Setelah sekian lama menjadi misteri dimana sebenarnya ruang bawah tanah Drakula, akhirnya pada Minggu (111/10) unexplained-mysteries.com melansir bahwa telah ditemukan ruang bawah tanah Duke Wallachia atau yang dikenal dengan istilah “Drakula” dan herannya ternyata ruang itu bukan ditemukan di Negara yang menjadi asal lahirnya drakula “Land of Dracula “ yaitu Transylvania, Romania melainkan di kota Pecs, bagian selatan Hongaria.
Menurut Dosen sejarah modern di University of Pecs ia yakin bahwa Vlad III atau Vlad Dracula tinggal di sebuah rumah berlantai di pusat alun-alun kota tersebut
Fedeles menemukan sebuah dokumen yang berisikan perincian rumah dan para pemiliknya di mana salah satunya tertera nama “Drakulya”. Oleh karena itu si peneliti ini yakin yang ruang bawa tanah yang ditemukan itu adalah milik sang Dracula.
Menurut arkeolog lokal, Oliver Gabor, ruang bawah tanah tersebut sangat mengesankan berstruktur abad pertengahan dan mungkin penggalian lebih lanjut mampu menguak lebih dalam. Namun, Zoltan Karpati, arkeolog resmi di Cultural Heritage Protection Service meragukan pernyataan bahwa itu milik Dracula sebab tidak ditemukan benda-benda pribadi di sana, tetapi posisi rumah yang diindikasikan dokumen abad pertengahan itu menunjukkan bisa jadi itu milik “Rumah Dracula”. Untuk itu, badan pemerintah ini akan melakukan penelitian lebih lanjut terhadap ruang bawah tanah ini.
Lalu siapa sebenarnya Wallachian Duke Vlad III?
Lalu siapa sebenarnya Wallachian Duke Vlad III?
Duke Wallachia Vlad III atau Vlad Tsepes III (1431 - 1475) atau yang lebih populer dengan nama Dracula dilahirkan di Transylvania, Romania. Ia merupakan anak ke-2 dari Vlad II dan Cneajna, seorang putri dari Moldavia.
Masa kecil Dracula memang tidak berlangsung lama, di usianya yang ke 11 ia harus menjadi jaminan kesetiaan ayahnya kepada kesultanan Turki Ottoman, ia dan adiknya Randu harus dikirim ke Turki. Setelah berhasil menduduki takhta, Dracula membantai prajurit Turki Ottoman yang tersisa dengan cara disula (impaler), hal tersebut menjadi salah satu penyebab permusuhan antara Drakula dan Sultan Mehmed II.
Sebagai panglima salib di Wallachia, Drakula telah membantai kurang lebih 23.000 umat Islam baik tentara maupun rakyat, dengan peperangan maupun dengan metode sula, dalam ukiran kayu Jerman abad ke-15, ada bukti kekejaman Vlad III, penyulaan massal dengan korban berjumlah ribuan.
Pada Desember 1476 terjadi pertempuran antara pasukan salib dengan dengan pasukan muslim (Turki Ottoman) yang terjadi di daerah Snagov, dalam pertempuran tersebut pasukan Drakula dapat dikalahkan, dan Dracula tewas dalam pertempuran tersebut, kepalanya dipenggal dan dibawa ke Turki sebagai bukti kematiannya.
Sumber : www.harian-global.com
Selengkapnya di : http://www.master-mine.co.cc/vlad-dracula-si-manusia-kejam/
Masa kecil Dracula memang tidak berlangsung lama, di usianya yang ke 11 ia harus menjadi jaminan kesetiaan ayahnya kepada kesultanan Turki Ottoman, ia dan adiknya Randu harus dikirim ke Turki. Setelah berhasil menduduki takhta, Dracula membantai prajurit Turki Ottoman yang tersisa dengan cara disula (impaler), hal tersebut menjadi salah satu penyebab permusuhan antara Drakula dan Sultan Mehmed II.
Sebagai panglima salib di Wallachia, Drakula telah membantai kurang lebih 23.000 umat Islam baik tentara maupun rakyat, dengan peperangan maupun dengan metode sula, dalam ukiran kayu Jerman abad ke-15, ada bukti kekejaman Vlad III, penyulaan massal dengan korban berjumlah ribuan.
Pada Desember 1476 terjadi pertempuran antara pasukan salib dengan dengan pasukan muslim (Turki Ottoman) yang terjadi di daerah Snagov, dalam pertempuran tersebut pasukan Drakula dapat dikalahkan, dan Dracula tewas dalam pertempuran tersebut, kepalanya dipenggal dan dibawa ke Turki sebagai bukti kematiannya.
Sumber : www.harian-global.com
Selengkapnya di : http://www.master-mine.co.cc/vlad-dracula-si-manusia-kejam/
0 komentar:
Posting Komentar