Rabu, 23 Mei 2012

Khasiat Urang-aring (Eclipta alba, L)

Khasiatnya antara lain :

  • Sebagai obat menghentikan pendarahan,
  • Menurunkan panas, 
  • Anti racun,
  • Mengobati diare, 
  • Mengobati keputihan, 
  • Mengobati batuk darah, 
  • Mengobati muntah darah dan 
  • dapat sebagai penyubur rambut.



Terimakasih atas kunjungannya, semoga berkenan Untuk Iklan dan Donasinya ke Link ini


Khasiat Sambiloto (Andrographis paniculata Ness)

Khasiatnya antara lain:

  • Sebagai tanaman obat yang dapat mengobati hepatitis, 
  • mengobati infeksi saluran empedu, 
  • mengobati disentri,
  • mengobati radang amandel,
  • mengobati malaria,
  • mengobati radang paru,
  • mengobati radang saluran penapasan, dll



Teks Terimakasih atas kunjungannya, semoga berkenan Untuk Iklan dan Donasinya ke Link ini


Khasiat Pacar Air (Impatiaens balsamina, L)

Khasiatnya antara lain :

  • Sebagai tanaman hias, kutek dan obat. 
  • Bunga dan biji dapat di konsumsi sebagai pencuci perut dan menurunkan nafsu makan. 
  • Pacar air ini dapat mengobati sakit tulang persendihan,atau gigitan serangga, 
  • dan mencegah kangker pencernaan

Terimakasih atas kunjungannya, semoga berkenan Untuk Iklan dan Donasinya ke Link ini


Khasiat Meniran (Phyllanthus urinaria, L)

Khasiatnya antara lain :

  • Sebagai tanaman obat yang mengobati sakit ginjal, 
  • mengobati  sakit kuning, 
  • mengobati  jerawat, 
  • mengobati  disentri, 
  • mengobati  bisul dikelopak mata, 
  • mengobati  digigit anjing gila, 
  • mengobati  malaria, 
  • mengobati  penyekit ayan, 
  • mengobati  kaligata (bidur), 
  • mengobati  haid yang berlebihan, 
  • mengobati  luka bakar atau air panas


Terimakasih atas kunjungannya, semoga berkenan Untuk Iklan dan Donasinya ke Link ini


Khasiat Kumis Kucing (Orthosiphon aristatus, Mig)

Khasiatnya adalah :

  • Sebagai tanaman obat yang mengobati infeksi ginjal,
  • menghilangkan infeksi kandungan kemih, 
  • menghilangkan sakit kencing batu, 
  • menghilangkan encok, 
  • menghilangkan peluruh air seni, 
  • dan menghilangkan panas dan lembab, 
  • menghilangkan bengkak, 
  • menghilangkan infeksi saluran kencing, 
  • menghilangkan kencing manis, 
  • membangkitkan gairah seks suami, 
  • menghilangkan radang ginjal, 
  • menghilangkan gangguan prostat


Terimakasih atas kunjungannya, semoga berkenan Untuk Iklan dan Donasinya ke Link ini


