Sumber Vivanews: Serangan artileri dari Korea Utara (Korut) ke Korea Selatan (Korsel) di Pulau Yeonpyeong berlanjut dengan aksi saling tembak, Selasa 23 November 2010. Insiden itu membuat pemerintah Korsel langsung menggelar pertemuan darurat.
Menurut stasiun televisi CNN, Presiden Korsel, Lee Myung-bak, memerintahkan Kementerian Pertahanan untuk bertindak sesuai yang diperlukan dalam menghadapi ketegangan yang meningkat. Militer Korsel langsung siaga penuh.
Serangan dari Korut ini muncul saat militer Korsel melakukan latihan rutin di perairan dekat pulau Yeonpyeong. Perairan yang terletak sekitar 10 kilometer dari perbatasan Korut ini memang masih disengketakan oleh kedua negara.
“Angkatan Laut Korsel sedang latihan di perairan dekat perbatasan hari ini. Korut sebelumnya memang telah mengirimkan surat protes mengenai latihan itu. Saat ini kami sedang memeriksa keterkaitan antara protes tersebut dengan serangan yang terjadi,” ujar seorang juru bicara presiden yang tidak disebutkan namanya seperti dilansir kantor berita Korsel, Yonhap.
Yeonpyeong adalah pulau kecil yang terletak 80 kilometer dari sebelah barat pelabuhan Inchon, Korsel. Lokasinya yang berdekatan dengan perbatasan Korut di Laut Kuning menjadikan pulau berpenduduk 1.300 orang ini rawan serangan dari Korut.
Sedikitnya satu tentara dari Angkatan Laut Korsel tewas dan 13 lainnya serta dua warga sipil cedera. Puluhan rumah juga terbakar, asap masih membumbung saat adu balas tembakan terjadi.
Korut sedikitnya melancarkan 200 kali tembakan artileri ke Pulau Yeonpyeong mulai pukul 14.30 waktu setempat. Korsel lalu membalas dengan melontarkan 80 kali tembakan artileri dan mengerahkan jet-jet tempur.
Penduduk diungsikan ke sekolah-sekolah dan bunker, bahkan diantara mereka ada yang meninggalkan pulau untuk menuju pulau utama yang berjarak 145 kilometer.
Kedua Korea sempat berperang selama 1950-1953. Kendati menerapkan gencatan senjata, kedua negara itu hingga kini belum membuat perjanjian damai sehingga masih berstatus siaga perang.
Kondisi Saham Global
Dalam perdagangan awal di bursa Eropa, indeks FTSE 100 di Inggris turun 0,9 persen menjadi 5.680,83, dan DAX Jerman tergelincir 0,3 persen menjadi 6.822,05.
Sementara itu, di Prancis, indeks CAC-40 terkoreksi 0,4 persen menjadi 3.788,80. Kondisi serupa juga terjadi di bursa Wall Street setelah indeks Dow futures rontok 89 poin, atau 0,8 persen di level 11.076,00.
Pecahnya serangan dua Korea itu memicu indeks Hang Seng di bursa Hong Kong jatuh 2,7 persen menjadi 22.896,14 dan India Sensex turun 2,1 persen menjadi 19.548,51.
Di kawasan Asia Tenggara, indeks Straits Times di bursa Singapura juga kehilangan 1,6 persen menjadi 19.548,51.
Meski demikian, indeks Kospi di bursa Korsel itu juga terkoreksi 0,8 persen menjadi 1.928,94. Sedangkan pasar saham Jepang tutup terkait libur nasional.
Penurunan indeks saham juga terjadi pada China Shanghai Composite Index yang terkoreksi 1,9 persen menjadi 2.828,28
1 komentar:
Ekonomi Belum Pulih perang udah di mulai... Dunia???
Posting Komentar