Kamis, 16 Desember 2010

Musuh-Musuh Tuhan dan Dajjal

           Sebagaimana kebusukan mereka sehubungan dengan kegiatan dibidang politik dan militer, mereka tidak dapat membawanya lebih jauh dari apa yang dapat mereka kerjakan pada saat ini, dan hanya Allah yang mengetahui apa yang akan terjadi ketika mereka perlahan-lahan mengatasi kerterbatasan apa yang ada pada mereka. Biarlah Muslim menjaga mereka sendiri terhadap Syetan, dan Nabi Muhammad saw. memperingatkan kepada kita ratusan tahun yang lalu.
           Betapa menakjubkannya bahwa Nabi Muhammad saw. telah menjelaskan kepada kita ayat-ayat Al Qur’an yang begitu bagus dan dengan pengetahuan spritual serta pandangannya yang mengetahui lebih dulu apa yang terjadi dimasa yang akan datang.
     Dan betapa menakjubkannya jika kita lebih bisa mengambil contoh-contoh nabi Muhammad saw. yang dilaksanakan sedemikian rupa untuk menarik diri kita lebih dekat kepada Allah, marilah kita meyakini bahwa kita patut untuk mendapatkannya.

Artinya :
Dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.
(Al Qur’an Surat Al Anbiyaa : 107)
            Hadits berikut mengatakan tentang apa yang terjadi terhadap manusia disaat Dajjal dan Ya’juj dan Ma’juj muncul. Sebagaimana difirmankan oleh Allah kepada Nabi Muhammad saw. dimalam pada saat naiknya beliau kesurga.
          Ibn Abbas r.a. melaporkan bahwa Nabi Muhammad saw. telah bersabda : “Dimalam ketika aku naik kelangit, aku melihat Musa a.s. disebuah keremang-remangan, tinggi, keriting, kelihatannya seperti orang Shanu’a. Aku melihat Jesus seorang yang tingginya sedang-sedang saja, agak kemerah-merahan, dengan rambut panjang. Dan aku melihat Malik penjaga neraka, dan Dajjal. Sekarang jangan engkau ragukan tentang pertemuan dengan dia (Dajjal).
(Mishkah al-Masabih, bab Fitnah, diambil dari Shahih Bukhari dan Muslim)

          Bicara tentang Mi’raj beliau kelangit dan tanda-tanda utama yang ditunjukkan kepada beliau berkenaan dengan manusia – manusia yang akan datang disaat Dajjal, Ya’juj dan Ma’juj, Kitab Suci Al Qur’an yang mengatakan :

Artinya :
Dan Kami tidak menjadikan mimpi yang telah Kami perlihatkan kepadamu, melainkan sebagai ujian bagi manusia.
(Al Qur’an Surat Al Israa : 60)
Artinya :
Sesungguhnya Dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar.
(Al Qur’an Surat An Najm : 18)
          Hadits dan ayat Kitab Suci Al Qur’an tersebut diatas membuat semakin jelasnya, bahwa ramalan berkenaan dengan generasi yang akan datang diberikan dalam perasaan spritual dan ramalan-ramalan tersebut hanya dapat diketahui adanya dengan bahasa perumpamaan makanya arti ramalan-ramalan seperti itu hanya dapat ditafsirkan disaat waktunya telah datang dan menjadi kenyataan.


0 komentar:

Posting Komentar