Selasa, 22 Mei 2012

Mekanisme Membuka Dan Menutupnya Stomata


Daun tersusun atas sel-sel epidermis atas, jaringan mesofil yang terdiri atas jaringan palisade dan jaringan bunga karang dengan ikatan pembuluh diantara sel epidermis bawah dengan stomata. Transpirasi dimulai dengan penguapan air oleh sel-sel mesofil ke rongga antar sel yang ada dalam daun. Dalam hal ini rongga antar sel jaringan bunga karang merupakan rongga yang besar, sehingga dapat menampung uap air dalam jumlah yang banyak. Penguapan air ke rongga antar sel akan terus berlangsung selama rongga antar sel belum jenuh dengan uap air. Sel-sel yang menguapkan airnya kerongga antar sel tentu akan mengalami kekurangan air sehingga potensial airnya menurun. Kekurangan air ini akan diisi oleh air yang berasal dari xylem tulang daun yang selanjutnya tulang daun akan menerima air dari batang dan batang menerima dari akar.        
Uap air yang terkumpul dalam rongga antar sel akan tetap berada dalam rongga antar sel tersebut selama stomata pada epidermis daun tidak membuka. Kalaupun ada uap air yang keluar menembus epidermis dan kutikula, jumlahnya hanya sedikit dan dapat diabaikan. Agar transpirasi dapat berjalan, maka stomata pada epidermis tadi harus membuka. Apabila stomata membuka, maka akan ada penghubung antara rongga antar sel dengan atmosfer.           
Stomata tumbuhan pada umumnya membuka pada saat matahari terbit dan menutup saat hari gelap sehingga memungkinkan masuknya CO2 yang diperlukan untuk fotosintesis pada siang hari. Umumnya, proses pembukaan memerlukan waktu 1 jam dan penutupan berlangsung secara bertahap sepanjang sore. Stomata menutup lebih cepat jika tumbuhan ditempatkan dalam gelap secara tiba-tiba (Salisbury dan Ross, 1995). Loveless (1991) dalam literaturnya menyebutkan terbukanya stomata pada siang hari tidak terhambat jika tumbuhan itu berada dalam udara tanpa karbon dioksida, yaitu keadaan fotosintesis tidak dapat terlaksana.
Kalau tekanan uap air di atmosfer lebih rendah dari rongga antar sel, uap air dari http://mzaenuri.wordpress.com/2009/10/04/pengaruh-intensitas-cahaya-terhadap-kecepatan-traspirasi/rongga antar sel akan keluar ke atmosfer dan prosesnya disebut transpirasi.
Membuka dan menutupnya stomata pada daun terjadi akibat adanya peristiwa turgor pada guard cell. Bergeraknya air dari epidermal cell ke dalam guard cell, mengakibatkan turgor meningkat di dalm guard cell dan meimbulkan elastic straccking pada dinding guard cell. Dengan berkembangnya kedua guard cell ini, hal tersebut mengakibatkan menutupnya stomata. Namun apabila tekanan turgor itu rendah, maka stomata tersebut akan membuka lagi. Hal ini berarti membuka dan menutupnya stomata ditentukan oleh turgor yang terjadi pada guard cel.
Cahaya fotosintesis dalam sel-sel mesophyl berkurangnya CO2 dalam ruang antar sel menaikan pH dalam sel penutup perubahan enzimatik menjadi gula menaikkan kadar gula menaikkan tekanan osmotic dari getah sel menaikkan turgor stomata membuka (Pandey dan Sinha, 1983)..Manfaat Dan Factor-Faktor Yang Mempengaruhi Trasnpirasi. Bagi tumbuhan, transpirasi yang berlangsung memberikan beberapa manfaat, antara lain :      
1)       Menyebabkan terjadinya daya isap daun sehingga terjadi transport air di batang.
2)      Membantu penyerapan air dan zat hara oleh akar.           
3)      Mengurangi air yang terserap secara berlebihan. 
4)      Mempertahankan temperature yang sesuai untuk daun.  
Membuka dan menutupnya stomata pada daun terjadi akibat adanya peristiwa turgor pada guard cell. Bergeraknya air dari epidermal cell ke dalam guard cell, mengakibatkan turgor meningkat di dalm guard cell dan meimbulkan elastic straccking pada dinding guard cell. Dengan berkembangnya kedua guard cell ini, hal tersebut mengakibatkan menutupnya stomata. Namun apabila tekanan turgor itu rendah, maka stomata tersebut akan membuka lagi. Hal ini berarti membuka dan menutupnya stomata ditentukan oleh turgor yang terjadi pada guard cel5)Mengatur fotosintesis dengan menbuka dan meututupnya stomata.
http://mzaenuri.wordpress.com/2009/10/04/pengaruh-intensitas-cahaya-terhadap-kecepatan-traspirasi/

Faktor Lingkungan yang mempengaruhi membuka dan menutupnya stomata. Beberapa faktor lingkungan dapat mempengaruhi proses membuka dan menutupnya stomata, yaitu :     
1.   Karbondioksida (CO2)    
Tekanan parsial CO2 yang rendah dalam daun akan menyebabkan pH sel menjadi tinggi. Pada pH yang tinggi (6-7) akn merangsang penguraian pati menjadi gula,  sehingga stomata terbuka.       
2.   Cahaya
Dengan adanya cahaya maka fotosintesis akan berjalan, sehingga CO2 dalam daun akan berkurang dan stomata terbuka          
3.   Water Stress
Apabila tumbuhan menderita kekurangan air, maka potensial air pada daun akan turun, termasuksel penutupnya sehingga stomata akan tertutup. 
4.   Suhu
Naiknya suhu akan meningkatkan laju respirasi sehingga kadar CO2 dalam daun meningkat, pH akan turun dan stomata     tertutup. 
5.   Angin
Angin berpengaruh terhadap membuka dan menutupnya stomata secara tidak langsung. Dalam keadaan angin bertiup kencang, pengeluaran air melalui transpirasi seringkali melebihi kemampuan tumbuhan untuk menggantinya, akibatnya daun dapat mengalami kekurangan air sehingga turgornya turun dan stomata akan tertutup.           





Teks Terimakasih atas kunjungannya, semoga berkenan Untuk Iklan dan Donasinya ke Link ini


