Selasa, 07 Februari 2012

Hakikat Nilai

Sesuatu yang bernilai sehingga ia disukai itu terbagi pada 3 hal yaitu :
a. dicari untuk lainnya.
b. dicari karena benda itu sendiri.
c. dicari untuk tujuan lainnya dan bersama untuk benda itu sendiri.

Maka yang dicari karena benda itu sendiri, adalah lebih mulia dan lebih utama daripada yang dicari  untuk lainnya. Sebagai contoh dicari untuk lainnya, ialah dirham dan dinar. Keduanya adalah batu,
tak ada gunanya. Kalau tidaklah Allah Ta'ala menjadikan keduanya untuk memudahkan memperoleh keperluan hidup,maka dirham dan dinar itu sama saja dengan batu yang terletak di tepi jalan.

Yang dicari untuk benda itu sendiri yaitu kebahagiaan di akhirat dan kesenangan memandang Wajah Allah swt. Dan yang dicari untuk benda itu sendiri dan untuk lainnya, seperti : keselamatan tubuh.  Keselamatan seseorang itu -umpamanya- dicari, dari segi, bahwa keselamatan itu, adalah keselamatan bagi tubuh, dari kepedihan. Dan dengan keselamatan itu, dicari untuk berjalan dan mencapai maksud-maksud dan hajat keperluan.

Dengan pandangan tersebut, apabila anda perhatikan kepada ilmu, niscaya anda memperoleh pada ilmu itu sendiri suatu kesenangan. Jadi, ilmu itu termasuk dicari untuk ilmu itu sendiri. Dan anda peroleh bahwa ilmu itu jalan ke negeri akhirat, kebahagiaan akhirat dan jalan mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala. Dan tidak akan sampai kepadaNya, selain dengan ilmu.

Disadur dari kitab Al-Ghazali "Ihya Ulumuddin"


0 komentar:

Posting Komentar