Kamis, 02 Desember 2010

Continuous Settling Tank (CST)

Fungsi CST adalah untuk memisahkan minyak murni dan Sludge secara besar-besaran. Minyak yang lebih ringan akan naik, sedangkan cairan lumpur akan turun. Minyak yang lebih ringan akan naik, sedangkan cairan lumpur akan turun
Beberapa hal yang perlu diperhatika dalam pengoperasian CST :
- Suhu cairan pada saat CST beroperasi 90- 960C dengan menggunakan pemanas coil (spiral), hal ini dimaksudkan agar pemisahan minyak dapat lebih sempurna karena dalam kondisi lebih tenang. Lama pemanasan pada awal olah, bila pabrik mengolah setiap hari maksimum 1 jam. Sedangkan pemanasan pada pabrik yang mengolah 2 hari sekali maksimum 2 jam. Suhu cairan dalam CST diperoleh dari pemanasan bak RO dan pemanasan awal olah dengan stem injeksi di CST. Fungsi Stem coil pada saat CST beroperasi adalah bukan untuk menaikkan temperatur, tetapi hanya untuk mempertahankan panas.
- Ketebalan minyak dalam CST pada waktu akhir olah ±50 cm dan pada saat pengutipan/operasi harus >50 cm agar kadar kotoran dan kadar air dalam minyak yang dihasilkan oleh CST lebih kecil.
Cairan minyak yang sudah dipisahkan di CST, mengandung kadar air 0,40- 0,80% dan kadar kotoran 0,20- 0,40% dialirkan Oil Tank. Semakin tebal minyak di CST pada saat pengutipan akan menghasilkan minyak dengan kadar air dan kotoran yang lebih kecil.
Selanjutnya minyak dialirkan ke Oil Purifier untuk menurunkan kadar air dan kadar kotorannya atau sering disebut pemurnian kadar air dan lumpur dari minyak. Minyak yang di keluarkan dari Oil Purifier mengandung kadar air 0,20-0,50% dan kadar kotoran 0,02%. Untuk mengurangi kadar air menjadi 0.15% minyak di alirkan ke Vacuum Drier yang sudah memenuhi standar mutu yaitu kadar air 0.15 % dan kadar kotoran 0,02%. Pada Vacuum Drier ini minyak akan dipisahkan dari uap air, yang mana minyak berada pada bagian bawah dan uap air akan di buang melalui bagian atas Vacuum Drier dan dari sini minyak di tampung pada bak penampungan minyak dan selanjutnya minyak (CPO) baru dapat dipompakan ke bagian tangki timbun untuk selanjutnya dapat dikirim.
Sementara itu cairan sludge yang keluar dari CST dialirkan ke dalam Sludge Tank dan dipanaskan dengan injeksi uap langsung sampai 95-1000C. Sebelum sludge masuk ke Sladge Tank, akan lebih baik bila disaring dulu dengan vibro separator untuk memperingan kerja Sludge Seperator.
Selanjutnya cairan sludge dialirkan ke Sludge Seperator melalui Strainer dan Pre Cleaner. Strainer berfungsi untuk memisahkan/ menghilangkan serat-serat halus yang masih ada dalam cairan sludge dengan maksud untuk meringankan beban Sludge Seperator. Sedangkan fungsi Pre Cleaner adalah untuk menghilangkan pasir. Sludge Seperator dioperasikan dalam kondisi suhu 90-950C. Sisa cairan sludge yang telah dihilangkan serat-serat kasar dan pasirnya dialirkan ke Sludge Seperator untuk dikutip minyaknya. Cairan minyak yang dikutip di Sludge Seperator dipompakan ke bak RO, sedangkan sisnya berupa sludge yang masi mengandung minyak < 0,7% dialirkan ke bak Fat-fit.

0 komentar:

Posting Komentar