Daun tersusun
atas sel-sel epidermis atas, jaringan mesofil yang terdiri atas jaringan
palisade dan jaringan bunga karang dengan ikatan pembuluh diantara sel
epidermis bawah dengan stomata. Transpirasi dimulai dengan penguapan air oleh
sel-sel mesofil ke rongga antar sel yang ada dalam daun. Dalam hal ini rongga
antar sel jaringan bunga karang merupakan rongga yang besar, sehingga dapat
menampung uap air dalam jumlah yang banyak. Penguapan air ke rongga antar sel
akan terus berlangsung selama rongga antar sel belum jenuh dengan uap air.
Sel-sel yang menguapkan airnya kerongga antar sel tentu akan mengalami
kekurangan air sehingga potensial airnya menurun. Kekurangan air ini akan diisi
oleh air yang berasal dari xylem tulang daun yang selanjutnya tulang daun akan
menerima air dari batang dan batang menerima dari akar.
Uap air yang
terkumpul dalam rongga antar sel akan tetap berada dalam rongga antar sel
tersebut selama stomata pada epidermis daun tidak membuka. Kalaupun ada uap air
yang keluar menembus epidermis dan kutikula, jumlahnya hanya sedikit dan dapat
diabaikan. Agar transpirasi dapat berjalan, maka stomata pada epidermis tadi
harus membuka. Apabila stomata membuka, maka akan ada penghubung antara rongga
antar sel dengan atmosfer.
Stomata
tumbuhan pada umumnya membuka pada saat matahari terbit dan menutup saat hari
gelap sehingga memungkinkan masuknya CO2 yang diperlukan untuk fotosintesis
pada siang hari. Umumnya, proses pembukaan memerlukan waktu 1 jam dan penutupan
berlangsung secara bertahap sepanjang sore. Stomata menutup lebih cepat jika
tumbuhan ditempatkan dalam gelap secara tiba-tiba (Salisbury dan Ross, 1995).
Loveless (1991) dalam literaturnya menyebutkan terbukanya stomata pada siang
hari tidak terhambat jika tumbuhan itu berada dalam udara tanpa karbon
dioksida, yaitu keadaan fotosintesis tidak dapat terlaksana.
Kalau tekanan
uap air di atmosfer lebih rendah dari rongga antar sel, uap air dari http://mzaenuri.wordpress.com/2009/10/04/pengaruh-intensitas-cahaya-terhadap-kecepatan-traspirasi/rongga
antar sel akan keluar ke atmosfer dan prosesnya disebut transpirasi.
Membuka dan
menutupnya stomata pada daun terjadi akibat adanya peristiwa turgor pada guard
cell. Bergeraknya air dari epidermal cell ke dalam guard cell, mengakibatkan
turgor meningkat di dalm guard cell dan meimbulkan elastic straccking pada
dinding guard cell. Dengan berkembangnya kedua guard cell ini, hal tersebut
mengakibatkan menutupnya stomata. Namun apabila tekanan turgor itu rendah, maka
stomata tersebut akan membuka lagi. Hal ini berarti membuka dan menutupnya
stomata ditentukan oleh turgor yang terjadi pada guard cel.
Cahaya
fotosintesis dalam sel-sel mesophyl berkurangnya CO2 dalam ruang antar sel
menaikan pH dalam sel penutup perubahan enzimatik menjadi gula menaikkan kadar
gula menaikkan tekanan osmotic dari getah sel menaikkan turgor stomata membuka
(Pandey dan Sinha, 1983)..Manfaat Dan Factor-Faktor Yang Mempengaruhi
Trasnpirasi. Bagi tumbuhan, transpirasi yang berlangsung memberikan beberapa
manfaat, antara lain :
1) Menyebabkan
terjadinya daya isap daun sehingga terjadi transport air di batang.
2) Membantu penyerapan air dan zat hara oleh akar.
3) Mengurangi air yang terserap secara berlebihan.
4) Mempertahankan temperature yang sesuai untuk daun.
Membuka dan
menutupnya stomata pada daun terjadi akibat adanya peristiwa turgor pada guard
cell. Bergeraknya air dari epidermal cell ke dalam guard cell, mengakibatkan
turgor meningkat di dalm guard cell dan meimbulkan elastic straccking pada
dinding guard cell. Dengan berkembangnya kedua guard cell ini, hal tersebut
mengakibatkan menutupnya stomata. Namun apabila tekanan turgor itu rendah, maka
stomata tersebut akan membuka lagi. Hal ini berarti membuka dan menutupnya
stomata ditentukan oleh turgor yang terjadi pada guard cel5)Mengatur
fotosintesis dengan menbuka dan meututupnya stomata.
http://mzaenuri.wordpress.com/2009/10/04/pengaruh-intensitas-cahaya-terhadap-kecepatan-traspirasi/
Faktor
Lingkungan yang mempengaruhi membuka dan menutupnya stomata. Beberapa faktor
lingkungan dapat mempengaruhi proses membuka dan menutupnya stomata, yaitu :
1. Karbondioksida (CO2)
1. Karbondioksida (CO2)
Tekanan
parsial CO2 yang rendah dalam daun akan menyebabkan pH sel menjadi tinggi. Pada
pH yang tinggi (6-7) akn merangsang penguraian pati menjadi gula,
sehingga stomata terbuka.
2. Cahaya
Dengan adanya
cahaya maka fotosintesis akan berjalan, sehingga CO2 dalam daun akan berkurang
dan stomata terbuka
3. Water
Stress
Apabila
tumbuhan menderita kekurangan air, maka potensial air pada daun akan turun,
termasuksel penutupnya sehingga stomata akan tertutup.
4. Suhu
4. Suhu
Naiknya suhu
akan meningkatkan laju respirasi sehingga kadar CO2 dalam daun meningkat, pH
akan turun dan stomata tertutup.
5. Angin
Angin
berpengaruh terhadap membuka dan menutupnya stomata secara tidak langsung.
Dalam keadaan angin bertiup kencang, pengeluaran air melalui transpirasi
seringkali melebihi kemampuan tumbuhan untuk menggantinya, akibatnya daun dapat
mengalami kekurangan air sehingga turgornya turun dan stomata akan tertutup.
Teks Terimakasih atas kunjungannya, semoga berkenan Untuk Iklan dan Donasinya ke Link ini
0 komentar:
Posting Komentar