Pelepasan Panas Melalui Transpirasi


Daun akan menyerap sejumlah besar energi radiasi yang nantinya akan dilepaskan kembali ke lingkungannya. Energi tersebut akan di ubah menjadi energi panas dan akan menaikkan suhu daun. Suatu gambaran yang menunjukkan betapa pentingnya transpirasi dalam sistem panas tubuh tumbuhan. Perhitungan kalkulasi energi telah dilakukan, 1 cm2 luas daun, di tengah hari pada musim panas (summer) akan menyerap energi cahaya sebesar 1,3 g.kal per menit. Apabila diambil rata-rata untuk setiap daun pada tumbuhan tersebut akan menyerap energi cahaya 50% saja dan apabila masa 1 cm2 luas daun sama dengan 0,020 g serta panas jenisnya (specific heat) sebesar 0,879 g.kal, maka kenaikan suhu daun per menit akan mencapai   0,65 x 0,20 x 0,879 =  370
Pada umumnya tumbuhan akan mati apabila suhu tubuhnya mencapai 50 – 600C. Dengan kenaikan suhu sebesar 370C, dalam waktu beberapa menit saja suhu daun dapat naik sampai pada tingkat yang mematikan. Tetapi pada kenyataannya menunjukkan bahwa daun jarang mencapai suhu yang mematikan. Suhu daun biasanya hanya beberapa derajat melebihi suhu udara.           
  Karena transpirasi merupakan proses mengkonsumsi energi, seringkali dianggap bahwa penguapan di dalam transpirasi merupakan pelepasan panas yang di serap oleh daun tersebut. Untuk menguapkan air sebanyak 1 gram pada suhu 20 0C, diperlukan energi sebesar 0,65 g.kal akan dibutuhkan sebanyak 0,65/584 = 0,0011 g air yang di ubah menjadi uap air untuk setiap daun sebesar 1 dm2 (100 cm2) , maka akan dibutuhkan 6,6 g air (0,0011 x 100 x 60) untuk setiap daun per jam. Dapat dibayangkan berapa banyak air yang diperlukan oleh suatu pohon yang memiliki daun ratusan bahkan ribuan, untuk menjaga agar suhu tubuhnya tidak menjadi panas.      


Teks Terimakasih atas kunjungannya, semoga berkenan Untuk Iklan dan Donasinya ke Link ini


Mekanisme Transpirasi Melalui Daun


Bentuk daun sangat beragam, namun biasanya berupa helaian, bisa tipis atau tebal. Gambaran dua dimensi daun digunakan sebagai pembeda bagi bentuk-bentuk daun. Bentuk dasar daun membulat, dengan variasi cuping menjari atau menjadi elips dan memanjang. Bentuk ekstremnya bisa meruncing panjang.
Daun juga bisa bermodifikasi menjadi duri (misalnya pada kaktus), dan berakibat daun kehilangan fungsinya sebagai organ fotosintetik. Daun tumbuhan sukulen atau xerofit juga dapat mengalami peralihan fungsi menjadi organ penyimpan air.
Daun segar (kiri) dan tua. Daun tua telah kehilangan klorofil sebagai bagian dari penuaan. Warna hijau pada daun berasal dari kandungan klorofil pada  daun. Klorofil adalah senyawa pigmen yang berperan dalam menyeleksi panjang gelombang cahaya yang energinya diambil dalam fotosintesis. Sebenarnya daun juga memiliki pigmen lain, misalnya karoten (berwarna jingga), xantofil (berwarna kuning), dan antosianin (berwarna merah, biru, atau ungu, tergantung derajat keasaman). Daun tua kehilangan klorofil sehingga warnanya berubah menjadi kuning atau merah (dapat dilihat dengan jelas pada daun yang gugur).

