Jumat, 08 Oktober 2010

Upacara Lan jutan Setelah Perkawinan (Suku Nias)

A. FAMEGO ( memberi makan penganten perempuan ).
            Setelah 1 – 2 hari usai falowa ( pesta kawin )Keluarga perempuan mengunjungi rumah pihak pengantin pria membawa anak babi yang telah dimasak beserta nasi,. Rombongan disambut dengan adat menyediakan :
1. 2 ekor babi untuk Bapak si perempuan
2. 2 ekor babi untuk Ibu si perempuan
3. 2 ekor babi untuk nenek (Gawe )si perempuan
4. 2 ekor babi untuk Kakek (Tuha ) si perempuan
5. 2 Ekor babi untuk Undangan
Satu dari masing masing penerimaan untuk dimakan bersama,satu lagi babi hidup untuk dibawa pulang

Bagi pihak laki laki yang mampu melakukan Fasumangeta yaitu ( Penghormatan ) bagi keluarga si perempuan dengan adat famolaya ( jamuan makan ) acara dilakukan secara besar-besaran sampai ratusan ekor, jika kegiatan ditingkatkan sampai tahap upacara fanaho todo (= yaitu :menebak isi hati penganten perempuan ).maka owasa ( pesta adat ) ini telah menghasilkan sebuah tingkatan status baru bagi keluarga pihak lelaki
Pada pesta FAMEGO diatas, dengan acara Fasumangeta dengan cara adat folaya pihak keluarga laki-laki telah meningkatkan status derajat sosialnya ( bosi ) di Banua ( kampungnya ) bahkan bisa sampai pada tingkatan Kasta BALUGU.

B.FEMANGA GAHE DAN FAMULI NUKHA (Kunjungan penganten kerumah perempuan )
           Menurut adat, pihak FADONO ( saudara wanita dari penganten perempuan ) berhak menerima salah satu ta’io ( kaki depan ) yang dipotong dalam upacara itu. FEMANGA GAHE = artinya makan bagian kaki dari babi yang dipotong,yang merupakan jatah saudara kandung si penganten perempuan, yang telah bersuami,merupakan lambang pelaksanaan hak penganten perempuan
Acara ini merupakan kunjungan pertama kedua penganten ke pihak keluarga perempuan setelah beberapa hari pesta.Penganten bersama rombongan membawa tiga ekor babi yang sudah dimasak beserta nasi secukupnya , dengan pembagian sebagai berikut :
1.Mertua , satu ekor babi
2.Saudara terdekat mertua, satu ekor babi.
3.Para undangan, satu ekor babi.
Pada saat itu juga dilakukan famuli nukha/gama-gama ( yaitu mengembalikan barang-barang atau alat perhiasan yang dipakai saat perkawinan yang bersifat pinjaman kepada orang tua )
Di NIAS SELATAN disebut : MAMULI TOWA.
ANTING-ANTING MAHKOTA GELANG KALUNG
Aktifitas kegiatan ini antara lain meliputi :
Penganten dan rombongan biasanya bermalam
Pada waktu pulang penganten dibekali 3 ekor anak babi betina untuk modal kerja peternakan bagi sang mempelai.
Diberi bibit padi sebanyak sambua lauru ( 1 Lauru = 24 Takar ) untuk modal pertanian
Diberikan juga BALEWA ( parang ) sebagai lamabang alat pertanian
Para famili perempuan juga memberikan buah tangan baik alat dapur atau perhiasan, pemberian ini diumumkan serta diketahui masyarakat dan undangan yang hadir.  SESAMPAINYA NANTI DI RUMAH PIHAK PENGANTEN PRIA, MAKA SELURUH KERABAT PENGANTIN PRIA DIPANGGIL UNTUK MEMBERITAHU PEMBERIAN PIHAK KELUARGA SI PEREMPUAN PADA KEDUA MEMPELAI. SETELAH UPACARA INI SELESAI , MAKA SELESAILAH SELURUH KEGIATAN PERKAWINAN ANTARA KEDUA BELAH PIHAK YANG MENIKAH BESERTA SELURUH KERABATNYA.






0 komentar:

Posting Komentar