TINJAUAN TEORITIS MEDIS
A. Defenisi
Pneumothorax adalah Terkumpulnya cairan / udara dalam ruang potensial antara pleura viseral dan parietal.
B. Etiologi
1. Pneumothorax Spontan
Terjadi jika pada penderita tidak ditemukan penyakit paru-paru, diduga disebabkan oleh pecahnya kantung kecil berisi udara di dalam paru-paru yang disebut bleb atau bula. Penyakit ini paling sering menyerang pria berpostur tinggi kurus, usia 20 – 40 tahun.
2. Pneumothorax Traumatik
Terjadi akibat cedera traumatik pada dada. Traumanya bersifat menembus atau peluru.
3. Pneumothorax karena Tekanan
Terjadi jika paru-paru mendapatkan tekanan berlebihan sehingga paru-paru mengalami kolaps. Tekanan yang berlebihan juga bisa menghalangi pemompaan darah oleh jantung secara efektif sehingga terjadi syok.
C. Patofisiologi
Cedera traumatik pada dada (luka tembak), merokok, TB paru, PPOM, Fibrosis kistik
↓
Akumulasi udara dalam rongga pleura
↓
Peningkatan volume rongga pleura
↓
Paru-paru kolaps
↓
Pengembangan paru terhambat
↓
Distress pernafasan gangguan pertukaran gas
↓
Struktur mediastiral tegang mengganggu jantung dan sirkulasi sistemik
D. Manifestasi Klinis
- Sesak nafas
- Batuk
- Punggung terasa berat
E. Pemeriksaan Penunjang
- Cek lab
- Foto thorax
F. Penatalaksanaan
- Therapy obat
- Pemasangan WSD
II. TINJAUAN KASUS
Pada tanggal 10 September 2010 pukul 22.15 wib.Tn. S. datang ke RSMF dengan keluhan punggung terasa berat, batuk disertai sesak nafas. TTV; TD : 130/80, P : 100x/I; RR : 28 x/I; T : 36,6 keluhan ini dialami os ± 1 minggu. Selama dirumah, klien pernah membeli dan memakan obat yang dibelinya dari warung tetap tidak ada perubahan, hanya bertahan sementara.
Karena tidak adanya perubahan yang pasti os dan keluarga memutuskan untuk berobat ke RSMF agar mendapat pengobatan dan perawatan yang lebih intensif.
DATA FOKUS
Data Subjektif Data Objektif
- Os mengatakan punggung terasa berat, batuk yang disertai sesak - Os tampak batuk
- Sesak nafas
- TD : 130/80 mmHg
P : 88 x/i
RR : 28 x/i
T : 36,6 oC
ANALISA DATA
No Data klien Etiologi Masalah keperawatan
Ds : Os mengatakan punggung terasa berat, batuk dan terasa sesak
Do : - Os tampak batuk
- Os tampak sesak nafas
TD : 13/80
P : 88 x/i
RR : 28 x/i
T : 36,6 oC Penumpukan cairan dalam rongga pleura Inefekif jalan nafas
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama pasien : Tn. S DX : Pneumothorax
Umur : 43 tahun Ruangan : 3C / 318 A
No DX Kepw Tujuan / KH Intervensi Rasional
1 I Tujuan : jalan nafas normal / efektif
K.H : - jalan nafas bersih
- Pernafasan normal RR : 20 x/I - Awasi tanda-tanda vital
- Berikan posisi senyaman mungkin
- Kolaborasi dengan dr. dalam pemberian therapy & o2 sesuai kebutuhan - Untuk mengetahui k/u pasien
- Untuk memberi kenyamanan pada pasien
- Untuk mengetahui tingkat pernafasan
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI (SOAP)
Nama pasien : Tn. S Tgl Implementasi : 11 September 2010
Umur : 43 tahun Pukul : 14 – 21 wib
No Diagnosa Implementasi Evaluasi
1 I - Mengobservasi vital sign
- TD : 120/80 mmHg
- P : 88x/i
- RR : 26 x/I
- T : 36,6 ¬0C
- Memberikan posisi nyaman
- Berkolaborasi dengan dr. dalam pemberian Therapy dan o2 sesuai kebutuhan
- Alprazolam 0,25 mg 2x1
- Kalmetason 1 amp/8j
- Sanadryl syrp 3 x 1 cth
- Ranitidin 1 amp / 8 j
- Ivfd Nacl 0,9 % → 20 gtt/I
- Codein 20 mg 3x1
- B com 3x1 S : os mengatakan sesak ada
O : os tampak sesak
TD : 120/80
P : 88 x/I
RR : 28x/I
T : 36,6 ¬0C
A : Masalah belun teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI (SOAP)
Nama pasien : Tn. S Tgl Implementasi : 12 September 2010
Umur : 43 tahun Pukul : 14 – 21 wib
No Diagnosa Implementasi Evaluasi
1 I - Mengobservasi vital sign
- TD : 110/70 mmHg
- P : 84x/i
- RR : 24 x/I
- T : 36,5 ¬0C
- Berkolaborasi dengan dr. dalam pemberian Therapy dan o2 sesuai kebutuhan
- Rimstar 1x3
- Tramadol tab 3x1
- Sanadryl syrp 3 x 1 cth
- Ivfd Nacl 0,9 % → 20 gtt/I
- B com 3x1
- Alprazolam 0,25 3x1 S : os mengatakan sesak berkurang
O : os sesak (-)
TD : 110/70
P : 84 x/I
RR : 24x/I
T : 36,5 ¬0C
A : Masalah sebagian teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
0 komentar:
Posting Komentar