Mushaf Utsmani yang menjadi dasar pedoman rujukan alamiah pada penulisan Mushaf-mushaf selanjutnya ternyata mengandung sebuah misteri tersendiri, bahkan sampai abad ini. Hal yang paling menjadikannya sebagai misteri adalah, dimanakah keberadaan Mushaf Utsmani yang asli yang menjadi pengumpulan paling awal? Berbagai klaim, penelitian, pertanyaan, bahkan debat dan bantahan datang silih berganti. Hal ini memang pasti akan terjadi, karena jika di lihat dari segi ekonomi saja misalnya betapa besar keuntungan yang diperoleh, coba kita bayangkan, museum yang mengklaim memiliki Mushaf yang asli pasti akan mendatangkan jutaan pengunjung dari berbagai kalangan, bukan cuma dari 3 agama yang memiliki keterkaitan (Islam, Nashrani, Yahudi) saja yang akan mengunjungi, dari berbagai kalangan juga pasti akan datang untuk melihat Manuskrip yang luar biasa itu.
Saat ini, memang beberapa museum mengklaim memiliki salinan pertama dari Sang Mushaf Utama, seperti Klaim dari Uzbekistan yang memiliki Manuskrip Samarkand di Museum Perpustakaan Tashkent, atau Klaim dari Turki yang memiliki Manuskrip Topkapi di Museum Topkapi Istambul, dan beberapa Klaim lagi dari Rusia, Belanda, Yunani dan bahkan pernah juga India memberikan klaim berdasarkan kemungkinan pernahnya Khalifah Harun Ar-Rasyid berada di India. Tapi hal ini belum sepenuhnya di benarkan oleh banyak peneliti karena masih ada kekurangan-kekurang ciri yang ditemukan dalam manuskrip-manuskrip tersebut.
Selanjutnya, jika tadi Klaim-klaim yang datang hanya pada sebatas Manuskrip pertama dari Mushaf yang utama, lalu dimanakah sekarang Mushaf Utsmani yang terkenal itu. Beberapa tahun belakangan muncul salah satu artikel yang mengatakan ditemukannya sebuah bungkusan di Yaman yang kemudian dikenal sebagai Mushaf Al Sana'a karena di temukan di Al Sana'a di salah satu tempat di Yaman, dalam artikel itu dikatakan Mushaf itu berasal dari Hijjaz, Arab Saudi dan dikatakan inilah Mushaf yang paling tua, tetapi seandainya penemuan ini betul adanya, maka jika diteliti kedalam mushaf tersebut, maka dapat dikatakan bahwa itu bukan Mushaf karena sangat-sangat lemah dalam karakteristiknya sebagai Mushaf, dan kemungkinan itu hanya sebuah rangkuman tulisan.
Jika demikian halnya, dimanakah keberadaan Mushaf yang asli itu sekarang? dari Rentang Sejarah perjalanan dan perkembangan wilayah Islam pada abad pertengahan dapat kita ketahui betapa luasnya kekuasaan Islam saat itu, maka sangat mungkin Mushaf Mulia itu ada di mana saja dari bagian kawasan itu, atau telah ada yang menemukan namun di simpan sebagai alasan untuk tidak dipublikasikan supaya lebih terjaga. Yang Pasti dalam Mushaf itu terdapat bercak darah Khalifah Utsman dan Mushaf itu dalam Perlindungan yang paling tinggi, karena Allahlah yang Menjaganya.
Wallaahu 'Alam ...