A. Pendahuluan
Karya keselamatan sangat dipandang dari segi jabatannya, kristus dan memiliki jabatan dalam menyelamatkan dunia ini,dan kristus yang artinya diurapi dalam bahasa ibrani disebutkan Masyiakh (Mesias). Gereja kristus menyebutkan Yesus adalah penebus dasa manusia, oleh karena itu gereja kristea memuji "Hanya satu nama yarrg merupakan penghafapall hidup seluruh umat manusia. Jadi karya penyelamatan kristus sangat dipandang dari segi jabatannya hal itu berarti, bahwa kristus memenuhi tugas keselamatan. Agar manusia didunia ini lepas dari dosa dan sangat memerlukan keselamatan di dalam dunia.. Dialah yang menaruh kasih sayang terhadap umat manusia yang ada di dunia ini.
B. Pembahasan
Yang disebut jabatan ialah pekerjaan yang ditugaskan oleh penguasa yang lebih tinggi dari pada yang melaksanakan pekerjaan itu. Adapun penguasa yang lebih tinggi itu ialah Tuhan Agah sendiri. Jadi dikalau karya penyelamatan kristus dipandang dari segi jabatannya, hal itu berarti, bahwa kristus memiliki tugas penyelematannya, bukan atas kemauannya sendiri. Penyelamatan yang dikerjakan adalah suatu tugas yang diterima oleh Tuhan Allah sendiri penyelamatan yang dikerjakan adalah suara:" tugas yang diterima oleh Tuhan Allah sendiri kepadanya.
Pada masa pertama pelayananYesus Jabatan Nya yang akan dititik beratkan ialah sebagai nabi, pada masa sengsara dan matinya yang dititik beratkan dari pelayanan yesas ialah jabatnya sebagai imam Sesudah ia bangkit dari antara orang mati, yang dititik beratkan ialah jabatan. Sebagai raja. Akan tetapi ketiga jabatannya itu tidak dapatdipisah-pisahkan segala sekali. Kita memerlukanYesus sebagai nabi, sebagai sana dan sebagai raja pula kita boleh dan harus bersedia dipimpin oleh firmannya sebagai nabi, kita diperkenankan untuk hidup dan kurbannya sebagai lmam dan kita dipanggil untuk tunduk kepada kekuasaaanya sebagai raja ketiga jabatan itu dijalankan nya bersama-sama bukan satu demi satu jabatan tersebut dapat dilihat arti dan tujuan didalam pelaksanaaanya yaitu:
1. Yesus sebagai nabi
Menurut Alkitab nabi adalah orang yang dipansangan untuk menjadi mulut Allah artinya orang yang dipanggil menjadi nabi dijadikan alat Allah untuk berfirman kepadaku ayat (Kel.4:16;Yer 20:9), yang mengatakan bahagia Yeremia dipenuhi oleh firman Allah.
Dalam perjanjian yang terdapat tiga kata untuk menjelaskan tugas jika kadang-kadang mereka disebut sebagai. Juru bicara juru bicara Israel dan bangsa—bangsa lain. Mereka disebut juga "pemilik" (Tuhan memberikan karunia kepada mereka dengan arahnya sehingga titik mereka menjadi senang, atau tentang kejadian-kejadian didunia gerakan mengetahui dan melihat Allah dibelakang segala sesuatu yang terjadi mengenal Allah didalam murka dan rahmatnYa melalui nubuat yang menyaroti hidup manusia dan bangsa-bangsa dari sudut pengadilan Allah'' .
Mereka pun disebut “penggu " dan "pengawal' dengan istilah zaman sekarang dapat disebut "penjaga” mereka menjaga mereka mengenal kebahagiaan yang akan datang pagi orang-orang yang bertobat dengan bermacam-macam cara, para juru bicara para pemiik dan para penjaga mangutarakan apa yang harus dikatakan mereka. Baik secara lisan maupn perubahannya yang mengandung arti sebagai perawatan dengan cara menerima dorongan batin dan tertangkap oleh roh Allah maka para nabi israel berbicara dan berani bicara : demikian firman ? Tuhan:
Apabila dipandang dari dogmatik Islam, seorang nabi adalah seorang yang menerima wahyu dari Allah, akan tetapi tidak berkewajiban memberitakan wahyu itu. Wahyu itu diperuntukkan bagi dirinya sendiri.
