dampak yang sudah meluas maka telah dicari solusi-solusi untuk mengatasi masalah tersebut dan diantaranya adalah pembuatan bahan-bahan polimer yang terdegradasi, selain itu adalah peningkatan kewaspadaan akan bahan-bahan yang berbahaya juga sangat dibutuhkan agar tidak terjadi kesalahan penggunaan. Tinggal bagaimana kemauan masyarakat untuk menggunakannya , karena memang harus disadari bahwa bahan-bahan ini relatif lebih mahal, misalnya saja Harga plastik ramah lingkungan ini berkisar Rp 45-60 ribu per 50 pcs, atau untuk membuat bioabsorbent (bahan biodegradabel) membutuhkan penelitian yang lama.
A.    Perkembangan Komputer
Perkembangan komputer yang terhubung ke jaringan Internet sedemikian pesatnya. Hampir tak ada sisi kehidupan manusia yang tak tersentuh lewat Jalan Tol Informasi ini. Kondisi yang mana membuat kita melupakan 2 masalah pokok yang berhubungan erat dan membutuhkan solusi dengan segera: perlindungan privasi dan membangun kepercayaan antara individu dengan komputer, masyarakat dengan komputer, serta sesama anggota masyarakat yang termediasi oleh komputer. Makalah ini memaparkan hubungan kedua isu tersebut, serta solusi apa yang mungkin dapat kita terapkan untuk mengatasinya.
Masih terbayang dalam benak kita, bagaimana kondisi masyarakat kita saat Internet belum begitu berkembang. Komputer hanyalah media otomasi pekerjaan administratif rutin, sedikit (atau banyak...?) sebagai  media hiburan, penyimpanan data, atau menyelesaikan aktivitas khusus semacam desain. Jaringan komputer pun terbatas pada lingkungan kantor saja. Saat itu, kita sudah merasakan manfaat nyata komputer, dan mungkin dapat dengan bangga mengatakan "komputer adalah asisten pribadi saya".
Saat ini, di mana tuntutan masyarakat telah demikian berkembang, membawa kecenderungan perkembangan jaringan komputer memiliki skala yang lebih luas dari yang dapat kita bayangkan sepuluh atau lima belas tahun yang lalu. Jumlah komputer yang terhubung ke Internet menjadi sedemikian banyaknya. Masyarakat mulai membentuk komunitasnya sendiri di dunia maya, paralel dengan kehidupan keseharian mereka. Perkembangan terbaru dunia komputer dan Internet pun mereka cari untuk mengeksploitasi manfaatnya. Singkatnya, urusan yang satu ini menjadi sedemikian penting untuk dilakukan, semacam kebutuhan pokok sehari - hari bagi mereka.
Aspek teknologi menjadi pertimbangan utama sehingga aspek sosial berkomputer dan berinternet cenderung tesisihkan. Artinya, masyarakat kita belum memiliki kesiapan secara kultural untuk menghadapi serbuan nilai - nilai baru yang tadinya tidak terlalu merisaukan. Minimnya antisipasi terhadap hal ini memberikan kita 2 masalah mendasar yang harus segera diatasi. Masalah yang penulis yakini memiliki korelasi satu sama lain.
Pertama, isu privasi menjadi semakin penting dan membutuhkan perlindungan yang proporsional. Masalah yang krusial mengemuka adalah sejauh mana batasan privasi individu dalam konteks ruang dan waktu serta nilai sosial yang diyakini masyarakat, siapa yang berhak menegakkan aturannya, kendala perlindungan privasi dalam perspektif teknologi, kondisi apa yang menggugurkan privasi seseorang / kelompok.
Kedua, membangun 'segitiga kepercayaan' antara individu dengan komputer, komputer dengan masyarakat serta individu dengan masyakarat melalui mediasi komputer. Meskipun kendala ruang dan waktu telah diklaim teratasi oleh jaringan Internet, namun dalam interaksi sosial tetap membutuhkan aspek psikologis setiap pelaku, konteks ruang dan waktu masing - masing, aspek historis serta kebutuhan akan media komputer dan Internet yang layak dipercaya.