Fungsi
  • Tempat terjadinya fotosintesis.
pada tumbuhan dikotil, terjadinya fotosintesis di jaringan parenkim palisade. sedangkan pada tumbuhan monokotil, fotosintesis terjadi pada jaringan spons.
  • Sebagai organ pernapasan.
Di daun terdapat stomata yang befungsi sebagai organ respirasi (lihat keterangan di bawah pada Anatomi Daun).
Misalnya pada tanaman cocor bebek (tunas daun). Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Mekanisme transpirasi akan mudah dipahami apabila mengenal anatomi dari daun tumbuhan. Pada sayatan melintang daun (gambar 1), terlihat bahwa daun tersusun oleh sel-sel epidermis atas, jaringan mesofil yang terdiri dari jaringan palisade dan jaringan bunga karang dengan diantaranya, sel epidermis bawah dengan stomatanya.  
            Transpirasi dimulai dengan pengupan air oleh sel-sel mesofil ke rongga antar sel yang ada dalam daun. Dalam hal ini bunga karang merupakan rongga yang besar dari rongga antar sel jaringan, sehingga dapat menampung uap air dalam jumlah banyak. Pengupan ini akan terus berlangsung selama rongga antar sel belum jenuh dengan uap air. Sel-sel yang menguapkan airnya ke rongga antar sel, tentu akan mengalami kekurangan air sehingga potensial airnya menurun. Kekurangan ini akan diisi oleh air yang berasal dari xilem tulang daun, yang selanjutnya akan menerima uap air yang keluar menembus epidermis dan kutikula, agar supaya transpirasi dapat berjalan, maka stomata pada epidermis tadi harus membuka. Apabila stomata membuka, maka akan ada penghubung antara rongga antar sel dengan atmosfir, kalau tekanan uap air di atmosfir lebih rendah dari rongga antar sel, uap air dari rongga antar sel akan keluar ke atmosfir dan prosesnya di sebut transpirasi. Jadi syarat utama untuk berlangsungnya transpirasi adalah adanya penguapan air di dalam daun dan terbukanya stomata.        
Kegiatan transpirasi dipengaruhi banyak faktor, baik faktor dalam maupun luar. Faktor dalam antara lain besar kecilnya daun, tebal tipisnya daun, berlapis lilin atau tidaknya permukaan daun, banyak sedikitnya bulu pada permukaan daun, banyak sedikitnya stomata, bentuk dan letak stomata(Salisbury&Ross.1992) dan faktor luar antara lain:    
1.   Kelembaban
Bila daun mempunyai kandungan air yang cukup dan stomata terbuka, maka laju transpirasi bergantung pada selisih antara konsentrasi molekul uap air di dalam rongga antar sel di daun dengan konsentrasi mulekul uap air di udara.
2.    Suhu
Kenaikan suhu dari 180 sampai 200 F cenderung untuk meningkatkan penguapan air sebesar dua kali. Dalam hal ini akan sangat mempengaruhi tekanan turgor daun dan secara otomatis mempengaruhi pembukaan stomata.
3.   Cahaya
Cahaya memepengaruhi laju transpirasi melalui dua cara pertama cahaya akan mempengaruhi suhu daun sehingga dapat mempengaruhi aktifitas transpirasi dan yang kedua dapat mempengaruhi transpirasi melalui pengaruhnya terhadap buka-tutupnya stomata.         
4.   Angin
Angin mempunyai pengaruh ganda yang cenderung saling bertentangan terhadap laju transpirasi. Angin menyapu uap air hasil transpirasi sehingga angin menurunkan kelembanan udara diatas stomata, sehingga meningkatkan kehilangan neto air. Namun jika angin menyapu daun, maka akan mempengaruhi suhu daun. Suhu daun akan menurun dan hal ini dapat menurunkan tingkat transpirasi.
5.   Kandungan air tanah        
        Laju transpirasi dapat dipengaruhi oleh kandungan air tanah dan alju absorbsi air di akar. Pada siang hari biasanya air ditranspirasikan lebih cepat dari pada penyerapan dari tanah. Hal tersebut menyebabkan devisit air dalam daun sehingga terjadi penyerapan yang besar, pada malam hari terjadi sebaliknya. Jika kandungan air tanah menurun sebagai akibat penyerapan oleh akar, gerakan air melalui tanah ke dalam akar menjadi lambat. Hal ini cenderung untuk meningkatkan defisit air pada daun dan menurunkanlajutranspirasilebih lanjut.


Teks Terimakasih atas kunjungannya, semoga berkenan Untuk Iklan dan Donasinya ke Link ini


Senin, 21 Mei 2012

MekanismeTranspirasi


Mekanisme transpirasi adalah air diserap ke dalam akar secara osmosis melalui rambut akar, sebagian besar bergerak menurut gradien potensial air melalui xylem. Air di dalam pembuluh kapiler mengalami tekanan karena molekul air polar menyatu dalam kolom berlanjut akibat penguapan yang berlangsung di bagian atasnya ( Tjitrosoepomo,dalam  Indriani Home’s 2010 ).         
Proses transpirasi dapat diterangkan dengan mengacu pada sifat fisik air . Molekul air akan melakukan tarik menarik dengan molekul air lainnya melalui proses kohesi. Selain itu molekul air juga dapat melakukan tarik menarik dengan dinding xilem melalui proses adhesi. Penguapan air melalui stomata akan menarik kolom air yang ada di dalam xilem, dan molekul air baru akan masuk ke dalam rambut akar, sehingga terjadi penyerapan air dari tanah. Teori kehilangan air melalui traspirasi ini disebut juga teori tegangan adhesi dan kohesi (Jumin, 1992).
Penyerapan air karena transpirasi sama pada semua spesies tumbuhan, mengindikasikan bahwa tidak ada perbedaan karakteristik antara spesies kayu, herba, dalam hal ini. Tanaman bunga matahari dan stek berakar willow, tumbuh dalam larutan nutrisi, berperilaku seperti tanaman berakar dalam tanah, transpirasi sering melebihi penyerapan di siang hari, sementara penyerapan melebihi transpirasi pada malam hari.       
Kenyataan bahwa perubahan tingkat transpirasi mendahului perubahan tingkat penyerapan menunjukkan bahwa dalam kondisi pertumbuhan biasa, laju penyerapan air ditentukan terutama oleh tingkat kehilangan air. Penyerapan balik hasil transpirasi mungkin sebagai respon perubahan kondisi lingkungan, tetapi tidak meningkatkan penyerapan hingga efek dari kejenuhan defisit menyebabkan pada daun oleh transpirasi ditransmisikan ke akar.  
( Paul J Kramer. American Journal of Botany : 2010 )          
Transpirasi mempengaruhi tingkat penyerapan air dari tanah. Dengan transpirasi, air bergerak ke atas dan melewati ke dalam vakuola sel, itu membuat sel-sel bombastis. Ini memberikan bentuk sel-sel tanaman secara keseluruhan. Aliran air yang bergerak ke atas membawa mineral terlarut dengan itu. Transpirasi juga membantu dalam penyebaran mineral ini ke seluruh tubuh tumbuhan. Penguapan air selama transpirasi mendinginkan daun. Beberapa tanaman seperti kaktus, menahan air dengan mengurangi transpirasi. Ini menghemat tanaman dari suhu tinggi dan sinar matahari yang kuat    (www.tutorvista.com/content/biology/biology-iv/plant-water-relations/transpiration).
Menurut Anwar Astuti Sari Dewi, mekanisme penyerapan air dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara osmotik dan nonosmotik. Secara nonosmotik dapat terjadi karena adanya mekanisme respirasi sel akar sebagai sumber tenaga penggerak penyerapan air dan tarikan transpirasi daun.
 Ada dua faktor yang mempengaruhi penyerapan air adalah:           
·         Faktor lingkungan yang terdiri dari ketersediaan air, aerasi, konsentrasi larutan tanah, suhu, kandungan air tanah     
·         Faktor tanaman: laju transpirasi tanaman, system perakaran dan metabolism.
Secara umum beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat penyerapan air adalah sebagai berikut:
  1.       Tersedia air tanah namun air yang tersedia tidak boleh ada genangan air karena akan dapat menghambat penyerapan.    
  2.       Suhu tanah, suhu kurang dari 4 ° C mengurangi penyerapan air. Penyerapan maksimum umumnya antara 20 ° C sampai C suhu tanah 30°C.
  3.       Konsentrasi mineral, semakin besar konsentrasi garam mineral terlarut semakin meningkatkan tekanan osmotik larutan tanah dan penyerapan air terhambat.
  4.       Aerasi tanah, penyerapan air sangat berkurang di tanah dengan aerasi padat karena ,dapat terjadi kekurangan oksigen.
  5.       Tingkat penyerapan secara langsung berkaitan dengan laju transpirasi. Semakin tinggi laju transpirasi, tingkat penyerapan air akan menjadi lebih tinggi. Oleh karena itu, kecepatan transpirasi berbanding lurus dengan penyerapan air.
  6. (http://www.tutornext.com/factors-influencing-rate-transpiration/7654 )

