Senin, 15 Juli 2013

Fitur-fitur Webcam



Web camera memiliki fitur-fitur dan setting yang bermacam-macam,
diantaranya adalah:
1.  Motion sensing
Camera akan mengambil gambar ketika kamera mendeteksi gerakan.
2.  Image archiving
Pengguna dapat membuat sebuah archive yang menyimpan semua gambar dari web camera atau hanya gambar-gambar tertentu saat interval pre-set.
3. Video messaging
Beberapa program messaging mendukung fitur ini :
a.     Advanced connections –menyambungkan perangkat home theater ke web camera dengan kabel maupun nirkabel.
b.      Automotion – kamera robotik yang memungkinkan pengambilan gambar secara pan atau tilt dan setting program pengambilan frame berdasarkan posisi kamera.
c.   Streaming media –aplikasi profesional, setup web camera dapat menggunakan kompresi MPEG4 untuk mendapatkan streaming audio dan video yang sesungguhnya.
d.    Custom coding –mengimport kode komputer pengguna untuk memberitahu web camera apa yang harus dilakukan (misalnya automatically refresh).
e.    AutoCam – memungkinkan pengguna membuat web page untuk web cameranya secara gratis di server perusahaan pembuat web camera.

Dengan semakin banyaknya penggunaan web camera di seluruh dunia, web site aggregator pun muncul. Web site ini memungkinkan pengguna untuk menemukan live video stream berdasarkan lokasi ataupun kriteria lainnya.

Ada beberapa permasalahan yang dihadapi web camera. Secara fisik, kamera-kamera yang beredar di pasaran memiliki kesulitan untuk memenuhi kebutuhan personal pengguna karena desainnya yang cukup bergaya namun hanya memiliki sedikit variasi. Lalu, sudut pandang web camera disesuaikan tidak langsung dalam cara yang tidak nyaman. Dan juga pengguna banyak menemui kesulitan ketika menyesuaikan posisi web camera untuk menangkap gambar.
 

 Terimakasih atas kunjungannya, semoga berkenan Untuk Iklan dan Donasinya ke Link ini


Minggu, 14 Juli 2013

Fisiologi Masa Nifas


-  Involusi Rahim
   Terjadi karena masing2 sel menjadi lebih kecil,yang disebabkan karena adanya proses autolysis,dimana zat  protein dinding rahim dipecah diabsorbsi dan kemudian dibuang melalui air kencing.

- Inovasi Tempat Plasenta
        Setelah persalinan tempat plasenta merupakan tempat permukaan kasar tidak rata kira2 sebesar telapak tangan,dengan cepat luka ini mengecil pada akhir minggu kedua,hanya sebesar 3-4cm dan pada akhir nifas 1-2cm.

- Perubahan pada serviks dan vagina
     Pada serviks terbentuk sel2 otot terbaru,karena adanya kontraksi dan retraksi,vagina teregang  pada waktu persalinan namun lambat laun akan mencapai ukuran yang normal.

- Perubahan pembuluh darah  rahim
        Dalam kehamilan uterus mempunyai pembuluh2 darah yang besar,tetapi karena setelah persalinan tidak diperlukan bagi peredaran darah yang banyak,maka arteri  tersebut harus mengecil lagi saat nifas.

- Dinding perut  dan peritoneum
       Setelah persalinan dinding perut menjadi longgar karena teregang begitu lama,tetapi biasanya pulih kembali dalam 6 minggu.

- Saluran kencing;
dinding kandung kemih terlihat edema, sehingga menimbulkan obstruksi dan menyebabkan retensi urine,dilatasi ureter dan pyelum kembali normal dalam 2minggu.

- Glaktasi
keadaan buah dada pada dua hari pertama nifas sama dengan keadaan dalam kehamilan pada waktu ini .buah dada belum mengandung susu melainkan colostrum.colostrum adalah cairan kuning yang mengandung banyak protein dan garam.