Menurut Standing Committee on Human Rights and The Status of Persons with Dissabilities, privasi adalah "inti dari nilai manusia yang menjiwai perlindungan martabat dan otonomi manusia". Sedangkan Profesor Alan Westin, pakar hukum dan pemerintahan dari University of Columbia mendefinisikan privasi sebagai "hak individu untuk menentukan informasi pribadi yang boleh atau tidak boleh diketahui publik". Dalam perspektif sejarah, perumusan batasan ini sampai sekarang masih menyisakan perdebatan yang cukup hangat. Pemerintah sebagai pihak yang kontra mengedepankan alasan - alasan keamanan negara sebagai pembenaran terhadap aktivitas pengawasan dinamika masyarakat beserta atribut informasi yang melekat padanya. Senada dengan pemerintah, kalangan bisinis pun ingin memperoleh manfaat semaksimal mungkin atas informasi tentang para pelanggannya sebagai imbalan atas jasa yang mereka tawarkan
Seseorang pemilik komputer peribadi perlu mengenali komponen-komponen komputernya yang berlainan. Pengetahuan mengenai nama, bentuk fizik serta fungsi komponen-komponen komputer peribadi akan membantu seseorang apabila dia berhadapan dengan masalah atau ketika menggunakan komputer peribadi yang lain. Pengetahuan ini juga akan menjadikan seseorang itu lebih yakin apabila menggunakan komputer multimedia apatah lagi sekiranya komputer itu bukanlah yang sering digunakan olehnya sebelum ini. Lebih khas lagi bagi guru-guru untuk tujuan pengajaran dan pembelajaran. Dengan itu mari kita menyelami pengetahuan mengenai komponen-komponen asas yang terdapat pada sesuatu komputer peribadi.
Pada dasarnya, perkataan komputer bermaksud ahli kira (compute). Ahli kira bertugas untuk melakukan pengiraan matematik samada dengan pertolongan alat mekanik atau tidak. Seterusnya hasil kiraan dialih ke mesin. Pada asalnya, tugas "komputer" hanyalah khusus kepada penyelesaian matematik, tapi komputer moden digunakan untuk pelbagai tugas lain yang tidak berkaitan dengan matematik.


B.    Sejarah Ilmu Komputer

Disiplin Ilmu Komputer sudah muncul sejak era tahun 1940, seiring dengan berpadunya teori algoritma dan logika matematika, serta ditemukannya komputer elektronik dengan kemampuan penyimpanan program. Adalah Alan Turing dan Kurt Godel, yang pada tahun 1930-an berhasil memadukan algoritma, logika, dan penghitungan matematika serta merealisasikannya dalam sebuah alat atau rule system. Prinsip algoritma yang digunakan adalah dari Ada Lovelace, yang dikembangkan 60 tahun sebelumnya.
Penemu algoritma sendiri yang tercatat dalam sejarah awal adalah dari seorang yang bernama Abu Abdullah Muhammad Ibn Musa al Khwarizmi. Al Khwarizmi adalah seorang ahli matematika dari Uzbekistan yang hidup di masa tahun 770-840 masehi. Di literatur barat ia lebih terkenal dengan sebutan Algorizm. Kata algoritma sendiri berasal dari sebutannya ini. Sedangkan komputer analog diciptakan oleh Vannevar Bush pada tahun 1920, dan disusul dengan komputer elektronik yang dikembangkan oleh Howard Aiken dan Konrad Zuse tahun 1930.
Kemudian John Von Neumann mendemonstrasikan salah satu karya fenomenalnya pada tahun 1945, yaitu sebuah arsitektur komputer yang disebut "von Neumann machine", dimana program disimpan di memori. Arsitektur komputer inilah yang kemudian digunakan oleh komputer modern sampai sekarang.
Tahun 1960 adalah babak baru dimulainya formalisasi Ilmu Komputer. Jurusan Ilmu Komputer pada universitas-universitas mulai marak dibangun. Disiplin ilmu baru ini kemudian terkenal dengan sebutan Ilmu Komputer (Computer Science), Teknik Komputer (Computer Engineering), Komputing (Computing), atau Informatika (Informatics).