Ada beberapa faktor yang menentukan tingkat transpirasi:  
·         Suhu: Transpirasi tarif naik karena suhu naik, terutama selama musim pertumbuhan, saat udara panas karena sinar matahari kuat dan massa udara lebih hangat. Suhu yang lebih tinggi menyebabkan sel tumbuhan yang mengontrol bukaan (stoma), di mana air dilepaskan ke atmosfer, untuk membuka, sedangkan suhu dingin menyebabkan bukaan untuk menutup.
·         Kelembaban relatif: Sebagai kelembaban relatif udara sekitar pabrik naik tingkat transpirasi jatuh. Lebih mudah untuk air menguap ke udara pengering dari ke udara lebih jenuh.
·         Angin dan pergerakan udara: pergerakan Peningkatan udara di sekitar tanaman akan menghasilkan tingkat transpirasi tinggi. Hal ini agak terkait dengan kelembaban relatif udara, dalam bahwa transpires air dari daun, air jenuh udara sekitar daun. Jika tidak ada angin, udara di sekitar daun tidak bisa bergerak sangat banyak, meningkatkan kelembaban udara di sekitar daun. Angin akan menggerakkan udara di sekitar, dengan hasil bahwa udara jenuh lebih dekat dengan daun diganti dengan udara kering.       
·         Tanah-kelembaban ketersediaan: Bila kelembaban tanah yang kurang, tanaman dapat mulai penuaan (penuaan dini, yang dapat mengakibatkan kerugian daun) dan terjadi kurang air.
·         Jenis tanaman: Tanaman terjadi air pada tingkat yang berbeda. Beberapa tanaman yang tumbuh di daerah kering-misalnya, kaktus dan succulents-menghemat air yang berharga oleh transpiring air kurang dari tanaman lainnya.
http://www.eoearth.org/article/Transpiration?topic=58074


Teks Terimakasih atas kunjungannya, semoga berkenan Untuk Iklan dan Donasinya ke Link ini