Terimakasih atas kunjungannya, semoga berkenan Untuk Iklan dan Donasinya ke Link ini


Sabtu, 13 Juli 2013

Kontekstual Hadits



Di era kapitalisme ini, tampaknya kejujuran semakin menjadi barang langka. Utopis, alias hanya menjadi impian semata. Orang yang jujur, tak lagi mujur, melainkan kojur atau ajur (celaka atau hancur). Lihatlah saja di instansi-instansi pemerintahan, orang-orang yang jujur, berhati-hati dan senantiasa memilah-milih uang yang diterimanya apakah halal atau nggak, malah bernasib nggak enak. Dijauhi teman, dianggap terlalu saklek atau idealis, bahkan ada yang sampai dimutasi ke bagian yang nggak menyenangkan atau ke pelosok yang terpencil. Begitupun yang terjadi di sekolah/kampus, pelajar/mahasiswa jujur yang nggak ingin nyontek,  ngepek, atau bekerja sama dengan teman saat ujian akan dianggap cupu dan nggak disukai. Bahkan ada yang, saking jujurnya dalam ujian, sampai nggak lulus (mungkin yang bersangkutan kurang belajarnya, wallahu a’lam).
Mungkin, pepatah yang paling relevan dengan kejujuran adalah sabda Nabi, “Katakanlah yang benar, meskipun pahit.” (HR Al Baihaqi). Pahit di sini, tentu bukan pahit bagi pendengarnya, melainkan bagi pengucapnya. Karena jika kepahitan itu terasa bagi pendengarnya, sabda Nabi akan berbunyi, “Dengarlah yang benar, meskipun pahit.”
Satu kisah yang saya baca dari Dalam Dekapan Ukhuwah-nya Salim A. Fillah. Adalah Muhammad bin Sirin, ‘ulama besar murid Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu. Suatu hari, beliau yang berprofesi sebagai pedagang minyak mendapati bangkai tikus dalam minyak yang dibelinya dengan berhutang pada seorang tengkulak. Memang, bangkai tikus hanya ditemukan dalam satu kaleng dari empat puluh kaleng minyak yang ada. Namun Ibnu Sirin sudah merasa sangat berdosa jika tetap menjual ketiga puluh sembilan kaleng minyak pada kaum muslimin. Beliau khawatir karena seluruh minyak dalam kaleng itu berasal dari tempat penyulingan yang sama, sehingga satu bangkai pada satu kaleng minyak ditakutkan akan mencemari keseluruhan minyak. Akhirnya beliau membuang semua minyak itu, mengatakan yang benar pada calon pembeli dan tengkulak, tak peduli dengan segala konsekuensinya, yakni menanggung rugi sekaligus dipenjara karena tidak mampu melunasi hutangnya pada tengkulak.
Sungguh kisah nyata yang semakin menambah kepahitan hidup seorang yang jujur dan berkata benar. Contoh-contoh di atas tentang kejujuran, sudah membuktikan, betapa sulit hidup seorang yang jujur. Namun, seperti halnya dunia adalah “neraka” bagi orang-orang beriman, sementara ia adalah “surga” bagi para pembangkang,  kita tetap saja harus menerapkan kejujuran kapanpun, di manapun dan bersama siapapun. Jangan pernah tergiur untuk berdusta, meskipun ia sangat menggiurkan dan bisa menyelamatkan kita dari kesengsaraan. Ingatlah selalu, bahwa “kesengsaraan” yang kita kecap di dunia, akan berbuah manis di kehidupan nyata kita nanti, akhirat.
Berusahalah untuk menjunjung tinggi kejujuran, baik kepada Allah maupun kepada orang lain. Bayangkan, bohong sama orang lain aja dosanya sudah besar, apalagi berbohong pada Allah. Jujurlah dalam setiap raka’at shalat yang kita lakukan, apakah shalat Dhuhur kita sudah benar empat raka’at, atau masih tiga raka’at. Karena seburuk-buruk pencuri adalah “pencuri” shalat. Lalu, jangan pula kita berpura-pura merasa tidak batal saat sebenarnya kita telah batal shalat, misalnya kita (maaf) buang angin saat shalat. Allah nggak akan bisa dibohongi, teman-teman.
Mungkin selama ini kita berfikir, “Ah, orang ini juga nggak bakal tahu kalau aku bohongin.” Tapi Allah Maha Tahu. Setiap kebohongan tetap dicatat sebagai satu perbuatan dosa. Allah hanya mengizinkan hamba-Nya untuk berbohong dalam 3 hal, yakni:
1. Pembicaraan antara suami istri untuk keharmonisan rumah tangga
Misalnya: seorang suami memuji masakan istrinya yang sebenarnya tidak enak, tetapi demi tidak mengecewakan hati istri, suami terpaksa berbohong dan mengatakan masakan itu enak. Tetapi tetap nggak boleh lho, berlagak jadi suami setia padahal dia berselingkuh di belakang istrinya!
2. Kebohongan untuk mendamaikan dua pihak yang sedang berselisih