C.    Pengertian Komputer
Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah informasi menurut prosedur yang telah dirumuskan. Kata computer semula dipergunakan untuk menggambarkan orang yang perkerjaannya melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa alat bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri. Asal mulanya, pengolahan informasi hampir eksklusif berhubungan dengan masalah aritmatika, tetapi komputer modern dipakai untuk banyak tugas yang tidak berhubungan dengan matematika.
Dalam definisi seperti itu terdapat alat seperti slide rule, jenis kalkulator mekanik mulai dari abakus dan seterusnya, sampai semua komputer elektronik yang kontemporer. Istilah lebih baik yang cocok untuk arti luas seperti "komputer" adalah "yang memproses informasi" atau "sistem pengolah informasi."
Sekalipun demikian, definisi di atas mencakup banyak alat khusus yang hanya bisa memperhitungkan satu atau beberapa fungsi. Ketika mempertimbangkan komputer modern, sifat mereka yang paling penting yang membedakan mereka dari alat menghitung yang lebih awal ialah bahwa, dengan pemrograman yang benar, semua komputer dapat mengemulasi sifat apa pun (meskipun barangkali dibatasi oleh kapasitas penyimpanan dan kecepatan yang berbeda), dan, memang dipercaya bahwa mesin sekarang bisa meniru alat perkomputeran yang akan kita ciptakan di masa depan (meskipun niscaya lebih lambat). Dalam suatu pengertian, batas kemampuan ini adalah tes yang berguna karena mengenali komputer "maksud umum" dari alat maksud istimewa yang lebih awal. Definisi dari "maksud umum" bisa diformulasikan ke dalam syarat bahwa suatu mesin harus dapat meniru Mesin Turing universal. Mesin yang mendapat definisi ini dikenal sebagai Turing-lengkap, dan yang pertama mereka muncul pada tahun 1940 di tengah kesibukan perkembangan di seluruh dunia. Lihat artikel sejarah perkomputeran untuk lebih banyak detail periode ini.

D.    Bentuk-Bentuk Komputer
D.1. Komputer Benam
Pada sekitar 20 tahun terakhir, banyak alat rumahtangga, khususnya termasuk panel dari permainan video tetapi juga mencakup telepon genggam, perekam kaset video, PDA dan banyak sekali dalam rumahtangga, industri, otomotif, dan alat elektronik lain, semua berisi sirkuit elektronik yang seperti komputer yang memenuhi syarat Turing-lengkap di atas (dengan catatan bahwa program dari alat ini seringkali dibuat secara langsung di dalam chip ROM yang akan perlu diganti untuk mengubah program mesin). Komputer maksud khusus lainnya secara umum dikenal sebagai "mikrokontroler" atau "komputer benam" (embedded computer). Oleh karena itu, banyak yang membatasi definisi komputer kepada alat yang maksud pokoknya adalah pengolahan informasi, daripada menjadi bagian dari sistem yang lebih besar seperti telepon, oven mikrowave, atau pesawat terbang, dan bisa diubah untuk berbagai maksud oleh pemakai tanpa modifikasi fisik. Komputer kerangka utama, minikomputer, dan komputer pribadi (PC) adalah macam utama komputer yang mendapat definisi ini.
Komputer Pribadi
Akhirnya, banyak orang yang tak akrab dengan bentuk komputer lain memakai istilah ini secara eksklusif untuk menunjuk kepada komputer pribadi (PC).

D.2. Cara Kerja dan Bagian-Bagian Komputer
Saat teknologi yang dipakai pada komputer digital sudah berganti secara dramatis sejak komputer pertama pada tahun 1940-an (lihat Sejarah perangkat keras menghitung untuk lebih banyak detail), komputer kebanyakan masih menggunakan arsitektur Von Neumann, yang diusulkan di awal 1940-an oleh John von Neumann.
Arsitektur Von Neumann menggambarkan komputer dengan empat bagian utama: Unit Aritmatika dan Logis (ALU), unit kontrol, memori, dan alat masukan dan hasil (secara kolektif dinamakan I/O). Bagian ini dihubungkan oleh berkas kawat, "bus".