Pengertian Transpirasi


Transpirasi mempunyai arti penting bagi tanaman. Transpirasi pada dasarnya adalah suatu penguapan air yang membawa garam-garam mineral dari tanah. Transpirasi juga bermanfaat di dalam hubungan penggunaan sinar matahari, temperatur yang diterima tanaman untuk penguapan air ( Dwijosepoetro.1989:92).
Proses transpirasi pada dasarnya sama dengan proses fisika yang terlibat dalam penguapan air dari permukaan bebas. Dinding mesofil basah yang dibatasi dengan ruang antar sel daun merupakan permukaan. Konsentrasi uap air dalam ruang antar sel biasanya lebih besar dari pada udara luar. Manakala stomata terbuka ,lebih banyak molekul air yang akan keluar dari daun melalui stomata dibandingkan dengan jumlah yang masuk per satuan waktu,dengan demikian tumbuhan tersebut akan kehilangan air. ( Dwijosepoetro.1989:92)
Hilangnya uap air dari ruang interseluler daun menurunkan kelembaban relative pada ruang tersebut. Air yang menguap dari daun menimbulkan kekuatan kapiler yang menarik air dari daerah yang dekat daun. Beberapa penggantian air berasal dari dalam sel daun melalui membran plasma. Tumbuhan yang efisien akan menguapkan air dalam jumlah yang lebih sedikit untuk membentuk struktur tubuhnya dibandingkan dengan tumbuhan yang kurang efisien dalam memanfaatkan air. Akan tetapi, pada umumnya sebagian besar air yang diserap tanaman ditranspirasikan. Misal: tanaman jagung, dari 100% air yang diserap: 0,09% untuk menyusun tubuh, 0,01% untuk pereaksi, 98,9% untuk ditranspirasikan (Fitter , 1991).
Beberapa Xerofit akan mengurangi permukaan daun mereka selama kekurangan air (kiri). Jika suhu cukup dingin dan kadar air yang memadai daun berkembanglagi(kanan).
Transpirasi adalah proses yang mirip dengan evaporasi. Ini adalah bagian dari siklus air, dan itu adalah hilangnya uap air dari bagian tanaman (mirip dengan berkeringat), terutama pada daun tetapi juga di batang, bunga dan akar. permukaan daun yang dihiasi dengan bukaan yang secara kolektif disebut stomata, dan dalam kebanyakan tanaman mereka lebih banyak pada sisi bawah dedaunan. stoma  dibatasi oleh sel-sel penjaga yang membuka dan menutup pori-pori. [1] transpirasi terjadi melalui stomata daun, dan dapat dianggap sebagai "biaya" yang diperlukan berkaitan dengan pembukaan stomata untuk memungkinkan difusi gas karbon dioksida dari udara untuk fotosintesis. Transpirasi juga mendinginkan tanaman dan memungkinkan aliran massa nutrisi mineral dan air dari akar ke tunas.
Aliran massa air dari akar ke daun disebabkan oleh penurunan hidrostatik (air) tekanan di bagian atas dari tumbuhan karena difusi air dari stomata ke atmosfer. Air diserap pada akar dengan osmosis, dan semua nutrisi mineral dilarutkan perjalanan dengan melalui xilem tersebut.           
Tingkat transpirasi secara langsung berkaitan dengan partikel penguapan air dari permukaan tanaman, terutama dari bukaan permukaan, atau stomates, pada daun. account transpirasi stomata untuk sebagian besar kehilangan air oleh tanaman, tetapi beberapa penguapan langsung juga terjadi melalui permukaan sel-sel epidermis daun. Jumlah air yang dilepaskan tergantung agak pada seberapa banyak air akar tanaman telah diserap. Hal ini juga tergantung pada kondisi lingkungan seperti sinar matahari, kelembaban, angin dan suhu. Sebuah tanaman tidak boleh dicangkokkan di bawah sinar matahari penuh karena mungkin kehilangan air terlalu banyak dan layu sebelum akar rusak dapat pasokan air yang cukup. Transpirasi terjadi saat matahari menghangatkan air di dalam pisau. Perubahan pemanasan banyak air menjadi uap air. Gas inikemudian dapat melarikan diri melalui stomata.
Transpirasi membantu mendinginkan dalam daun karena uap keluar telah menyerap panas. derajat pembukaan stomata, dan permintaan menguapkan suasana sekitar daun. Jumlah air yang hilang oleh tanaman tergantung pada ukuran, bersama dengan sekitar intensitas cahaya, [2] suhu, kelembaban, dan kecepatan angin (semua yang mempengaruhi permintaan menguapkan). Tanah air bersih dan suhu tanah dapat mempengaruhi pembukaan stomata, dandengan demikian tingkat transpirasi. Sebuah pohon dewasa mungkin akan kehilangan beberapa ratus galon air melalui daun pada hari yang panas dan kering. Sekitar 90% dari air yang masuk ke akar tanaman ini digunakan untuk proses ini.
Rasio transpirasi adalah rasio massa air tertuang dengan massa bahan kering yang dihasilkan; rasio transpirasi tanaman cenderung turun antara 200 dan 1000 (yaitu, tanaman tanaman terjadi 200-1000 kg air untuk setiap kg bahan kering diproduksi) [3].
Laju transpirasi tanaman dapat diukur dengan beberapa teknik, termasuk potometers, lysimeters, porometers, sistem fotosintesis dan keseimbangan panas getah pengukur arus.   
 Desert tanaman dan tumbuhan runjung memiliki struktur khusus disesuaikan, seperti kutikula tebal, area daun berkurang, stomata cekung dan rambut untuk mengurangi transpirasi dan menghemat air. Banyak melakukan fotosintesis cacti di batang sukulen, daripada daun, sehingga luas permukaan menembak sangat rendah. tanaman gurun Banyak jenis khusus fotosintesis, disebut crassulacean metabolisme asam atau fotosintesis CAM yang stomata tertutup pada siang hari dan terbuka pada malam hari ketika transpirasi akan lebih rendah.
(http://en.wikipedia.org/wiki/Transpiration)
Transpirasi adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan transport air melalui tanaman, aktual bervegetasi ke atmosfir. Transpirasi adalah bagian penting dari proses evapotranspirasi, dan mekanisme utama dari siklus air di atmosfer. Transpirasi juga bisa merujuk ke tingkat transportasi uap air melalui kanopi seluruh vegetatif (yaitu, melalui kelompoktanaman). 
Sama seperti Anda melepaskan uap air ketika Anda bernapas, tanaman lakukan, juga-meskipun istilah "terjadi" lebih tepat daripada "nafas." Selama proses ini molekul air individu yang dilepaskan dari permukaan tubuh tanaman melalui struktur kecil yang disebut stomata. Ada banyak molekul uap air lebih individual di dalam ruang udara antara jaringan tanaman daripada di udara sekitar tubuh tanaman. Akibatnya uap air akan selalu keluar tanaman sepanjang gradien konsentrasi. Sebagai molekul air lebih uap keluar dari tanaman, tarikan molekul air yang tersisa pada satu sama lain dan akan menarik seluruh kolom air seluruh tubuh tanaman melalui jaringan khusus yang disebut xilem selama proses transpirasi. Salah satu cara untuk memvisualisasikan transpirasi yaitu untuk memberikan kantong plastik sekitar pabrik beberapa daun.
 Jika tas sudah melilit tanah di bawahnya juga, uap air kemudian bahkan lebih akan dilepaskan, sebagai air juga menguap dari tanah. Selama musim tanam, daun akan terjadi berkali-kali air lebih dari beratnya sendiri. Satu acre jagung memberikan off sekitar 3,000-4,000 galon (11,400-15,100 liter) air setiap hari, dan sebuah pohon ek besar dapat terjadi 40.000 galon(151.000liter)pertahun. (http://www.eoearth.org/article/Transpiration)
Dan dalam transpirasi di ketahui juga :




