Dari segi fungsi metabolisme dan manfaat bagi manusia,
terutama pada bidang pertanian, mikroorganisme tanah dapat dikelompokkan
menjadi mikroorganisme yang merugikan (mencangkup virus, jamur, bakteri
dan nematoda pengganggu tanaman yang bertindak sebagai hama atau penyebab
penyakit) dan mikroorganisme yang bermanfaat, yaitu sejumlah jamur dan
bakteri yang karena kemampuannya melaksanakan fungsi metabolisme menguntungkan
bagi pertumbuhan dan peroduksi tanaman. Mikroorganisme tanah yang menguntungkan
ini dapat dikategorikan sebagai biofertilizer (pupuk hayati). Secara garis
besar fungsi menguntungkan tersebut dapat dibagi menjadi sebagai berikut
(Gunalan, 1996):
1.
Penyedia hara
2.
Peningkat
ketersediaan hara
3.
Pengontrol
organisme pengganggu tanaman
4.
Pengurai bahan
organik dan pembentuk humus
5.
Pemantap agregat
tanah
6.
Perombak
persenyawaan agrokimia
Selain itu, ada beberapa alasan pemanfaatan mikroba tanah
antara lain:
1.
Siklus
Energi
- Sumber energi
utama adalah matahari yang diubah oleh tanaman melalui proses fotosintesis
menjadi bahan organic
- Beberapa
mikroorganisme mampu melakukan fotosintesis (menangkap energi matahari:
algae)
- Sumber energi
yang lain adalah hasil oksidasi-reduksi mineral anorganik: S dan Fe
- Energi dalam
bahan organik dimanfaatkan oleh organisme/mikroorganisme
- Mikroorganisme
yang tumbuh di rhizosfer memanfaatkan energi dalam eksudat akar: bakteri
Azotobacter
2.
Siklus Hara
Mikroorganisme mempunyai peran yang sangat penting dalam
siklus hara karena:
- Ukurannya yang kecil sehingga mempunyai rasio permukaan:volume yang sangat besar memungkinkan pertukaran material (hara) dari sel ke lingkungannya dengan sangat cepat.
- Reproduksi yang sangat cepat (dalam hitungan menit)
- Distribusi keberadaan yang sangat luas
3.
Siklus
Nitrogen
- Pool N terbesar di udara sebagai gas N2
- N menjadi tersedia melalui proses fiksasi (kimia maupun mikrobiologis) (nitrogen fixer: rhizobium dll)
- N organik (dalam jaringan makhluk hidup – bentuk protein, asam amino dan asam nukleat) menjadi N anorganik melalui proses mineralisasi NH4+ == (ammonium) MO dekomposer
- NH4+ mengalami Nitrifikasi oleh Nitrosomonas, Nitrosococcus dan Nitrosovibrio
- NO2- menjadi NO3+ oleh Nitrobacter dan Nitrococcus NO3-
- NO2- oleh Pseudomonas, Bacillus dan Alcaligenes N anorganik dapat diasimilasi oleh mikroorganisme == Imobilisasi
4.
Siklus
Sulfur
- Oksidasi sulfur menjadi sulfat oleh Thiobacillus,
Arthrobacter dan Bacillus
2H2S + O2 → 2S + 2H2O
o 2S + 2H2O + 3O2 → 2SO42- + 4H+S2O32- + H2O + 2O2 → 2SO42- +
2H+
- Reduksi Sulfat menjadi sulfida (S2-) oleh
Desulphovibrio desulphuricans 2SO42- + 4H2 → S2- + 4H2O
5.
Siklus
Fosfor
- Fosfor di alam dalam bentuk terikat sebagai Ca-fosfat, Fe- atau Al-fosfat, fitat atau protein
- Mikroorganisme (Bacillus, Pseudomonas, Xanthomonas, Aerobacter aerogenes) dapat melarutkan P menjadi tersedia bagi tanaman.
6.
Pembentukan
agregat tanah
- Organisme tanah menghasilkan polimer organik (misal humic dan fulvic bahan acids) yang mengikat partikel lempung menjadi mikro agregat
- Pembentukan mikroagregat menjadi makro agregat dimediasi oleh organik dan berbagai jenis mikro dan makroorganisme (bakteri, jamur-terutama jamur VAM, algae, cacing, semut, serangga dsb.)
2 komentar:
Terimakasih tugasnya, donasinya boleh berapa aza ya??
Boleh donk,, silahkan ke link yg dituju ya, terimakasih donasinya, smoga diberi balasan.
Posting Komentar