1.    Memori




modul memori RAM
Di sistem ini, memori adalah urutan byte yang dinomori (seperti "sel" atau "lubang burung dara"), masing-masing berisi sepotong kecil informasi. Informasi ini mungkin menjadi perintah untuk mengatakan pada komputer apa yang harus dilakukan. Sel mungkin berisi data yang diperlukan komputer untuk melakukan suatu perintah. Setiap slot mungkin berisi salah satu, dan apa yang sekarang menjadi data mungkin saja kemudian menjadi perintah.
Memori menyimpan berbagai bentuk informasi sebagai angka biner. Informasi yang belum berbentuk biner akan dipecahkan (encoded) dengan sejumlah instruksi yang mengubahnya menjadi sebuah angka atau urutan angka-angka. Sebagai contoh: Huruf F disimpan sebagai angka desimal 70 (atau angka biner 1000110) menggunakan salah satu metode pemecahan. Instruksi yang lebih kompleks bisa digunakan untuk menyimpan gambar, suara, video, dan berbagai macam informasi. Informasi yang bisa disimpan dalam satu sell dinamakan sebuah byte. Secara umum, memori bisa ditulis kembali lebih jutaan kali - itu merupakan scratchpad daripada sebuah tablet batu.
Ukuran masing-masing sel, dan jumlah sel, berubah secara hebat dari komputer ke komputer, dan teknologi dulu biasa mebuat memori sudah berubah secara hebat - dari relay elektromekanik, ke tabung yang diisi dengan air raksa (dan kemudian pegas) di mana pulsa akustik terbentuk, sampai matriks magnet permanen, ke setiap transistor, ke sirkuit terpadu dengan jutaan transistor di atas satu chip silikon.
2.    Pemrosesan
Unit Pemproses Pusat atau CPU ( central processing unit) berperanan untuk memproses arahan, melaksanakan pengiraan dan menguruskan laluan informasi menerusi system komputer. Unit atau peranti pemprosesan juga akan berkomunikasi dengan peranti input , output dan storan bagi melaksanakan arahan-arahan berkaitan.
Berkas:CPU with pins.jpg Contoh sebuah CPU dalam kemasan Ball Grid Array (BGA) ditampilkan terbalik dengan menunjukan kaki-kakinya
Dalam arsitektur von Neumann yang asli, ia menjelaskan sebuah Unit Aritmatika dan Logika, dan sebuah Unit Kontrol. Dalam komputer-komputer modern, kedua unit ini terletak dalam satu sirkuit terpadu (IC - Integrated Circuit), yang biasanya disebut CPU (Central Processing Unit).
3.    Unit Aritmatika dan Logika, atau Arithmetic Logic Unit (ALU),
Merupakan  alat yang melakukan pelaksanaan dasar seperti pelaksanaan aritmatika (tambahan, pengurangan, dan semacamnya), pelaksanaan logis (AND, OR, NOT), dan pelaksanaan perbandingan (misalnya, membandingkan isi sebanyak dua slot untuk kesetaraan). Pada unit inilah dilakukan "kerja" yang nyata.
Unit kontrol menyimpan perintah sekarang yang dilakukan oleh komputer, memerintahkan ALU untuk melaksanaan dan mendapat kembali informasi (dari memori) yang diperlukan untuk melaksanakan perintah itu, dan memindahkan kembali hasil ke lokasi memori yang sesuai. Sekali yang terjadi, unit kontrol pergi ke perintah berikutnya (biasanya ditempatkan di slot berikutnya, kecuali kalau perintah itu adalah perintah lompatan yang memberitahukan kepada komputer bahwa perintah berikutnya ditempatkan di lokasi lain).
4.    Input dan Hasil
I/O membolehkan komputer mendapatkan informasi dari dunia luar, dan menaruh hasil kerjanya di sana, dapat berbentuk fisik (hardcopy) atau non fisik (softcopy). Ada berbagai macam alat I/O, dari yang akrab keyboard, monitor dan disk drive, ke yang lebih tidak biasa seperti webcam (kamera web, printer, scanner, dan sebagainya.
