Kamis, 27 Januari 2011

Aku dan Diriku

Malam ini, pukul 23.11 tepat tanggal 27 november 2011, kembali aku mencatatkan munajatku kepada Tuhan penguasa jiwaku, jujur aku tidak akan mengungkapkannya secara gamblang, yang ada hanya keadaan aku dan diriku,

Memang tidak semua hal harus ku akui dan aku terima, tetapi pada dasarnya aku harus menerima, bagamana aku ini adalah diriku yang tidak mengetahui perihal keadaan yang telah ada, sungguh sulit untuk diterima, bahkan akupun demikian, tetapi siapa yang tahu kalau seandainya ada keajaiban maka aku menginginkannya.

Dalam setiap kisah selalu ada alur dan tokoh, begitu juga aku. Dalam diriku aku diperankan oleh diriku sendiri yang dikontrol oleh Sang Maha Kuasa, tetapi ketika aku sebutkan bahwa aku dan kamu atau kita semua adalah wayang, maka sahabatku yang kucintai mengatakan tidak menyetujuinya karena Wayang tidak bergerak, berpikir, dan berbuat, sedang kita manusia bergerak, berpikir, dan berbuat berdasarkan akal dan hati kita.

Ingin sekali aku katakan saat itu bahwa telah banyak kekeliruan menurutku, mengapa? Jika memang manusia mengakui bahwa ia dapat memilih berdasarkan hati dan akalnya maka aku katakan dia hampir mirip dengan firaun tetapi itu hanya pendapatku, karena bisa jadi aku yang salah,

Tetapi, jujur aku punya alasan sendiri, bukankah dengan mengatakan kita berhak memilih berarti separuh kekuatan dan penguasaan kita berada ditangan Manusia? lalu untuk apa ada asma Allah sang Maha Kuasa dan Sang Maha Berkehendak sepenuhnya kepada Makhluk-Nya, karena kita juga berkuasa terhadap diri kita sendiri.

 
Lalu pengungkapan setiap orang berhak meimilih., jika kita juga bergerak dan memilih berdasarkan akal dan hati kita berarti kita menafikan sifat Allah yang Maha Pembolak-balik hati dan akal, bukankah Allah yang membolak-balik hati ini sehingga kita memilih?

Lalu apa maksud ayat yang artinya "Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang merobahnya", apakah ketika kita memenggal ayat tersebut kita sudah baca apa yang diterangkan sebelum dan sesudah ayat itu, dan apa musababnya ayat itu diturunkan?

Sesungguhnya akupun tidak tahu apa-apa tentang Dzat yang Maha Suci itu, yang aku tahu, Dialah Sang Raja Diraja yang berkuasa sepenuhnya terhadap kisah antara aku dan Diriku, juga seluruhnya yang berhubungan denganku

Astaghfirullahiladzimm
Ampuni hamba ya Allah jika hambalah makhluk yang keliru itu, karena hamba adalah makhluk dengan penuh kesilapan.
Wallahu A'lam bisshawab

Arif
Medan, 27 Nov 2011


0 komentar:

Posting Komentar