Minggu, 10 Juni 2012

Diagnosis Dakriosistitis


Untuk menegakkan diagnosis dakriosistitis dibutuhkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Anamnesis dapat dilakukan dengan cara autoanamnesis dan heteroanamnesis, yang dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik. Bila anamnesis dan pemeriksaan fisik masih belum bisa dipastikan penyakitnya, maka boleh dilakukan pemeriksaan penunjang (Mardiana & Roza, 2010).
Beberapa pemeriksaan fisik yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya obstruksi serta letak dan penyebab obstruksi. Pemeriksaan fisik yang digunakan untuk memeriksa ada tidaknya obstruksi pada duktus nasolakrimalis adalah dye dissapearence test, fluorescein clearance test dan John’s dye test. Ketiga pemeriksaan ini menggunakan zat warna fluorescein 2% sebagai indikator. Sedangkan untuk memeriksa letak obstruksinya dapat digunakan probing test dan anel test (Mardiana & Roza, 2011).



Kembali Ke Halaman Utama Dakriosistitis dan Penjelasan Lengkap

Terimakasih atas kunjungannya, semoga berkenan Untuk Iklan dan Donasinya ke Link ini


0 komentar:

Posting Komentar