Kamis, 16 Desember 2010

Muhammad SAW dalam Kitab Suci Agama Parsi

             Agama Parsi adalah salah satu agama yang tertua didunia, setua atau mungkin lebih tua dari agama Hindu. Ada dua kumpulan Kitab Suci yaitu Dasatir dan Zand Avestra, yang mungkin bisa disebut sebagai Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru bagi agama Parisi. Di Dasatir, no. 14, dihubungkan dengan nama Sasanll, bukan hanya sebuah pembenaran terhadap Doktrin dan Ajaran Islam, melainkan penjelasan atas kenabian dan kedatangan Muhammad saw. Masalah kenabian ini dinyatakan dalam susunan kalimat yang paling jelas dan didahului oleh pemandangan tentang kebejatan dan keruntuhan moral di Persia.
        Masalah kenabian Muhammad saw. ini tercantum dalam sebuah buku yang tetap buku yang tetap berada dalam penjagaan yang ketat di Paris, dan kata-katanya tidak dapat dijabarkan dalam dua interpretesi. Orang yang akan datang adalah seorang Arab. Orang-orang Persia akan bergabung dengannya dalam iman.
Candi-candi dewa api akan dihancurkan. Pujaan akan berganti. Orang-orang akan bersembahyang dengan menghadap Ka’bah. Dapatkah masalah kenabian yang sudah dinyatakan tersebut menyangkut orang lain Muhammad saw.
            Orang-orang Islam yang memiliki sedikit pengetahuan atau tidak sama sekali agama lain mungkin akan tercengang setelah menemukan bahwa Nabi Muhammad saw. telah dinyatakan kedatangannya dalam Kitab Suci ajaran Hindu, Parsi, dan budha, sekalipun kenyataan menunjukkan bahwa para pengikutnya menyembah lembu, matahari, api, alam dan tempat-tempat pemujaan. Tetapi orang-orang Muslim harus ingat bahwa didalam Kitab Suci Al-Qur’an, Allah telah berfirman bahwa setiap bangsa memiliki Nabi masing-masing. Oleh karena itu makanya, Kitab Suci mereka yang asli merupakan wujud inspirasi dari Tuhan. Saya berikan disini tiga ayat Kitab Suci Al Qur’an yang menyatakan dalam hal ini.
          Artinya : dan tidak ada, sesuatu umat pun melainkan telah ada Dalam kalangannya dahulu seorang Rasul pemberi ingatan dan amaran.
(Al Qur’an Surat Faathir ayat 24)
          Artinya : Tiap-tiap satu umat ada seorang Rasul
(Al Quran Surat Yunus : 47)
          Artinya : dan (Kami telah mengutuskan) beberapa orang Rasul Yang telah Kami ceritakan kepadamu dahulu sebelum ini, dan Rasul-rasul Yang tidak Kami ceritakan hal mereka kepadamu.
(Al Qur’an Surat An Nisa’ ayat 164)
           Menurut sebuah hadits, Nabi Muhammad saw. pernah berkata bahwa ada Nabi sejumlah 124.000 (seratus dua puluh empat ribu) orang yang telah diutus sebelum beliau, dan seorang Mulism menghargai mereka sama tinggi dan tidak membedakan satupun diantara mereka (walaupun demikian jumlah Nabi yang pasti tidak diketahui).
          Jadi, sebaliknya, Nabi Muhammad saw. mengatakan bahwa keimanan dari seluruh Nabi-Nabi dari berbagai bangsa didunia ini merupakan bagian dari keimanan Islam, sehingga kitab-kitab Suci yang diturunkan kepada Nabi-nabi sebelumnya ditemukan secara gamblang tentang akan datangnya Nabi terakhir, Muhammad saw.
        Saling membenarkan dan menguatkan ini merupakan bukti besar atas kebesaran Tuhan dan tindakan Yang Maha Kuasa atas kehidupan manusia, mempertebal keimanan pada agamanya secara umum, terutama agama Islam.



0 komentar:

Posting Komentar