Kamis, 16 Desember 2010

Peringatan untuk Orang-orang Islam

Artinya :
Dan apabila Perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa Sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami.
(Al Qur’an Surat An Naml : 82)

Dengan “makhluk dari bumi yang akan bicara kepada mereka” adalah suatu tanda, yaitu mereka itu orang-orang yang bengkok-bengkok, rendah, dan melata diatas tanah. Orang-orang ini adalah bangsa-bangsa yang materialistis dari orang-orang barat yang telah kehilangan seluruh perasaan tentang nilai atas kehidupan.
Menurut Hadits, kedatangan selanjutnya dari Dabbah al-Ard adalah sebuah tanda pendekatan jam. Tapi jam yang dimaksud bias, berarti hari pembalasan atau penjatuhan hukuman kepada orang-orang dan ayat ini memberi kita sebuah ciri-ciri bahwa jam yang dimaksud menunjukkan penjatuhan hukuman terhadap bangsa-bangsa, sebab dia dibicarakan sebagai sebuah hukuman, bukan keimanan atau pesan-pesan ketuhanan. 

Selama masa-masa yang kita alami penolak pesan-pesan ketuhanan adalah orang-orang Muslim masa kini, yang membaca Kitab Suci Al Qur’an dengan gaya yang berulang-ulang seperti burung Kakak Tua dan sedikit sekali berusaha untuk memahaminya atau bertindak mengatasi ajaran dan sulit mempercayainya, sebagai ganti pelaksanaan tugas mereka yang Allah perintahkan yang ada dalam kebenaran-Nya, dan hamba yang beriman. Sayang, ini tidak seluruhnya, dimana kita melihat mereka saling mencekik leher mereka, berbantah-bantahan dan bertengkar, menyebabkan rasa permusuhan dan kebencian tidak perlu, sebagai ganti persatuan muslim dan perdamaian diantara mereka.

Jika seluruh bangsa-bangsa muslim bersatu dan mengorganisir diri mereka dan ikatan yang kuat dan persatuan Islam, keimanan dan kekuatan akan sedemikian besarnya, dan akan mampu mengontrol bukan hanya tanah mereka sendiri, tetapi juga dalam skala luas adalah generasi yang akan datang didunia ini. 

Setiap ketegangan dan perpecahan diantara orang-orang Islam pada saat ini adalah disebabkan oleh karena pemimpin-pemimpin agama dan orang-orang yang berpengetahuan dan terpelajar memiliki kekuasaan dan pengaruh atas orang-orang yang tidak berpengetahuan dan orang-orang yang kurang pendidikannya dengan ajaran-ajaran dan Khutbah-khutbah yang tolol, dan bodoh tentang ketahayulan dalam penafsiran yang salah dari ajaran Al Qur’an. Segala sesuatu yang mereka sampaikan yang berkaitan dengan Islam penuh dengan fantasi dan angan-angan serta ketahayulan.

Tidak ada ketahayulan yang membimbing manusia kearah bimbingan, kepada pengertian yang nyata dan benar-benar tunduk kepada keimanan dalam hatinya dan d secara menyedihkan katakan bahwa inilah salah satu penyebab merosotnya karajter dari orang-orang Islam masa kini.

Jika para pembaca pertama-tama mempelajari kitab Suci Al Qur’an kemudian tulisan-tulisan yang ditulis oleh Para pengarang Muslim terdahulu dan sekarang dia akan menemukan bahwa beberapa penulis ini mempertentangkan keaslian dan ajaran yang mudah dan sederhana dari Kitab Suci Al Qur’an. Kemudian saya mengharapkan agar para pembaca merenungkan apa yang sudah saya katakan disini, dan saya yakin bahwa dia akan menyadari dan mengerti ayat Al Qur’an yang menyatakan :

“Kami akan keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan berbicara dengan mereka.”
Sebagaimana sudah saya jelaskan dimuka, makhluk ini adalah bangsa-bangsa yang materialistis dari penduduk Barat, yang bergerak melintasi dunia seperti binatang ternak yang besar, dan yang fungsi utamanya adalah hidup di bumi ini, dan memuaskan keinginan mereka seperti “binatang bumi”. Mereka tidak berfikir lebih dan tidak memberikan pemikiran kepada yang nilainya lebih dari pada hidup. Atau sekedar hidup di atas kuburan.

Dengan “binatang ternak dari bumi bicara dengan mereka”, misalnya bicara dengan bangsa-bangsa Muslim. Kita dapat melihat bagaimana bangsa-bangsa Eropa menguasai orang-orang Muslim selama 200 tahun lebih bahkan saat ini ketika bangsa-bangsa Muslim ini memiliki kemerdekaan mereka, secara luas mereka masih dikuasai oleh bangsa-bangsa Eropa sedemikian rupa sehingga mereka bukanlah benar-benar merdeka. Mereka bergerak dengan membuat “persetujuan” lebih dahulu dengan tuan mereka terdahulu yang memegang kendali atas gaya hidup orang-orang Muslim, dan inilah yang dimaksudkan oleh ayat Al Qur’an yang menyatakan :

“sebuah makhlul bumi (Dabbah al-Ard) akan bicara dengan mereka”. Misalnya menyatakan kepada mereka apa yang harus mereka perbuat, dan apa yang tidak perlu mereka perbuat.

