Kamis, 02 Desember 2010

Perebusan Kelapa Sawit

Proses perebusan buah merupakan factor yang paling vital dalam pengolahan TBS, sebab sangat besar pengaruhnya terhadap losis dan hasil produksi minyak. Perebusan yang terlalu lama akan mempertinggi losis dalam air kondensat dan perebusan yang singkat akan mempertinggi jumlah katakopen atau brondolan terikut dalam tankos.

Tujuan perebusan adalah:
Memudahkan brondolan lepas dari janjangan.
Melunakkan buah sehingga mudah diaduk dalam Digester.
Membunuh enzim yang dapat menaikkan ALB (merusak mutu minyak).
Melekangkan inti supaya mudah lepas dari cangkang.

Pada perebusan dikenal adanya system triple peak (system yang terdiri dari 3 puncak) Dimana tekanan pada steam sistem perebusan 3 puncak adalah:
-puncak pertama : 2.0- 2.5 kg/cm2
-puncak kedua : 2.5- 3.0 kg/cm2
-puncak ketiga : 2,8- 3.0 kg/cm2
Waktu rebus yang harus menjadi perhatian setelah puncak pertama dan kedua adalah pada saat puncak ketiga (holding time) yaitu antara 43- 55 menit. Holding time sangat dipengaruhi oleh kematangan buah, lamanya buah menginap dan tekanan steam. Semakin matang dan semakin lama buah menginap, semakin pendek waktu yang diperlukan di puncak ketiga. Semakin rendah tekanan (<2,8 kg/cm2), semakin lama holding time. 
Puncak I : Sebelum puncak I, dilakukan pembuangan udara selama 3 menit, kemudian dilanjutkan dengan menaikkan tekanan puncak selama 7 menit dan pembuangan air dari kondensat selama 3 menit. Puncak 
II : menaikkan tekanan puncak selama 11 menit dan pembuangan air kondensat pada puncak II selama 5 menit. 
Puncak III : menaikkan tekanan puncak selama 11 menit dan menahan selama 55 menit, namun pada proses penahanan terjadi pembuangan air kondensat selama 1 menit, kemudian dilakukan proses pengeluaran buah masak selama 10 menit, sekaligus membuka pintu rebusan. Jadi, lama perebusan adalah 105 menit. Adapun bahan yang digunakan untuk perebusan kelapa sawit berupa steam (uap kering) yang berasal dari BPV (Back Pressure Vessel) dengan suhu 1350 C dan tekanan sebesar 3 Bar. Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam pengoperasian rebusan.
- Penyesuaian kapasitas olah dengan jumlah rebusan yang dioperasikan. Untuk menghitung kapasitas 60 TBS/jam dapat digunakan rumus kapasitas rebusan, yaitu 
Kapasitas = 
Jumlah rebusan yang bekerja selama 105 menit adalah 4 perebusan, dimana jumlah dalam 1 lori terdapat beban 2,5 ton dan dalam 1 perebusan ada 10 lori 
maka kapasitas olahnya adalah : 
Kapasitas = 
Di PKS Dolok Ilir sendiri tidak pernah di dapat kapasitas 60 TBS/ Jam dikarenakan beberapa faktor berikut : Mutu buah tidak matang sehingga harus direbus lebih lama. Banyak dijumpai kebocoran di rebusan sehingga tekanan menjadi rendah dan proses perebusan menjadi panjang. Terlalu tinggi stagnasi di ketel rebusan (lori sering jatuh, packing rebusan sering pecah) sehingga siklus perebusan menjadi panjang. 
- Waktu menahan steam pada puncak ketiga (holding time) Holding time untuk setiap PKS bisa berbeda karena sangat tergantung pada tekanan dalam rebusan, kematangan buah dan temperature. Namun pada PKS Dolok Ilir holding time selama 55 menit. Untuk itu setiap saat unit harus mencoba mencari holding time yang tepat sesuai dengan kondisi buah dan pabriknya. Indikator tepat tidaknya holding time dapat dilihat dari % buah katakopen, lossis minyak dalam air kondensat, jumlah brondolan yang terikut dalam tankos yang dibuang ke lapangan dan lunaknya tankos setelah diproses dalam Threster. Holding time yang terlalu singkat mengakibatkan % buah katakopen naik, brondolan terikut dalam tankos dan kondisi tankos tidak lunak. Sebaliknya, holding time yang terlalu lama mengakibatkan lossis minyak dalam air kondensat naik. pembuangan air kondensat pada puncak ke- 3 harus dilakukan 3- 5 kali sehingga air dalam rebusan benar
- benar kering untuk mempertahankan suhu dalam rebusan 135- 140 ÂșC. Dengan pembuangan air kondensat yang benar, maka tidak akan ada lagi air kondensat yang keluar melalui pintu rebusan pada saat pintu rebusan dibuka.
- Tidak ada kebocoran ketel rebusan seperti parit pintu rebusan, krangan/valve atau sambuangan pipa kondesat dengan body rebusan. Kebocoran mengakibatkan tekanan berkurang dan waktu rebus menjadi lebih lama. Olehkarena itu harus disediakan stock packing pintu rebusan (yang sering bermasalah) karena pengelasan/penimbunan terhadap keausa pintu rebusan sering tidak tidak sempurna. 
- Perlunya dipasang alat ukur suhu seperti thermometer pada pintu rebusan bagian bawah untuk memonitor keberadaan air/udara dalam rebusan pada saat beroperasi. Bila temperature dalam rebusan bagian bawah hanya 100-1200C berarti ada air/udara

 

0 komentar:

Posting Komentar