Senin, 03 Januari 2011

Ketulusan Pikiran, yang manakah?

Pada setiap keadaan selalu ada rasa dan perasaan dari setiap orang, nah bagaimana kalau kita membicarakan tentang pengungkapan rasa dan perasaan tersebut. Misalnya seperti ini, seorang yang merasa tersinggung atas perbuatan temannya kepadanya, maka suatu saat teman lain bertanya kepadanya : “apakah kamu merasa marah akibat perbuatannya?” lalu apa yang harus di jawabnya dalam posisi dia menjadi sahabat dari orang yang telah membuatnya kesal!

Seandainya saya maka saya harus memilih kalimat “ya, saya tersinggung!” dan dalam artian ini saya bukanlah sahabat yang baik, karena kata kebanyakan orang sahabat harus siap menerima apapun dari sahabatnya, sama halnya ketika saya tidak menyukai seorang dosen, maka dengan jelas saya utarakan kepada teman saya bahwa saya tidak suka dosen tersebut, dan berbagai alasan ketidak sukaan saya kepada dosen tersebut saya ungkapkan, dalam hal ini saya telah menceritakan keburukan orang lain walaupun itu betul, artinya saya sudah Ghibah, tetapi saya memang tidak suka, akal saya merasa saya tidak perlu menutupi hati untuk mengatakan bahwa saya suka dengan dosen tersebut, hanya untuk tidak membuat reputasi yang buruk. Maka saya simpulkan saya bukan orang yang baik.

Padahal dilain pihak, sebagai manusia maka dia harus mampu menahan diri, artinya seseorang harus mampu mengatasi masalahnya sendiri, menerima keadaan, dan memahami situasi. Seseorang harus menggambarkan dan mengatakan kebaikan setiap saat agar ia senantiasa disenangi orang lain. orang seperti ini akan disukai banyak orang, karena dia selalu mengatakan baik untuk setiap hal, kalau digambarkan maka dia akan mudah dalam berbagai tindakan dan perlakuan karena telah ada unsur rasa senang kepadanya maka beruntunglah orang-orang seperti ini. Orang-orang yang bertindak seperti ini adalah orang yang cepat mencapai tujuan karena dia selalu berusaha mengatakan baik kepada siapa saja walaupun dalam hatinya ia merasa ada kebingungan. Orang-orang seperti ini baik untuk dijadikan sahabat karena orang seperti ini akan selalu mengatakan hal baik tentang sahabatnya, tetapi jujur, andaikan aku ditanya maka aku akan katakan : “ada kebohongan disana!”

Sekarang semua orang berhak memilih menjadi orang yang tidak disenangi orang karena menceritakan akan keadaan sebenarnya, ataukah menjadi orang yang selalu disenangi orang karena selalu menutup keburukan dengan pencitraan kebaikan.
(Mhd Zainal Arif H)



0 komentar:

Posting Komentar