Penafsiran komentator Muslim terdahulu tentang Dabbah al-Ard (makhluk dari bumi).
1. Setelah Dajjal dan Ya’juj dan ma’juj pergi, seluruh dunia akan menyembah Allah dan iman dalam Islam
2. Jauh setelah itu, Islam akan mulai berjaya dan akan berbuat sedemikian rupa sehingga sebuah perkembangan yang ada padanya akan lebih rendah (mutunya) seperti saat datangnya Dajjal; hanya sangat terbatas yang menaruh perhatian kepada Allah dab agama mereka, dan sebagian besar akan bertingkah seperti binatang buas (biadab).
3. Tiba-tiba Allah akan mengirimkan asap yang akan menggelapkan suasana seluruh dunia, dan malam waktu itu akan lebih panjang daripada 3-4 malam.
4. Kemudian Allah menjadikan matahari terbit dari arah barat, sebagai pengganti dari arah timur, dan matahari akan sempurna dan hanya akan memancarkan ½ cahayanya sebelum terbit kembali secara sempurna. Kemudian hari berikutnya matahari dan malam akan berjalan normal kembali.
5. Setelah itu, Allah akan menutup pintu kasih-Nya dan tidak ada lagi penyesalan yang akan diterima oleh-Nya.
6. Bumi akan bergoncang dan gemetar seperti sebuah gempa bumi, yang akan menghasilkan gunung Safa dekat mekkah menjadi retak/ terbelah, dan Dabbah al-Ard akan muncul dari celah-celah ini.
7. Gambaran tentang Dabbah Al-Ard adalah bahwa pada wajahnya akan seperti manusia, badannya seperti kuda, kakinya seperti unta, pinggulnya seperti rusa, dan ekornya seperti sapi. Dia akan memiliki tanduk di kepalanya dan dia mempunyai dua tangan seperti kera. Tingginya lebih kurang 60 kaki. Salah satu tangannya akan memegang tongkat dan yang lain akan memegang cincin Nabi Sulaiman a.s.

Dia akan berjalan begitu cepat dan dia akan pergi mengelilingi dunia dalam saat yang sangat pendek, bicara dengan orang-orang, dan mereka yang dia temukan menjadi percaya/beriman kepadanya, akan diberi tanda pada keningnya denga tongkatnya dan wajah orang beriman kepadanya ini akan memancarkan cahaya cemerlang seperti bulan.
Tapi mereka yang ditemukan tidak beriman kepadanya, akan dia cap dengan cincinnya, dan wajah mereka akan menjadi hitam dan mengerikan. Dengan berbuat demikian, mereka yang beriman dan tidak beriman akan terlihat jelas perbedaannya. Kemudian Dabbah al-Ard akan lenyap tiba-tiba, seperti saat dia muncul pertama kali.
Kemudian Allah akan membawa kepada Hari Pembalasan. (bacaan tentang ini dapat ditemukan di T.P. Hughes, A Dictionary of Islam, london, 1935 halaman 538)
Saya telah memberikan terjemahan dan komentar-komentar terhadap ayat-ayat Kitab Suci Al Qur’an tentang Dabbah al-Ard, dan sekarang terserah kepada pembaca untuk melihat yang mana yang lebih bisa diterima. Tetapi saya ingin sekali mengingatkan bahwa apa yang disebut dengan matahari terbit dari sebelah barat bukanlah diambil dengan perasaan yang ada pada yang tertulis. Kitab Suci Al Qur’an membuat dia begitu jelasnya pada beberapa kesempatan, bahwa matahari dan bulan, siang dan malam, semuanya berjalan sebagaimana waktu yang ditentukan dan tidak dapat dirubah perjalanannya.
Artinya:
Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. dan masing-masing beredar pada garis edarnya.
(Al Qur’an Surat Yaasin ; 40)
Artinya :
Allah-lah yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini Pertemuan (mu) dengan Tuhanmu.
(Al Qur’an Surat Ar ra’d : 2)

jadi sebutan dalam laporan matahari terbit dari barat hanyalah sebuah pernyataan perlambang saja. Matahari yang disebutkan disini dapat berarti cahaya, dan cahaya ini dapat merupakan cahaya Islam. Mungkin itu berarti bahwa dunia yang akan datang banyak bangsa-bangsa Eropa yang menerima Islam jika akhirnya mereka melihat cahaya (Islam), bila kebencian mereka, saling menghancurkan di antara mereka, telah berhenti, dan mereka mengubah alam mereka menjadi kerendahan hati.
Saudara-saudaraku dalam Islam!
Jangan membuat kesalahan ! Ramalan Dajjal, Ya’juj dan Ma’juj pada saat ini telah nyata terbukti.

Agar supaya mengikuti keimanan Islam secara benar, kita harus melindungi diri terhadap kebusukan syaitan dan kenakalan Dajjal, sehingga kita bisa mati dengan benar-benar dalam keadaan iman yang murni sebagai Muslim yang bersih, baik hati nurani maupun jasmani kita; dan jika kita menginginkan agar anak-anak kita tumbuh dan berkembang sebagai Muslim yang baik, haruslah dalam kebudayaan dab peradaban Islam yang baik. Kita tidak harus duduk kembali menunggu ramalan-ramalan tersebut terjadi, melainkan kita harus bangun dan memperhatikan apa yang terjadi di sekeliling kita. Kitab Suci Al Qur’an tidak melarang kita mengejar kemajuan dan keuntungan dunia, tetapi sebagai seorang Muslim kita diperingatkan agar tidak meletakkan nilai materi di atas nilai rohani sebagaimana yang terjadi atas bangsa-bangsa Eropa.

0 komentar:

Posting Komentar