Oleh : Asrizal, S.Kep, NS, CWCC, RN
I. Definisi
Peningkatan Tekanan Intra Karnial adalah suatu peningkatan di atas normal dari tekanan cairan sebrospinal di ruang sub arachnoid. Normal tekanan intra karnial antara 80- 180 mmHg, bila hal ini > 180 mmHg merupakan sebuah kegawat daruratan.
II. Hipotesa Monro-Kellie
• Bahwa volume komponen otak tersebut bersifat konstan/tetap, karena berada dalam ruang tengkorak yang bersifat kaku.
• Meningkatnya volume salah satu komponen maka akan terjadi kompensasi dengan menurunkan satu atau kedua volume komponen otak agar tetap stabil.
III. Etiologi
1. Lesu di Otak
• Kontasio Serebri
• Hematoman
• Infark Serebi
• Tuntor infra Kranial
2. Masalah Serebral
• Peningkatan produks CSS
• Bendungan sistem ventrikular
• Menurun absorbsi CSS
3. Endema Serebral
• Hidrasi berlebihan
• Trauma Kepala
• Penggunaan zat kontras yang merubah homeostatis otak
IV. Patofisiologi
• Jika salah satu komponen otak terjadi peningkatan volume maka akan terjadi kompensasi
• Mekanisme kompensasi normal untuk mempertahankan tekanan intrakranial sangat terbatas
• Bila sudah melebihi batas kompensasi akan menimbulkan desakan dan peregangan
• Keadan ini dapat menimbulkan kerusakan jaringan otak
V. Tanda dan Gejala
1. Penurunan tingkat kesadaran
2. Sakit kepala
3. Muntah proyektil tanpa ada rasa mual
4. Pepiladema (bengkak saraf mata) akibat obstruksi
5. Peubahan pupil
6. Perubahan TTV (HR cepat/irreguler)
7. Disfungsi motorik dan sensorik
8. Kelainan pengelihatan (visual field menurun, kabur, diplopia)
VI. Pemeriksaan Diagnotik
• X – Ray Kepala
• CT-Scan
• Pemeriksaan gas darah arteri
• Elekrolit
• Darah lengkap
• MRI
VII. Penata Laksanaan Medik
1. Pengobatan peningkatan TIK
• Pembedahan otak
• Terapi obat; diuresis (manitol, furosemid/lasix), kortikosteroid, antikonfuksi, antihipertrensi.
2. pembatasan cairan. Cairan biasa di beri antara 900-2500 ml/jam
3. Pegontrolan temperatur penuh
4. Pengaliran CSS dengan kateter drainase
5. Terapi koma
VIII. Pengakajian Keperawatan
1. Tingakat kesadaran; kaji adanya penurunan kesadaran, perubahan pupil, ptosis, pemapasan irreguler, & dapat terjadi henti napas, TTV
2. Riwayat penyebab tingaktan TIK, trauma kepala, tumor otak, abses, radang selaput otak.
3. Psikososila; mekanisme koping
4. Pengkajian pengetahuan
IX. Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan perfusi jaringan serebral b/d peningkatan tekanan intrakranial.
Tujuan :
Klien memperlihatkan perfusi jaringan yang adeknat dengan kriteria hasil ;
Tekanan perfusi cerebral > 60 mmHg. Kesadaran normal,
Intervensi:
a. Observasi tingkat kesadaran klien, fungsi motorik/sensorik, kaji saraf kranial.
b. Monitor TTV, monitor AGDA
c. Monitor peningkatan TIK
d. Monitor intake dan Output
e. Berikan oabt-obatan sesuai kalibrasi.
2. Pola nafas inefektif b/d peningkatan TIK
3. Bersihan jalan nafas inefektif b/d peningkatan TIK
4. Gangguan pertukaran gas b/d peningkatan TIK
Tujuan :
Klien memperlihatkan petukaran gas yang baik dengan kriteria hasil nilai AGDA normal, napas normal.
Intervensi :
a. Kaji tingkat kesadaran kita
b. Pertahankan patensi jalan napas
c. Auskultasi suara napas
d. Monitor nilai analisa gas darah
e. Berikan oksigen sebagaimana instruksi
f. Anjurkan napas dalam
5. Perubahan volume cairan b/d terapi diuretik
Tujuan ;
Klien akan memperlihatkan keseimbangan cairan yang adekuat.
Intervensi :
• Monitor intake dan Output
• Monitor TTV
• Timbang BB klien setiap hari
• Kaji turgor kulit klien
• Berikan obat-obatan sesuai instruksi.
6. Gangguan integritas kulit b/d immobilisasi
Tujuan :
Klien akan mempertaruhkan keutuhan kulit dengan kriteria hasil mempertahankan keutuhan kulit, bebas dari kemerahan kulit, sirkulasi perifer adekuat.
Intervensi :
a. Kajian turgor kulit Klien
b. Kaji sirkulasi perifer
c. Lakukan perubahan posisi tiap 2 jam
d. Kaji status nutrisi klien
7. Resti cedera b/d aktifitas kejang, penurunan tingkat respon
Tujuan :
Klien akan bebas dari cedera fisik dengan kriteria hasil bebas dari aktifitas kejang, respon normal.
Intervensi :
a. Monitor aktifitas kejang
b. Berikan obat antikejang sesuai indikasi
c. Kaji status neurologi
d. Kaji GCS
X. Daftar Pustaka
Black dan jacob. (1993). Luckman & Sareman Medical Surgical Nursing a Psychophishionic Approach. tth edition. USA.WB. Samuder Compant.
Jordan. (2000). Emergency Nursing core curruculum.5th Edition. Philadelphia. WB. Samuder
Lewis, Heitkemper &Dieksea. (2000). Medical Surgical Nursing.5th edition.vol 2. USA. Mosby Company
Tarwoto, Wartunah & Suryati. (2008). Keperawatan Medical Bedah Gangguang Sistem Pernafasan . Jakarta, Sagung Solo
Widagdo, dkk. (2008). Askep pada Klien dengan Gangguan Sistem Pernafasan. Jakarta; TIM
0 komentar:
Posting Komentar