Kereta elevator beroperasi pada ruang
luncur dan menapak pada rail di kedua sisinya, pada sisi kanan dan kiri
terdapat pemandu rail ( sliding guide ) yang berfungsi memandu atau menapaki
rail. Selain
pemandu rail ( sliding guide ) juga terdapat karet peredam ( silencer rubber )
yang berfungsi untuk mengurangi kejutan ketika elevator berhenti maupun mulai
start, selain itu pula terdapat pendeteksi beban ( switch overload ) yang
terdapat dibawah kereta elevator. Pada pintu kereta elevator juga terdapat
sensor gerak ( safety ray ) dan sensor sentuh ( safety shoe ) yang terpasang
pada pintu kereta dan berfungsi supaya untuk penumpang elevator tidak terjepit
pintu elevator, didalam kereta elevator juga terdapat tombol-tombol pemesanan
lantai ( floor button ) yang akan dituju oleh pengguna elevator.
Kereta elevator memiliki pintu otomatis yang digerakkan
oleh motor stepper yang bekerja berdasarkan sinyal digital yang asalnya dari
sensor kedekatan ( proximity ) yang berfungsi menentukan level atau tidaknya
lantai, setelah lantai dinyatakan level atau rata maka motor stepper akan
membuka pintu secara otomatis. Komponen yang menyusun
car ini adalah:
a.
Rangka
kereta terdiri dari:
1. Cross
head channel atau disebut "car sling", yaitu rangka sebagai tempat
tali baja tarik diikat dengan pegas dan baul soket dan dudukan sepatu luncur
(sliding guides) atau roda pemandu (roller guides}.
2. Bottom
channel, rangka bawah tempat benturan buffer (disebut safety plank).
3.
Dua
buah tiang tegak kiri dan kanan (up-right channels atau stiels).
Keempat bagian tersebut membentuk segi empat kokoh dengan
plat baja penguat pada sudut-sudutnya.
b. Pintu.Kereta (Car Door) terdiri dari beberapa bagian, antara lain:
door hanger, door sill, door panel dan mechanisme yang mengatur buka tutup
pintu. Berfungsi untuk menutup kereta dari luar. Pada pintu kereta (car door)
ini dipasang alat pengaman secara seri sehingga apabila pintu terbuka lift
tidak dapat dijalankan.
c. COP (Car
Operating Panel- Operating Panel Board), ada satu atau lebih COP. Biasanya terletak pada sisi depan
kereta (pada front return panel) pada panel tersebut terdapat tombol tombol
lantai dan tombol pcngatur buka-tutup pmtu.
d.
Interphone
biasanya terletak pada COP (atau pada lokasi yang
mudah dicapai) yang berfungsi untuk
mengadakan komunikasi (dalam keadaan tertentu ) antara kereta, kamar
mesin (Machine Room) dan ruang kontrol gedung.
e.
Alarm Buzzer terletak pada COP (OPB). Berfungsi untuk memberi tanda bila lift
berbeban penuh atau tanda-tanda lain.
f.
Switching Box (biasanya menjadi satu dengan COP) biasanya
terletak dibawah COP secara tertutup (yang dapat dibuka hanya dengan kunci khusus) didalamnya terletak
tombol-tombol pengatur.
g.
Floor indicator adalah nomor penunjuk lantai dan arah
jalannya kereta. Biasanya terletak di sisi atas pintu kereta (transom) atau
pada COP.
h.
Lampu darurat (Emergency lighting) biasanya terletak diatas atap kereta,
fungsinya untuk menerangi kereta dalam keadaan darurat (listrik mati) dengan
sumber dari baterai.
i.
Sakelar pintu darurat (Emergency exit switch) terletak pada pintu darurat diatas kereta.
Fungsinya untuk memastikan agar kereta tidak berjalan apabila pintu darurat
dibuka untuk proses penyelamatan.
j.
Sakelar tali baja (Rope switch) terletak diatas kereta pada bagian pengikat
tali baja. Fungsinya untuk mematikan lift apabila ada salah satu rope yang
kendor atau. putus.
k.
Safety Link adalah mekanisme penggerak alat pengaman
(safety device) diatas kereta yang dihubungkan dengan governor dikamar mesin.
Berfungsi untuk menahan kereta over speed kebawah (dalam keadaan darurat).
l.
Selector switch (untuk lift jenis lama) adalah mekanisme
penggerak alat pengaman (safety device) diatas kereta yang dihubungkan dengan
selector lift. Berfungsi untuk memberhentikan kereta apabila selector tape
mengalami kerusakan (dalam keadaan darurat).
0 komentar:
Posting Komentar