Misalnya: Rina sedang bertengkar dengan saudaranya, Rini, karena suatu hal, kemudian Sinta ingin menjadi pendamai di antara mereka berdua. Sinta boleh membohongi Rina dengan mengatakan Rini ingin berbaikan dengannya, demikian sebaliknya dia katakan pula pada Rini bahwa Rina ingin berbaikan dengannya. Kebohongan ini bertujuan agar Rina dan Rini kembali akrab seperti semula.
3. Kebohongan dalam peperangan melawan musuh
Kita saja dilarang memberitahukan strategi atau rahasia perang kita pada musuh, makanya itu membohongi musuh amat sangat dianjurkan bahkan diwajibkan.
Berkata benar atau jujur, walaupun berat, memiliki banyak manfaat. Tidak inginkah kita meniru Rasulullah Al Amin yang bahkan sebelum diangkat menjadi Nabi dan Rasul pun sudah dikenal sebagai manusia yang paling terpercaya? Karena lisan beliau tak pernah sekalipun mengucapkan dusta. Bahkan candanya pun sebuah kebenaran. Alkisah ada seorang nenek menanyakan, “Ya Rasulallah, apakah aku akan masuk surga?” Baginda Rasul menjawab, “Di surga tidak ada nenek-nenek, Nek.” Nenek itu pun kecewa dan menangis yang kemudian dihibur oleh Rasul, “Memang di surga tidak ada nenek-nenek karena semua manusia yang masuk surga akan kembali menjadi muda.” Nenek itu pun tersenyum senang.
Selain dipercaya oleh orang lain, orang yang jujur juga selalu diliputi ketenangan dalam hidupnya. Tidak seperti para pendusta yang kerap menutup satu kebohongan dengan kebohongan lain. Ya, dusta adalah candu menyakitkan yang membuka pintu-pintu keburukan yang lebih besar. Bayangkan saja hidup seorang pejabat korup, yang selalu waswas kalau-kalau KPK mendatangi rumah atau kantornya. Atau siswa yang nggak tenang sepanjang ujian karena menyembunyikan catatan di laci mejanya.
Jujur, membuat nama pelakunya menjadi harum, meskipun dirinya telah tiada. Kejujuran yang kini semakin langka juga membuat banyak pihak bersimpati terhadap para pelakunya. Masih ingat kisah Ibu Siyami dan putranya bukan? Sepasang ibu-anak pengungkap kasus ketidakjujuran di sekolah yang malah dicibir dan mendapat pengucilan dari orang-orang di sekitarnya, tetapi kemudian memancing dukungan yang jauh lebih besar dibandingkan cibiran untuk mereka.
Namun yang jelas, niatkanlah jujur untuk mendapatkan pahala dan keridhaan Allah, bukan untuk mendapatkan penghargaan sebagai orang yang jujur dari sesama manusia. Termasuk jujur pula jika apa yang kita ucapkan atau tuliskan sama dengan apa yang kita lakukan. Tidak seperti orang munafik yang antara perkataan dan perbuatan seringkali tidak sesuai. Jujur dalam segala hal – kecuali untuk hal-hal yang diperbolehkan berdusta – meskipun sulit, akan mengantar pelakunya kepada kebaikan yang berlipat-lipat.
“Berperangailah selalu dengan kejujuran. Bila engkau melihatnya (jujur) itu mencelakaakan maka pada hakikatnya ia merupakan keselamatan.” (HR Ibnu Abi Ad Dunya dari riwayat Manshur bin Mu’tamir)
Pendapat diatas, bagi penganut paham kontekstual dijabarkan dan dikembangkan lebih jauh, sehingga setiap Hadis dicari konteksnya, apakah ia diucapkan/diperankan oleh manusia agung itu dalam kedudukan beliau sebagai : Rasul, dan karena itu pasti benar, sebab bersumber dari Allah swt.
            Hakim, yang memutuskan perkara. Dalam hal ini putusan tersebut walaupun secara formal pasti benar, namun secara material adakalanya keliru. Hal ini diakibatkan oleh kemampuan salah satu pihak yang bersengketa dalam menutupi kebenaran, sementara disisi lain keputusan ini hanya berlaku bagi pihak-pihak yang bersengketa. Pemimpin suatu masyarakat, yang menyesuaikan sikap, bimbingan dan petunjuknya dengan kondisi dan budaya masyarakat yang beliau temui. Dalam hal ini bimbingan dan sikap beliau pasti benar dan sesuai dengan masyarakat. Namun bagi masyarakat yang lain, mereka dapat mempelajari nilai-nilai yang terkandung dalam petunjuk dan bimbingnitu sesuai dengan kondisi masing-masing masyarakat.
           Orang jujur akan mendapat pertolongan dari Allah SWT. Salah satu contoh kejujuran adalah dalam hal perniagaan. Orang yang meminjam barang atau uang untuk dijadikan modal dalam suatu perniagaan dan secara jujur ia ingin mengembalikan modal tersebut, Allah SWT pasti akan membantunya. Sebaliknya, apabila ia berniat jahat dan tidak mau mengembalikannya, Allah SWT akan merusak harta dan kehidupannya didunia, serta memberinya azab kelak diakhirat