Dari berbagai pengertian akan nabi sebagai jabatan maka timbul suatu pertanyaan dengan cara bagaimanakah yesus memenuhi jabatannya sebagai Nabi ? pertanaa, berupa pengajaran dari perumpamaan-perumpamaan (Yoh. 7 46) dan (Matius 7 : 29) ingat akan khotbah yesus dibukit salah satu uraian yang hebat dari pihak Yesus sebagai nabi mendengarkan dengan sungguh-sungguh maka akan mengetahui khutbah yang akal. Hebat tentang dari Yesus.
Dialah raja yang tersembunyi dalam kerajaan surga. Dia sendiri yang dapat memenuhi segala pengajaran yarrg diucapkannya dibukit itu. Dia sendiri yang membagi-bagikan kekayaan kerajaan Al1ah kepada orang yang miskin di hadapan Allah, kepada orang yang lapar dan haus akan kebenaran Allah. Dia sendiri yang mengajar kita dengan kekuatan rahmatnya juga perumpamaan yang diuraikan oleh yesus penuh degan kesakisan tentang dirinya sediri (Lukas 15) (Lukas 10)
Jabatan yesus sebagai nabi pun dipenuhinya dengan mujizat-mujizat. Mujizat-mujizat Israel adalah bukti kasihnya sebagai imam, akan tetapi itu pun ialah pemberitanNya sehagai nabi, yakni bahwa kelak akan ada suatu dunia yang tak akan terganggu lagi oleh iblis, penyakit, dosa da maut untuk selama lamanya. dengan pengajaran dan perumpaman perumpamaan dengan mujizat-mujizat dan tanda-tandanya, yesus menyaiakan diri sebagai nabi. Sebagai perkataan yesus sebagai nabi hanyalah menerima dan percaya atau jengkel dan menolak terhadap nabi ini terdengar suara dari surga : Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar, setiap semuanya adalah
firman Allah sendiri Tuhan yesus menderita sengsara karena la menjadi nabi (UL 18:15)
2. Yesus sebagai Imam
Jabatan nabi Tuhan yesus tidak dapat dipisahkan dari pada jabatannya sebagai imam dalam perjanjian lama. Disebutkan bahwa ada imam-imam dan imam-imam besar yang melayani tata kebaktian dalam bait A1lah. Dalam kitab-kitab pertama di alkitab ada diuraikan dengan panjang lebar tentang tugas dan kervajiban imam-imam zama perjanjian lama mereka bertugas mernpersembahkan korban untuk bangsa Israel, mengucapkan berkat bagi bangsanya atas nama Allah, mendoakan bangsanya dan mempersembahkan segala keperluan bangsa Israel tersendiri Al1ah.
Apakah massud korban dalam perjanjian lama? Korban-korban bangsa israel kita kebedakan dari korban-korban agama- agama lain, yang dipersembahkan kepada dewa-dewa dan Allah - allah maksud dari pengorbanan yaitu untuk memperoleh karunia dari dewa-dewa atau dari roh akan tetapi kalau peribadatan Isreal korban mempunyai arti.
Diantara korban yang dipersembahkan oleh para imam dalam bait Allah itu terpenting ialah korban syukur dan korban pendamaian dalam korban syukur itu orang yang mempersembahkan sesuatu dari tahan sedangkan korban pendamaiaan menyatakan bahwa antara Allah yang maha kudus dan manusia yang berdosa itu ialah jarak.
Oleh karena itu di seluruh kitab perjanjian lama terdengarlah pengharapan akan anak domba Allah yang atau menghapus dosa dunia. Para imam berkewajiban untuk mendoakan bangsa israel. Demikianlah imam itu harus memperhatikan kepadanya keperluan bangsa israel. Karena imam-imam Israel adalah orang-orang yang amat lemah dalam mendoakan bangsanya. Oleh karena itu perjanjian lama selalu merindukan mesias, imam sejati, yang akan mendoakan bangsa israel dan seluruh dunia, dan yang dapat menggunakan hak-hak nya dihadapan Allah untuk selama-lamanya?
Kewajiban imam adalah mempersembahkan korban dan mendoakan umat Allah dan memberkatinya apabila di uraikan dari ketiga kewajiban umum tersebut, maka :
1. Mempersembahkan korban
Mempersembahkan sesuatu korban yang telah diterimanya dari Tuhan persembahkan yang berupa korban atau sajian kepada dewa atau roh-roh para nenek moyang yang telah meninggal, tetapi kita tidak akan terpanggil mengulangi korban-korban perdamaian itu, oleh karena itu tidak berguna 1agi. Akan tetapi kita dipanggil untuk mempersembahkan hidup kita sebagai syukur kepada Allah sang pencipta di duniia ini.