Teks Terimakasih atas kunjungannya, semoga berkenan Untuk Iklan dan Donasinya ke Link ini


Rabu, 16 Mei 2012

Definisi Penyakit Kemerosotan Cakram Tulang Belakang dan Gejala-Gejalanya


       Ketika kita menua, isi air dan protein dari tulang rawan tubuh kita berubah. Perubahan ini berakibat pada tulang rawan (cartilage) yang lebih lemah, lebih mudah rusak dan lebih tipis. Karena kedua-duanya cakram-cakram dan persendian yang menumpuk/menyusun vertebra-vertebra (facet joints) adalah sebagian terdiri dari tulang rawan, area-area ini adalah pokok dari kerusakan yang disebabkan oleh pemakaian melalui waktu (perubahan-perubahan degeneratif atau bersifat kemunduran). Kemunduran/kerusakkan yang berangsur-angsur dari cakram-cakram diantara vertebra-vertebra dirujuk sebagai penyakit kemerosotan cakram. Pemakaian dari tulang rawan facet dan perubahan-perubahan tulang dari persendian yang berdekatan dirujuk sebagai penyakit kemerosotan persendian facet (degenerative facet joint disease atau osteoarthritis dari tulang belakang).
          Degenerasi (kemerosotan) dari cakram secara medis dirujuk sebagai spondylosis. Spondylosis dapat terlihat pada tes-tes x-ray atau MRI scanning dari tulang belakang sebagai suatu penyempitan dari ruang cakram yang normal diantara vertebra-vertebra yang berdekatan.
Degenerasi jaringan cakram membuat cakram lebih peka pada turun berok (herniation). Degenerasi cakram dapat menyebabkan nyeri lokal pada area yang dipengaruhi. Tingkat mana saja dari tulang belakang dapat dipengaruhi oleh degenerasi cakram. Ketika degenerasi cakram mempengaruhi tulang belakang leher, ia dirujuk sebagai penyakit cakram servikal (cervical disc disease). Ketika tulang belakang tengah yang dipenbgaruhi, kondisinya dirujuk sebagai penyakit cakram torasik (thoracic disc disease). 
         Degenerasi cakram yang mempengaruhi tulang belakang lumbar dirujuk sebagai lumbago. Lumbago menyebabkan nyeri pada tulang belakang bawah dan adalah umum pada orang-orang yang lebih tua. Degenerasi arthritis (osteoarthritis dari persendian facet) juga adalah suatu penyebab dari nyeri lumbar lokal yang dapat dideteksi dengan tes x-ray sederhana. Nyeri dari degenerasi cakram atau penyakit persendian tulang belakang biasanya dirawat secara konservatif dengan panas intermittent (sebentar-sebentar), istirahat, latihan-latihan rehabilitasi, dan obat-obat untuk menghilangkan nyeri, kejang otot, dan peradangan. 


