Kamis, 02 Desember 2010

Thresher

Setelah melalui Hoisting Crane, hasil rebusan akan dituangkan ke autofeeder untuk diproses dalam alat penebah/ bantingan (thresher). Fungsi tresser adalah untuk melepaskan/ merontokkan brondolan dari janjangan.
Proses perontokan berlangsung akibat adanya bantingan tandan buah didalam alat thresher yang berputar dengan kecepatan ±23 rpm. Semakin berat rata-rata tandan (BRT), semakin besar rpm-nya.
Beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam pengoperasian thresher adalah :
- Sewaktu tandan buah diputar dalam thresher harus dapat mencapai ketinggian maksimal, baru jatuh dan terbanting pada as thresher.
- Pengaturan buah yang masuk dari auto feeder ke thresser disesuaikan dengan kapasitas threseher, sehingga buah tidak terlalu banyak menumpuk dalam thresher yang dapat mengakibatkan proses perontokan tidak sempurna.
- Sampah dan brondolan yang ada dalam thresher dan lantai di bawahnya,dibersihkan setiap minggu pada saat pabrik tidak mengolah. Pembersihan dimaksudkan agar sampah tidak terikut diolah karena dapat mengisap minyak.

Brondolan dari hasil thresher diangkut dengan timba-timba buah ke ularan digester. Apabila jumlah brondolan kontinu, akibat penuangan dilakukan dengan interval yang tetap, maka beban yang diterima timba buah ( jumlah brondolan oleh setiap timba buah) relative sama dan hal ini akan memperpanjang umur teknis rantai (chain) timba buah.


0 komentar:

Posting Komentar