2. Mendoakan umat A1lah
Berdasarkan pelayanan kristus sebagai imam, dipanggil untuk menjalankan tugas imamat bagi jemaat dan dunia ini, yakni : mendoakan demi kristus, kita dipanggil untuk menjadi berkat bagi sesama kita dan dunia- kristus, yang telah melepakan kita dari dosa oleh darahNya telah membuat orang yang beriman menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-iman bagi Allah (Wahyu, 1-6).
3. Memberkatinya
Yesus sang mesias adalah imam yang sejati Dia sebagai imam mendoakan kita seluruh hidupnya mewujudkan suatu doa dan doanya itu selalu bersifat “mendoakan” yaitu mendoakan murid-muridnya mendoakan jemaat segala abad (Yoh 17), mendoakan musuhnya yang menyalibkan Dia- Yesuslah yang memberkati kita, kerapkali terbaca dalam injil, bahwa Dia memberkati orang. Memberkati berarti “menyampaikan kebalikan” jadi menyampaikan kebalikan dari Tuhan kepada orang yang diberikati itu (Efesus l:3).
Demikianlah Yesus adalah imam sejati dan mengorbankan diri sendiri ganti kita, dalam mendoakan kita, dalam memberkati kita.
Di dalam perbaikannya sebagai imam Tuhan yesus bukan mempersembahkan korban dari darah binatang, melainkan Ia mengorbankan dirinya sendiri, salah satu untuk selama-lamanya (lbr 10:10,7:27) ketika ia hendak naik kesorga ia senantiasa memberkati umatnya. Ha1 ini diartikan demikian, bahwa kristus memiliki jabatan imam yang kekal.
4. Yesus sebagai raja
Yesus bukanlah hanya nabi yang dan imam, sejati, tetapi Dialah raja yang kekal bagi kita. Untak dapat menangkap arti jabatan kristus sebagai nabi dan iman, telah ditinjau jabatan itu dari sudut kitab perjanjian ama sebagai latar belakang. Demkian pula halnya dengan jabatan kristus sebagai raja.
Pada zaman hakim-hakim zama yang pernah kekeluhan (hakim-hakim 8:22,231, dimana bangsa israel meminta seorang raja kepada samuel. Dengan meminta secara mendesak maka bangsa israel menolak kehendak Allah sebagai raja. Bangsa israel mau menyayangi bangsa-bangsa lainnya didunia bangsa israel menghendaki seorang raja yang sederajat dengan raja raja lainnya. Lalu tuhan memberi seorang raja yang sesuai dengan kehendak bangsa israel raja itu ialah Saul
sejarah kerajaan saul ialah sejarah penolakan kerajaan Allah kemudian bangsa israel
Allah memberi orang yang setuju dan sesuai dengan hatinya yakni raja daud.
Oleh karena itu, dalam perjanjian lama orang israel selain merindukan raja yang sejati, Anak Daud raja Israel yang akan rnenduduki takhta raja Daud dan yang
kekuasaannya tidak akan berakhir.
Yesus adalah raja yang dijanjikan hal itu tidak disia-siakan dengan suara nyaring dalam kata-kata dan dusun-dusun di israel. Dia adalah seorang raja yang menyamar. Tetapi orang-orang yang mengharapkan kedatangan raja, berkata kepada orang-orang lain." Kami selalu menemukan Mesias (artinya kristus)" (Yohanes 1)
Seorang raja memiliki tugas ialah untuk menyerang kekuasaan kekuasaan yang menentang kerajaan Atiah Mujizat mujizat yesus adalah perbuatan perbuatanya
sebagai raja (Matius 26) sifat perjuangan raja dipandanglah orang yang berdiri di depan Pontius Pilatus sewaktu Dia diejek “lihatlah rajamu”
Pada waktu Tuhan Yesus akan dilahiikan malaikat gabriel berkata kepada Maria, bahwa anak Maria akan akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai
selama-lamanya, bahwa kerjaannya tidak akan berkesudahan. Hal ini mengingatkan kembali kepada apa yang telah dinubuatkan dalam Daniel 7 : 4. yang menyebutkan, bahwa kekuasaan mesias adalah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap dan bahwa kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah(yah 18:36).