Terimakasih atas kunjungannya, semoga berkenan Untuk Iklan dan Donasinya ke Link ini


Tujuan Tulang Belakang dan Cakram-Cakramnya


        Tulang belakang atau kolom vertebra atau tulang punggung yang bersifat tulang dirancang sehingga vertebra-vertebra yang ditumpuk bersama dapat menyediakan suatu struktur pendukung yang dapat digerakkan dimana ia juga melindungi sumsum tulang belakang (spinal cord, jaringan syaraf yang memanjang menuruni kolom tulang belakang dari otak) dari luka. Setiap vertebra mempunyai sebuah spinous process, yang adalah suatu penonjolan tulang dibelakang sumsum tulang belakang (spinal cord) yang melindungi jaringan serat syaraf. Vertebra-vertebra juga mempunyai suatu badan tulang yang kuat didepan dari spinal cord untuk menyediakan suatu platform yang cocok untuk menahan berat.
        Cakram-cakram adalah alas-alas yang melayani sebagai bantalan antara setiap badan vertebra yang melayani untuk mengecilkan benturan (dampak gerakan) pada kolom tulang belakang. Setiap cakram dirancang seperti suatu jelly donut dengan suatu komponen pusat yang lebih lunak (nucleus pulposus). Komponen lunak ini dapat pecah atau robek atau burut (herniate) melalui cincin luar yang mengelilinginya (annulus fibrosus) dan mengiritasi jaringan syaraf yang berdekatan. Ligamen-ligamen adalah jaringan-jaringan lunak yang berserat kuat yang melekatkan dengan kuat tulang-tulang. Ligamen-ligamen melekat pada setiap vertebra-vertebra dan mengelilingi setiap cakram-cakram. Ketika ligamen-ligamen luka karena cakram mengalami kemunduran (menua), nyeri lokal pada area yang dipengaruhi dapat diakibatkan. 



Terimakasih atas kunjungannya, semoga berkenan Untuk Iklan dan Donasinya ke Link ini


Bentuk Tulang Belakang (Spine)


        Ruas-ruas tulang belakang (vertebra-vertebra) adalah blok-blok bangunan tulang dari tulang belakang atau tulang punggung (spine). Diantara setiap bagian yang paling besar dari ruas-ruas tulang belakang ada cakram-cakram (discs). Ligamen-ligamen terletak sekitar tulang belakang (spine) dan cakram-cakram (discs). Tulang belakang mempunyai 7 vertebra-vertebra pada leher (cervical vertebrae), 12 vertebra-vertebra pada tulang belakang tengah (thoracic vertebrae), dan 5 vertebra-vertebra pada tulang belakang bawah (lumbar vertebrae). Sebagai tambahan, ditengah pantat dibawah lumbar vertebra yang kelima, adalah sakrum (sacrum) diikuti oleh tulang ekor (coccyx). 


Terimakasih atas kunjungannya, semoga berkenan Untuk Iklan dan Donasinya ke Link ini


Penyakit Degenerasi Cakram Tulang Belakang



Selasa, 15 Mei 2012

Biofertilizer Saat Kelapa Sawit Menghasilkan Buah

Prosesnya :

  •          Aktifkan 5 liter Senior Biofertilizer dengan cara dicampur dalam 50 liter air ( secukupnya agar penggunaan dapat merata )
  •          Gunakan larutan Agri Simba diatas untuk 1 ha / 143 batang kelapa sawit ( 1 ha = 5 liter Senior Biofertilizer )
  •          Penggunaan pupuk Urea, TSP dan MOP dikurangi 50% dari penggunaan yang biasa dilakukan.
  •           Aplikasi dilakukan 2 kali dalam setahun sebaiknya pada bulan Oktober (mulai musim hujan) dan Maret (akhir musim hujan).
  •           Pada tanah-tanah yang kandungan bahan organiknya sudah dibawah 3 %, lebih baik jika aplikasi dilakukan bersamaan dengan pemberian bahan organik.

      Manfaatnya :
  •          Meningkatkan efisiensi pemupukan.
  •          Mengurangi biaya pemupukan.
  •          Mengurangi aborsi pada bunga.




Kembali Kehalaman Utama Biofertilizer  atau  Halaman Utama Biofertilizer pada Kelapa Sawit

 Terimakasih atas kunjungannya, semoga berkenan Untuk Iklan dan Donasinya ke Link ini


Biofertilizer pada Saat Kelapa Sawit Belum Menghasilkan Buah


           Prosesnya
  •       Aktifkan 5 liter Senior Biofertilizer dengan cara dicampur dalam 50 liter air (secukupnya agar penggunaan dapat merata)
  •          Gunakan larutan Senior Biofertilizer diatas untuk 1 ha / 143 batang kelapa sawit (1 ha = 5 liter Senior Biofertilizer)
  •          Aplikasi dilakukan 2 kali dalam setahun sebaiknya pada bulan Oktober (mulai musim hujan) dan Maret (akhir musim hujan).
  •          Pada tanah-tanah yang kandungan bahan organiknya sudah dibawah 3 %, lebih baik jika aplikasi dilakukan bersamaan dengan pemberian bahan organik.

        Manfaatnya :
  •          Mengurangi penggunaan Urea, TSP dan MOP sebanyak 50% dari penggunaan semula.
  •          Meningkatkan jumlah pelepah dan lebar canopy / daun
  •          Penyerapan unsur hara lebih banyak.
  •      Meningkatkan ketersediaan air pada musim kering



Kembali Kehalaman Utama Biofertilizer  atau  Halaman Utama Biofertilizer pada Kelapa Sawit

 Terimakasih atas kunjungannya, semoga berkenan Untuk Iklan dan Donasinya ke Link ini