Selasa, 19 Juli 2011

Malam Ulang Tahun

Bismillaahirrohmaanirrohiimm.
Tepat dipergantian usia ini aku ingin bersyukur kepada Dzat Pemilik ruh ini, karena masih Diberi-Nya kesempatan hidup untuk diri ini.  Disaat menggunungnya dosa dijatah usia yang semakin menipis ini aku tutup usia ini dengan permohonan maaf kepada para sahabat dan keluarga dengan harapan sekelumit dosa ini dapat terampuni, tetapi sebagai manusia tentunya aku tidak mampu meminta maaf kepada seluruh orang yang pernah tersakiti olehku, maka hanya dengan lantunan munajat kepada Tuhanlah aku sampai permohonan agar kiranya Oleh_Nya disampaikan permohonan maafku kepada orang-orang yang telah tesakiti olehku.

Dengan berniat mengurangi interaksi terhadap sesama makhluk mulai waktu maghrib, aku berharap tidak ada yang akan tersakiti maupun terganggu urusannya olehku dimalam ini, karena sungguh aku adalah hamba yang kurang baik jadi yang dapat kulakukan hanya mengurangi aktivitas. Disetiap sela waktu memang ada kesedihan, kerinduan, dan juga harapan terhadap beberapa hal, baik itu manusia maupun bukan makhluk yaitu sebatas angan dan cita. Yang pasti rasa ingin selalu ada.
Tepat pukul 23.55 aku mulai berusaha berinteraksi ketat dengan Tuhanku agar kiranya hamba diberi ampunan atas setiap dosa yang telah diperbuat, dan hal ini kupertahankan sampai pada pukul  00.10 dengan lebih banyak Istighfar dan juga beberapa permohonan tentunya.  Beberapa permohonan yang semoga Diijabah Oleh-Nya, atau setidaknya ada jawaban atau ketentuan yang pastinya baik untuk kekuatan atas segala sesuatunya.
Terimakasih tulus kuutarakan juga bagi setiap jiwa yang telah menyampaikan ucapan selamat dan ucapan – ucapan kebaikan lainnya yang semoga itu akan bernilai doa, atau sekedar mengingat sajapun cukuplah, karena sebetulnya niat untuk mengingat saja sudah baik.  Sekali lagi terimakasih untuk kalian semua. Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Baik memberikan balasan yang terbaik dan sesuai niat kita masing-masing.
Harapan untuk tidak berperahu diatas air lagi atau berusaha mengejar badai  kembali semoga dapat teratasi untuk mampu berpijak dipermadani bukan diapi. Dan setiap makhluk adalah sumber salah maka melalui tulisan ini, bagi siapapun yang membaca, hamba yang hina dina ini mohon dimaafkan atas segala salah dan khilaf, baik sengaja atau tidak sengaja, baik langsung atau tidak langsung, baik perkataan maupun perbuatan, baik didepan maupun dibelakang, atau apalah itu. Semoga keikhlasan dan syukur dapat saya peroleh untuk hidup yang lebih baik dan bahagia.

Mhd Zainal Arif Hutabarat
diketik pada 13 Juli 2011, 23.30 WIB

0 komentar:

Posting Komentar