Untuk menegakkan diagnosis dakriosistitis dibutuhkan
anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Anamnesis dapat
dilakukan dengan cara autoanamnesis dan heteroanamnesis, yang dilanjutkan
dengan pemeriksaan fisik. Bila anamnesis dan pemeriksaan fisik masih belum bisa
dipastikan penyakitnya, maka boleh dilakukan pemeriksaan penunjang (Mardiana
& Roza, 2010).
Beberapa pemeriksaan fisik yang dilakukan bertujuan untuk
mengetahui ada tidaknya obstruksi serta letak dan penyebab obstruksi.
Pemeriksaan fisik yang digunakan untuk memeriksa ada tidaknya obstruksi pada
duktus nasolakrimalis adalah dye dissapearence test, fluorescein
clearance test dan John’s dye test. Ketiga pemeriksaan ini
menggunakan zat warna fluorescein 2% sebagai indikator. Sedangkan untuk
memeriksa letak obstruksinya dapat digunakan probing test dan anel
test (Mardiana & Roza, 2011).
Kembali Ke Halaman Utama Dakriosistitis dan Penjelasan Lengkap
Terimakasih atas kunjungannya, semoga berkenan Untuk Iklan dan Donasinya ke Link ini
0 komentar:
Posting Komentar