Senin, 15 Februari 2010

Berat Molekul


 Berat Molekul
2.4  Berat Molekular Dan Distribusi Berat Molekular

            Berat molekular polimer merupakan salah satu sifat yang khas bagi polimer yang penting untuk ditentukan. Berat molekular (BM) polimer  merupakan harga rata-rata dan jenisnya beragam yang akan dijelaskan kemudian. Dengan mengetahui BM kita dapat memetik beberapa manfaat.

2.4.1 Manfaat berat molekular rata-rata polimer

  • Menentukan aplikasi polimer tersebut
  • Sebagai indikator dalam sintesa dan proses pembuatan produk polimer
  • Studi kinetika reaksi polimerisasi
  • Studi ketahanan produk polimer dan efek cuaca terhadap kualitas produk

2.4.2  Sifat dan konsep Berat Molekular polimer
            Hal yang membedakan polimer dengan spesies berat molekul rendah adalah adanya distribusi panjang rantai dan untuk itu derajat polimerisasi dan berat molekular dalam semua polimer yang diketahui juga terdistribusi (kecuali beberapa makromolekul biologis). Distribusi ini dapat digambarkan dengan Mem”plot” berat polimer (BM diberikan) lawan BM, seperti terlihat pada gambar 1.1.
            Panjang rantai polimer ditentukan oleh jumlah unit ulangan dalam rantai, yang disebut derajat polimerisasi (DPn). Berat molekular polimer adalah hasil kali berat molekul unit ulangan dan DPn.
                Mn =  berat molekul rata-rata polimer
            M0 = berat molekul unit ulangan ( sama dengan berat molekul monomer)
            DP = derajat polimerisasi

Contoh : polimer poli(vinil klorida), PVC memiliki DP = 1000 maka berat molekulnya (Mn) adalah 
                        Mn = DP x M0                         M0 (– CH2CHCl - ) =  63,    DP  =  1000
Mn =  63 x 1000
      =  63000.



                                                               Rata-rata jumlah, 



            Jumlah                                                 Rata-rata berat,
polimer







Berat  molekular
Gambar 2.1 Distribusi berat molekular dari suatu jenis polimer
            Karena adanya distribusi dalam sampel polimer, pengukuran eksperimental berat molekular dapat memberikan hanya harga rata-rata. Beberapa rata-rata yang berlainan adalah penting. Untuk contoh, beberapa metoda pengukuran berat molekular perlu perhitungan jumlah molekul dalam massa material yang diketahui. Melalui pengetahuan bilangan Avogadro, informasi ini membimbing ke berat molekul rata-rata jumlah  sampel. Untuk polimer sejenis, rata-rata jumlah terletak dekat puncak kurva distribusi berat atau berat molekul paling boleh jadi (the most probable molecular weight). Jika  sampel mengandung Ni molekul jenis ke i, untuk jumlah total molekul  dan setiap jenis molekul ke i memiliki massa mi, maka massa total semua molekul adalah . Massa molekular rata-rata jumlah adalah
                                                                            (1-1)

dan perkalian dengan bilangan bilangan Avogadro memberikan berat molekul rata-rata jumlah (berat mol) :
                                                       (1-2)

                Berat molekular rata-rata jumlah dari polimer komersial biasanya terletak dalam kisaran 10000 – 100000. Setelah berat molekular rata-rata jumlah , berat molekular rata-rata berat  . Besaran ini didefinisikan sebagai berikut

                                                     (1-3)
Seharusnya dicatat bahwa setiap molekul menyumbang kepada  yang sebanding dengan kuadrat massanya. Besaran yang sebanding dengan pangkat pertama dari M mengukur hanya konsentrasi dan bukan berat molekularnya. Dalam istilah konsentrasi ci = Ni Mi dan fraksi berat wi = ci/c, dimana  ,
                                                 (1-4)
Karena molekul yang lebih berat menyumbang lebih besar kepada daripada yang ringan,  selalu lebih besar daripada , kecuali untuk polimer monodispers hipotetik. Harga  terpengaruh sekali oleh adanya spesies berat molekul tinggi, sedangkan dipengaruhi oleh spesies pada ujung rendah dari kurva distribusi BM .
            Besaran indeks dispersitas,  adalah ukuran yang bermanfaat dari lebarnya kurva distribusi berat molekular dan merupakan parameter yang sering digunakan untuk menggambarkan situasi (lebar kurva distribusi) ini. Kisaran harga  dalam polimer sintetik sungguh besar, sebagaimana diilustrasikan dalam tabel  1.5.








Tabel 2.6 Kisaran indeks polidispersitas (I) berbagai macam polimer
Polimer
Kisaran I
Polimer monodispers hipotetik
Polimer “living” monodispers nyata
Polimer adisi, terminasi secara coupling
Polimer adisi, terminasi secara disproporsionasi, atau polimer kondensasi
Polimer vinil konversi tinggi
Polimer yang dibuat dengan autoakselerasi
Polimer adisi yang dibuat melalui polimerisasi koordinasi
Polimer bercabang
1,00
1,01 – 1,05
1,5
2,0

2 – 5
5 – 10
8 – 30
20 - 50

Pada umumnya berlaku hal berikut :
  • Bila distribusinya sempit maka 
  • Bila distribusinya lebar maka  
  • Indeks dispersitas (I)

2.4.3  Penentuan Berat molekular rata-rata
            Berat molekular polimer dapat ditentukan dengan berbagai metoda. Metoda ini dapat disebutkan sebagai berikut :
q  Analisis gugus fungsional secara fisik atau kimia
q  Pengukuran sifat koligatif
q  Hamburan cahaya
q  Ultrasentrifugasi
q  Pengukuran viskositas larutan encer
q  Gel Permeation chromatography

1 komentar:

zairifblog mengatakan...

gambar bisa di pesan melalui email arifhutabarat@gmail.com

Posting Komentar