Yang dimiliki oleh semua alat masukan biasa ialah bahwa mereka meng-encode (mengubah) informasi dari suatu macam ke dalam data yang bisa diolah lebih lanjut oleh sistem komputer digital. Alat output, men-decode data ke dalam informasi yang bisa dimengerti oleh pemakai komputer. Dalam pengertian ini, sistem komputer digital adalah contoh sistem pengolah data.
5.    Instruksi
Perintah yang dibicarakan di atas tidak adalah perintah kaya bahasa manusiawi. Komputer hanya mempunyai dalam jumlah terbatas perintah sederhana yang dirumuskan dengan baik. Perintah biasa yang dipahami kebanyakan komputer ialah "menyalin isi sel 123, dan tempat tiruan di sel 456", "menambahkan isi sel 666 ke sel 042, dan tempat akibat di sel 013", dan "jika isi sel 999 adalah 0, perintah berikutnya anda di sel 345".
Instruksi diwakili dalam komputer sebagai nomor - kode untuk "menyalin" mungkin menjadi 001, misalnya. Suatu himpunan perintah khusus yang didukung oleh komputer tertentu diketahui sebagai bahasa mesin komputer. Dalam prakteknya, orang biasanya tidak menulis perintah untuk komputer secara langsung di bahasa mesin tetapi memakai bahasa pemrograman "tingkat tinggi" yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa mesin secara otomatis oleh program komputer khusus (interpreter dan kompiler). Beberapa bahasa pemrograman berhubungan erat dengan bahasa mesin, seperti assembler (bahasa tingkat rendah); di sisi lain, bahasa seperti Prolog didasarkan pada prinsip abstrak yang jauh dari detail pelaksanaan sebenarnya oleh mesin (bahasa tingkat tinggi)
6.    Arsitektur
Komputer kontemporer menaruh ALU dan unit kontrol ke dalam satu sirkuit terpadu yang dikenal sebagai Central Processing Unit atau CPU. Biasanya, memori komputer ditempatkan di atas beberapa sirkuit terpadu yang kecil dekat CPU. Alat yang menempati sebagian besar ruangan dalam komputer adalah ancilliary sistem (misalnya, untuk menyediakan tenaga listrik) atau alat I/O.
Beberapa komputer yang lebih besar berbeda dari model di atas di satu hal utama - mereka mempunyai beberapa CPU dan unit kontrol yang bekerja secara bersamaan. Terlebih lagi, beberapa komputer, yang dipakai sebagian besar untuk maksud penelitian dan perkomputeran ilmiah, sudah berbeda secara signifikan dari model di atas, tetapi mereka sudah menemukan sedikit penggunaan komersial.
Fungsi dari komputer secara prinsip sebenarnya cukup sederhana. Komputer mencapai perintah dan data dari memorinya. Perintah dilakukan, hasil disimpan, dan perintah berikutnya dicapai. Ulang prosedur ini sampai komputer dimatikan.
7.    Program
Program komputer adalah daftar besar perintah untuk dilakukan oleh komputer, barangkali dengan data di dalam tabel. Banyak program komputer berisi jutaan perintah, dan banyak dari perintah itu dilakukan berulang kali. Suatu [[Personal computer[PC]] modern yang umum (pada tahun 2003) bisa melakukan sekitar 2-3 milyar perintah dalam sedetik. Komputer tidak mendapat kemampuan luar biasa mereka lewat kemampuan untuk melakukan perintah kompleks. Tetapi, mereka melakukan jutaan perintah sederhana yang diatur oleh orang pandai, "programmer." "Programmer Baik memperkembangkan set-set perintah untuk melakukan tugas biasa (misalnya, menggambar titik di layar) dan lalu membuat set-set perintah itu tersedia kepada programmer lain."