Terimakasih atas kunjungannya, semoga berkenan Untuk Iklan dan Donasinya ke Link ini

Jumat, 12 Juli 2013

Industri dan Perkembangan Produk Komposit

           Sumatera Utara sebagai salah satu daerah perkebunan kelapa sawit  terbesar di Indonesia yaitu berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan, Nomor 44 Tahun 2005 tercatat memiliki areal Kebun Kelapa Sawit sebesar 964.257 ha dan tentu telah meluas pada tahun 2011. Hal ini menjadi dasar bahwa produksi CPO juga akan meningkat yang tentunya memberikan kabar gembira jika dilihat dari sisi produksi, tetapi akan lain halnya jika kita tinjau dari segi sisa hasil olahan kelapa sawit tersebut, contohnya tandan kosong kelapa sawit. Memang saat ini sudah ada pemanfaatan sisa tandan kosong kelapa sawit ini menjadi pupuk, tetapi hal ini belum maksimal dan sifatnya masih kurang inovatif serta bernilai ekonomis yang pada akhirnya sebagian besar hanya menjadi limbah pabrik, padahal serat tandan kosong kelapa sawit tersebut akan sangat bernilai ekonomis jika dimanfaatkan sebagai papan komposit yang tentunya dengan kreasi seni dan proses teknologi yang lebih inovatif.
           Pasar untuk produk komposit berbahan dasar tandan kosong kelapa sawit baik itu sebagai bahan pengganti papan maupun sebagai produk lain dalam ruang lingkup yang bersifat mebel di Sumatera Utara sangat minim sekali, bahkan dapat dikatakan belum ada. bahkan perusahaan mebel sebesar olympic belum melakukan hal ini. Dengan keadaan yang demikian maka sangat besar peluang pasar untuk kemajuan usaha ini, baik itu bertindak sebagai pemasok bahan setengah jadi maupun untuk produk-produk yang sudah jadi.
             Hasil produk dapat bersifat produk setengah jadi maupun produk jadi. Produk setengah jadi yang dimaksud adalah produk-produk yang sengaja dibuat dan didesain untuk kebutuhan beberapa perusahaan atau UKM lain yang memang sengaja memesan, sedangkan produk jadinya adalah produk yang sengaja dibuat dan didesain sendiri untuk dijual secara langsung kepada konsumen. Pada dasarnya produk-produk ini tentunya akan diberikan inovasi teknologi baik dari proses pembuatan yaitu dengan menambahkan resin, kerangka kawat maupun hot press dan pencetakan serta dari segi desain yaitu dari bentuknya, motifnya (ulos, batik, dan lain-lain) dan variasi.
          Proses pembuatan dengan menggunakan serat tandan kosong kelapa sawit ini akan adalah dengan pencampuran serat tandan kosong yang telah dikeringkan dan dicacah, kemudian dicampur dengan resin (perekat sekaligus pelapis) yang nantinya dengan penambahan resin ini, produk akan tahan terhadap air, lebih mudah dibentuk, serta ramah lingkungan. Kisaran harga dari proses produksi untuk 1m2 adalah Rp.40.000,-  diharapkan akan menghasilkan produk-produk dengan harga yang berkisar antara Rp. 70.000 s/d Rp. 500.000,- . Harga kisaran ini terjadi karena harga produk sesuai dengan kerumitan pekerjaan dan desain yang dipesan maupun yang dibuat untuk dijual. Dengan proses yang demikian dipastikan akan mampu menghasilkan pemasukan yang lebih baik dan besar dari pada jika hanya digunakan sebagai pupuk biasa saja.

Terimakasih atas kunjungannya, semoga berkenan Untuk Iklan dan Donasinya ke Link ini


Kamis, 11 Juli 2013

Syarat Pembangunan Ruangan Laboratorium/ Konstruksi Ruang Bersih Laboratorium



Rabu, 10 Juli 2013

Menentukan Waktu Shalat, Puasa dan Ibadah Lainnya di Daerah Kutub

Pertanyaan :

  • Bagaimana menentukan Waktu Sholat jika kita berada di daerah Kutub yang terkadang siang dan malam hanya datang sekali enam bulan
  • Apakah seorang yang berpuasa di daerah Kutub harus berpusa selama 20 jam karena lamanya siang di daerah Kutub adalah 20 jam
  • Apakah ada Fatwa atau Hadits dan Dalil mengenai Sholat dan Puasa di daerah Kutub? 