Demikianlah Raja ini telah menghormati Allah, karna Dia telah melumpuhkan
Kekuasan dosa,penyakit maut dan iblis. Dia mencapai keunggulan perjuangan dalam kemenangan yang telah dicapainya. Raja yang telah disalibkan yang kini telah menjadi raja yang telah bangkit. Dia duduk sebelah kanan Allah.hal ini kelak ditinjau lebih dalam, kini telah diberikam nama yang mengatasi segala nama, berdasarkan kesempunaan ketaatanya sampai mati kerajaan telah didirikan. dan kerajaan kemuliaan mendatang. Kemudian atas nama kristus segala orang akan berlutut dan segala lidah akan mengaku, bahwa yesus kristus adalah tujuan untuk kemuliaan Allah
Bapa.
Jabatan Kristus sebagai raja mendorong kita mengadakan pilihan demrkian Halnya dengan jabatanya sebagai raja. Raja meminta kepada kita untuk menyerahkan diri dengan rela hati kepadanya supaya kepada kita diberikan pertolongan. Hak tertinggi ialah hak pembebasan dari hukuman (pengampunan) raja memanggil supaya mengikuti dia dan mengaku dia sebagai raja, maka tidaka kan digenggam oleh dosa dan iblis.
Jabatan raja tidak dipisahkan dari jabatan-jabatannya yang lain justru ketika yesus mengorbankan dirinya sebagai imam besar, jabatannya sebagai raja tampil kedepan (yoh 19:3-15)
Kewajiban raja ialah memerintah, melindungi, memelihara rakyatnya. Untuk melindungi umatnya, kristus telah berperang dengan kerajaan gelap, hingga menang. Oleh karena itu barang siapa yang menjadi milikNya, Dia adalah orang –orang yang benar-benar merdeka (Gal 5-1) yang dimerdekam dari dosa dan maut. Bagi umatnya, kristus juga menjadi kepalanya, yang memerintah dan memeliharanya.
C. Kesimpulan
Pada massa pertama pelayanan Yesus, jabatannya dititik beratkan terdiri dari tiga jabatannya yakni jabatan sebagai nabi, jabatan imam, dan jabatan raja. Jabatan diartikan suatu pekerjaan yang ditugaskan oleh penguasa yang lebih tinggi dari pada melaksanakan pekerjaan itu. Jabatan sebagai nabi ialah mampu melaksanakan tugasnya seorang nabi yang disebut juru bicara yang melakukan sesuai kehendak Allah. Jabatan yesus sebagai imam dan kewajiban iaah mempersembahkan korban dan mendoakan umat Allah serta memberkatinya dan menjadi berkat bagi sesama manusia yang ada didunia, sedangkan jabatan kristus sebagai raja uaitu memerintah, melindungi dan memelihara umatnya. Demikian karya penyelamatan kristus, jika dipandang dari segi jabatannya.
D. Relevansi
Dipandang dari sudut massa kini, bahwa jabatan ialah pekerjaan atau tugas dari pemerintah. Berbeda dengan arti jabatan Alkitab yaitu pekerjaan yang ditugaskan oleh penguasa yang lebih tinggi, dari pada yang melaksanakan pekerjaannya. Jabatan yang akan dibahas dalam penyimpulan tugas kristus sebagai penyelamat umat manusia ialah imam, nabi dan raja.
Apabila ditinjau dari ketiga jabatan tersebut dalam jaman sekarang. Bahwa imam mampu memberkati, sedangkan nabi merupakan orang yang terpilih oleh Allah untuk menyampaikan kehendak Allah kepada umat manusia dan raja diartikan orang memerintah suatu bangsa atau negara, dengan kekuasaan raja yang sangat terbatas dan biasanya hanya sebagai kepada negara.
E. Daftar Pustaka
1. Hadiwijono,H, Iman Kristen, Bpk. Gunung Mulia, Jakarta, 2006
2. Verkuyl,J, Aku Percaya, Bpk. Gunung Mulia, Jakarta, 2001
3. J. Wesley Brill , Dasar Yang Teguh, Bandung.
4. Mahfah, Kisah 25 Nabi dan Rasul, Sandrajaya. Jakarta
5. Browning, W.R. R. Kamus Al-Kitab, Bpk. Gunung Mulia, Jakarta, 2007
0 komentar:
Posting Komentar