Dewasa ini, kebanyakan komputer kelihatannya melakukan beberapa program sekaligus. Ini biasanya diserahkan ke sebagai multitasking. Pada kenyataannya, CPU melakukan perintah dari satu program, kemudian setelah beberapa saat, CPU beralih ke program kedua dan melakukan beberapa perintahnya. Jarak waktu yang kecil ini sering diserahkan ke sebagai irisan waktu (time-slice). Ini menimbulkan khayal program lipat ganda yang dilakukan secara bersamaan dengan memberikan waktu CPU di antara program. Ini mirip bagaimana film adalah rangkaian kilat saja masih membingkaikan. Sistem operasi adalah program yang biasanya menguasai kali ini membagikan
8.    Sistem Operasi
Sistem operasi ialah semacam gabungan dari potongan kode yang berguna. Ketika semacam kode komputer dapat dipakai secara bersama oleh beraneka-macam program komputer, setelah bertahun-tahun, programer akhirnya menmindahkannya ke dalam sistem operasi.
Sistem operasi, menentukan program yang mana dijalankan, kapan, dan alat yang mana (seperti memori atau I/O) yang mereka gunakan. Sistem operasi juga memberikan servis kepada program lain, seperti kode (driver) yang membolehkan programer untuk menulis program untuk suatu mesin tanpa perlu mengetahui detail dari semua alat elektronik yang terhubung.



E.    Penggunaan Komputer
Komputer digital pertama, dengan ukuran dan biaya yang besar, sebagian besar mengerjakan perhitungan ilmiah. ENIAC, komputer awal AS semula didesain untuk memperhitungkan tabel ilmu balistik untuk persenjataan (artileri), menghitung kerapatan penampang neutron untuk melihat jika bom hidrogen akan bekerja dengan semestinya (perhitungan ini, yang dilakukan pada Desember 1945 sampai Januari 1946 dan melibatkan dala dalam lebih dari satu juta kartu punch, memperlihatkan bentuk lalu di bawah pertimbangan akan gagal). CSIR Mk I, komputer pertama Australia, mengevaluasi pola curah hujan untuk tempat penampungan dari Snowy Mountains, suatu proyek pembangkitan hidroelektrik besar. Yang lainnya juga dipakai dalam kriptanalisis, misalnya komputer elektronik digital yang pertama, Colossus, dibuat selama Perang Dunia II. Akan tetapi, visionaris awal juga menyangka bahwa pemrograman itu akan membolehkan main catur, memindahkan gambar dan penggunaan lain.
Orang-orang di pemerintah dan perusahaan besar juga memakai komputer untuk mengotomasikan banyak koleksi data dan mengerjakan tugas yang sebelumnya dikerjakan oleh manusia - misalnya, memelihara dan memperbarui rekening dan inventaris. Dalam bidang pendidikan, ilmuwan di berbagai bidang mulai memakai komputer untuk analisa mereka sendiri. Penurunan harga komputer membuat mereka dapat dipakai oleh organisasi yang lebih kecil. Bisnis, organisasi, dan pemerintah sering menggunakan amat banyak komputer kecil untuk menyelesaikan tugas bahwa dulunya dilakukan oleh komputer kerangka utama yang mahal dan besar. Kumpulan komputer yang lebih kecil di satu lokasi diserahkan ke sebagai perkebunan server.
Dengan penemuan mikroprosesor di 1970-an, menjadi mungkin menghasilkan komputer yang sangat murah. PC menjadi populer untuk banyak tugas, termasuk menyimpan buku, menulis dan mencetak dokumen. Perhitungan meramalkan dan lain berulang matematika dengan spreadsheet, berhubungan dengan e-pos dan, Internet. Namun, ketersediaan luas komputer dan mudah customization sudah melihat mereka dipakai untuk banyak maksud lain.
Sekaligus, komputer kecil, biasanya dengan mengatur memprogram, mulai menemukan cara mereka ke dalam alat lain seperti peralatan rumah, mobil, pesawat terbang, dan perlengkapan industri. Yang ini prosesor benam menguasai kelakuan alat seperti itu yang lebih mudah, membolehkan kelakuan kontrol yang lebih kompleks (untuk kejadian, perkembangan anti-kunci rem di mobil). Saat abad kedua puluh satu dimulai, kebanyakan alat listrik, kebanyakan bentuk angkutan bertenaga, dan kebanyakan batas produksi pabrik dikuasai di samping komputer. Kebanyakan insinyur meramalkan bahwa ini cenderung kepada akan terus.