Jawab :
Sahabat pernah menanyakan kepada  Rasulullah SAW tentang kewajiban Shalat di daerah yang satu harinya menyamai satu minggu, sebulan, atau bahkan setahun.

     "Wahai Rasul, bagaimana dengan daerah yang satu harinya (sehari-semalam) sama dengan satu tahun, apakah cukup dengan sekali shalat saja". Rasul menjawab "tidak... tapi perkirakanlah sebagaimana kadarnya (pada hari-hari biasa)". 
(H.R. Muslim) 

Berdasarkan Hadits ini, maka Al-Azhar Al- Syarif mengeluarkan fatwa bahwa berkenaan dengan pelaksanaan Ibadah seperti puasa dan Sholat di daerah daerah yang waktu siang dan malamnya tidak teratur di laksanakan dengan cara menyesuaikan dengan daerah-daerah yang memiliki periode siang dan malamnya teratur disepanjang tahun. Sebagai contoh adalah Kota Mekkah Al Mukarromah yang memiliki waktu siang dan malam relatif sama sepanjang tahun.

Begitupun dengan daerah seperti Kutub Utara dan Selatan yang terkadang waktu siang dan malamnya hanya datang sekali enam bulan, maka dapat disesuaikan dengan waktu yang ada di Mekkah Al Mukarromah yang memiliki keteraturan waktu siang dan malam, dan fatwa ini disetujui oleh sebagian besar para Ulama. 

Inilah salah satu fatwa mengenai Ibadah Sholat, Puasa atau ibadah lainnya yang harus disesuaikan dengan perkiraan waktu yang dalilnya merujuk pada Hadits di atas.

Wallahu a'lam Bisshawab 



Ramadhan di Kutub

Kutub (ilustrasi)
Kutub merupakan daerah di belahan bumi Paling utara dan selatan dengan berbagai keunikan dan keindahan luar biasa, baik itu panorama alama, spesies-spesies penghuni bahkan kehidupan komunitas dan kelompok-kelompok manusia yang saat ini mulai berdiam diri di Kutub. Salah satu hal yang menarik dari komunitas-komunitas ini adalah ketika mereka harus melaksanakan ibadah ajaran agama mereka yang disesuaikan dengan peredaran dari Matahari dan Bulan.


Sebut saja misalnya komunitas-komunitas di Kutub yang beragama Islam, mereka harus melaksanakan ibadah-ibadah Wajib seperti puasa dan Sholat yang kadar ketentuan dalam ibadah ini membutuhkan tanda waktu. Puasa Ramadhan adalah salah satu ibadah yang dimulai dari terbitnya fajar sampai pada tenggelamnya Matahari. Untuk negara-negara seperti Arab Saudi, ataupun indonesia hal ini tidak menjadi masalah, karena peredaran matahari setiap tahunnya adalah teratur dengan perkiraan 12 jam siang dan 12 jam malam, dimana Ibadah Puasa rata-rata dilakukan selama 13 jam sehari.

Lalu bagaimana dengan Kutub?
Di Kutub peredaran matahari tidak memiliki keteraturan lama periode malam dan siang setiap harinya. terkadang malam dan siang hanya datang 1 hari selama enam bulan, atau pada kisaran Juni - Juli di kota Roveniemi (Finlandia) waktu malam hanya sekita 3 1/2 jam dan siang sekita 20 jam lebih. Hal ini tentu akan sangat memberatkan bagi Kaum Muslimin yang beribadah Puasa disana. 

Tidak hanya dikota ini, di daera lain seperti Alaska juga tentu akan mengalami hal serupa, lalu apa yang mereka lakukan?
Beberapa daerah menyesuaikan waktu ibadah mereka dengan daerah terdekat yang lebih teratur datangnya siang dan malam, seperti Turki. atau bahkan ada juga yang menyesuaikan dengan pusat Basis Islam seperti Arab Saudi, lalu bagaimana sebenarnya mengenai Fatwa para ulama dan dalil mengenai hal ini? 

Silahkan Klik link berikut!!  
Menentukan Waktu Shalat, Puasa dan Ibadah Lainnya di Kutub !!

 Wallahu a'lam Bisshawab