Minggu, 09 Januari 2011

TRAUMA VESICA URINARI

Oleh Asrizal, S.Kep. NS

I. Pengertian
Trauma kandung kemih adalah suatu keadaan dimana terjadinya ruda paksa pada area vesika urianaria baik saat vesika urinaria dalam keadaan penuh ataupun tidak.

II. Penyebab (etiologi)
a) Fraktur pelvis
b) Trauma multiple
c) Dorongan abdomen bawah bila kandung kemih penuh
d) Kecelakaan
e) Terjatuh

III. Manifestasi Klinis
• Trauma tumpul dapat menyebabkan kontusio (memar berwarna pucat yang besar atau ekimosis akibat masuknya darah kejaringan.
• Ruptur kandung kemih secara ektraperitoneal, intraperitoneal atau kombinasi keduanya.

IV. Pemeriksaan Diagnostik
Uretrogram retrogade (Mengevaluasi cedera uretra)

V. Komplikasi
• Perdarahan
• Shock
• Sepsis
• Ekstravasasi (penyebaran darah ke jariangan



VI. Pengkajian Keperawatan
Kaji riwayat trauma dan riwayat penyakit infeksi kandung kemih, mekanisme trauma. Amati luka pada bagian kandung kemih, monitro TD, nadi untuk mengetahui adanya perdarahan dan syok, kaji hermaturia.

VII. Diagnosa Keperawatan
• Ketidakefektifan perfusi jariangan VU b/d trauma d/d trauma pada daerah VU, ghematoma, hematuria.
• Gangguan eliminasi urin yang b/d trauma d/d kesulitan berkemih, berkemih dengan bantuan dan tidak bisa berkemih.
• Nyeri akut b/d trauma d/d nyeri pada daerah trauma, ekspresi wajah meringis, menahan sakit, trauma daerah pinggang.
Intervensi keperawatan
Diagnosa kep.1
Tujuan : mempertahankan fungsi VU agar maksimal
• Kaji tanda vital : TD, Nadi, Temp, dan CVP jika diindikasikan
• Kaji daerah abdomen, untuk mengetahui adanya pembengkakan, palpaso massa, edema, ekomosis, perdarahan.
• Monitro hematuria untuk mengetahui konsentrasi perdarahan.
Diagnosa ke. 2
Tujuan : Eliminasi urin cukup
• Inspeksi dan bandingkan setiap spesimen urin untuk mengetahui aliran urin hematuria dengan cara : tandai setiap spesimen dengan tanggal dan jam pengambilan.
• Monitor asupan keluar urin
• Beri antibiotik sesuai kolaborasi
Diagnosa Kep. 3
Tujuan : nyeri terkontrol
• Kaji intensitas nyeri (frekuensi, durai, lamanya)
• Atur posisi yang nyaman
• Berikan analgenik sesuai kolaborasi
• Berikan analgetik jika demam

VIII. Evaluasi
• Vesica urinaria stabil
• Urin jernih
• Tidak ada laporan mengenai nyeri
X. Daftar Pustaka
Trisanti, dkk (2009). Askep Gawat Darurat, Jakarta. TIM
Mustaha, (2010). Keperawatan Gawat Darurat. Yogyakarta.
Nursalam, (2007). Askep pada pasien dengan Gangguan Sistem Perizalium. Jakarta, Salemba Medika



0 komentar:

Posting Komentar